49
dipandu dan dibimbing oleh guru. Sehingga siswa yang aktif dalam organisasi kesiswaan akan mendapat fasilitas untuk berkoordinasi, bersosialisasi,
berinteraksi dan berkomunikasi antar anggota, guru, kepala sekolah, dan orang lain. Melalui kegiatan tersebutlah yang diharapkan akan siswa dapat belajar
bertanggung jawab, disiplin, menyalurkan pendapat, dapat mengambil keputusan, dan mengasah keterampilan sosial lainnya dengan baik. Dengan
keterampilan sosial yang baik diharapkan nantinya siswa dapat menerapkan peran sosialnya dengan baik dan sehingga dapat diterima dilingkungan
sosialnya dengan baik.
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pikir di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian yaitu terdapat perbedaan keterampilan sosial
antara siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun.
Siswa yang
aktif dalam
organisasi kesiswaan
memiliki keterampilan sosial lebih tinggi dibandingkan siswa yang pasif dalam
organisasi kesiswaan.
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis komparasi. Sugiyono 2007: 13 pendekatan kuantitatif adalah data atau
informasi yang dikumpulkan dalam bentuk angka sehingga analisisnya berdasarkan angka tersebut dengan menggunakan statistik. Hasil analisis data
tersebut kemudian dikomparasikan sebagai suatu kesimpulan, hal ini dikarenakan dalam komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan
dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok. Suharsimi
Arikunto 2010: 310 komparasi dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara,
terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Binangun di Jl. Depok, desa Jepara Wetan, kecamatan Binangun, kabupaten Cilacap, provinsi Jawa
Tengah 53281. Pemilihan lokasi SMP Negeri 2 Binangun sebagai tempat penelitian dikarenakan ditemukan permasalahan mengenai keterampilan sosial
siswa, terutama dalam siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan. Hal ini diketahui setelah dilakukan pra-observasi yang dilakukan di lokasi
tersebut, selain itu dilakukan juga wawancara terhadap guru bimbingan dan konseling serta beberapa siswa baik yang aktif maupun siswa yang pasif
51
dalam organisasi kesiswaan di sekolah tersebut. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu 4 bulan pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2015.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian Sugiyono 2007: 55 populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
disimpulkan. Sedangkan Suharsimi Arikunto 2006: 101 populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa
aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan sejumlah 286 siswa. 2. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Suharsimi 2002: 109. Sugiyono 2007: 56 sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30 siswa aktif dan 30 pasif dalam organisasi kesiswaan di SMP
Negeri 2 Binangun. Dalam teknik samplingnya menggunakan teknik purposive sampling, purposive sampling
merupakan teknik menggunakan sampel dengan kriteria tertentu. Kriteria tersebut meliputi:
1. Siswa aktif merupakan siswa kelas VIII yang terdaftar dan terlibat aktif dalam kepengurusan organisasi kesiswaan di SMP Negeri 2
Binangun, hal tersebut berdasar pada rekomendasi dari guru
pembimbing di sekolah.