Analisis Kualitatif .1 Analisis Kualitatif Natrium Benzoat Penentuan Kadar Baku Pembanding .1 Penentuan Kadar Baku Pembanding Asam Benzoat Pembuatan Larutan Induk Baku .1 Pembuatan Larutan Induk Baku Asam Benzoat

23 menyediakan semua sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Metode pengambilan sampel dilakukan secara purposif, yaitu metode pengambilan sampel ditentukan atas dasar pertimbangan bahwa sampel yang tidak terambil mempunyai karakteristik yang sama dengan sampel yang diteliti Sudjana, 2005. Pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan dimana produk yang beredar dipasaran yang mengandung natrium benzoat dan asam sitrat pada komposisinya. Diperoleh 4 empat sampel dan diberi penanda sebagai sampel A, sampel B, sampel C dan sampel D. 3.6 Analisis Kualitatif 3.6.1 Analisis Kualitatif Natrium Benzoat Larutan sampel sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditetesi dengan larutan besi III klorida maka akan terbentuk endapan jingga-kekuningan Vogel, 1985. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 1, halaman 33.

3.6.2 Analisis Kualitatif Asam Sitrat

Larutan sampel sebanyak 2 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan pereaksi deniges HgO dalam H 2 SO 4 , dipanaskan hingga mendidih. Ditambahkan larutan KMnO 4 tetes demi tetes. Warna ungu akan hilang dan terbentuk endapan putih Vishnoi, 2009. Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 1, halaman 33. Universitas Sumatera Utara 24 3.7 Penentuan Kadar Baku Pembanding 3.7.1 Penentuan Kadar Baku Pembanding Asam Benzoat Ditimbang 50 mg baku pembanding asam benzoat. Dimasukkan dalam erlenmeyer, ditambahkan 2 ml etanol, aduk hingga larut. Tambahkan 25 ml aquadest. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein. Titrasi dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir titrasi. Dicatat volume titrasi yang digunakan. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali Ditjen POM, 1995.

3.7.2 Penentuan Kadar Baku Pembanding Asam Sitrat

Ditimbang 50 mg baku pembanding asam sitrat. Dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Tambahkan 25 ml aquadest, aduk hingga larut. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein. Titrasi dengan NaOH 0,05 N hingga titik akhir titrasi. Dicatat volume titrasi yang digunakan. Perlakuan diulang sebanyak tiga kali Ditjen POM, 1995. Kadar baku = Vt-Vb x N NaOH x BE Berat Sampel mg x 100 Keterangan : Vt = Volume titrasi Vb = Volume blanko N = Normalitas BE = Berat Ekivalen 3.8 Pembuatan Larutan Induk Baku 3.8.1 Pembuatan Larutan Induk Baku Asam Benzoat Ditimbang dengan seksama 50 mg baku pembanding asam benzoat kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda LIB I. Konsentrasi LIB I : 50 mg 100 ml � 1000 μgml = 500 μgml Universitas Sumatera Utara 25 Dari larutan LIB I dipipet 5 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, dicukupkan dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda LIB II. Konsentrasi LIB II : 5 ml 50 ml x 500 μgml = 50 μgml

3.8.2 Pembuatan Larutan Induk Baku Asam Sitrat

Ditimbang dengan seksama 100 mg baku pembanding asam sitrat kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml, dilarutkan dengan HCl 0,1 N hingga larut, dicukupkan volume dengan HCl 0,1 N sampai garis tanda. Konsentrasi LIB : 100 mg 100 ml x 1000 μgml = 1000 μgml 3.9 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum 3.9.1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Asam Benzoat