Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

58 pada taraf signifikan 5, maka instrumen dikatakan tidak valid dan tidak layak digunakan untuk pengambilan data. Hasil uji validitas skala keterampilan sosial dapat diketahui bahwa dari 57 item yang diujicobakan 52 item sahih dan 5 item gugur dengan batas gugur 0,361. Hal ini dikarenakan ݎ ݄݅ݐݑ݊݃ ൐ ݎ ݐܾ݈ܽ݁ dengan taraf signifikansi 5 dengan N = 30. Berikut rangkuman hasil item gugur dan sahih pada tabel 3. Tabel 3. Rangkuman Item Sahih dan Item gugur Variabel Jumlah Item Semula Jumlah Item Gugur Jumlah Item Sahih Keterampilan Sosial 3,16,20,2 2,53 1,2,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14 ,15,17,18,19,21,23,24,25,26,2 7,28,29,30,31,32,33,34,35,36, 37,38,39,40,41,42,43,44,45,46 ,47,48,49,50,51,52,54,55,56,5 7 Total 57 5 52 b. Uji Reliabilitas Instrumen Suharsimi Arikunto 2010: 221 sebuah instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Dari penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach untuk menghitung reliabilitas dari instrumen penelitian dan karena pernyataan mempunyai skor 0 sampai 3, yaitu Suharsimi Arikunto, 2010: 238. Perhitungan realibilitas akan menggunakan software program komputer yaitu SPSS for Windows versi 16.0 . Hasil uji reliabilitas skala keterampilan sosial untuk penelitian ini ditunjukan dengan koefisien alpha sebesar 0,944. 59

G. Teknik Analisis Data

Analisis data digunakan untuk mengolah data dari hasil penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik. Data dalam penelitian ini berbentuk angka kuantitatif, sehingga analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik. Sejalan dengan tujuan dan hipotesis penelitian ini yaitu mencari perbedaan antar variabel, maka data yang sudah diperoleh perlu diuji syarat selanjutnya akan dianalisis untuk menguji hipotesis. 1. Uji Persyaratan Analisis Uji persyaratan analisis dilakukan untuk mengetahui distribusi data atau sebaran data yang normal dan bersifat homogen. Dengan demikian persyaratan analisis statistik dalam penelitian ini hanya melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan dengan tujuan mengetahui apakah data dalam penelitian tersebut berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan untuk pengujian normalitas yaitu dengan menggunakkan uji Kolmogorov-Smirnov K-S. Apabila dalam pengujian Kolmogorov-Smirnov memiliki nilai lebih besar dari taraf signifikan 5 atau dapat ditulis apabila 0,05, maka data tersebut berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS For Window Seri 16.0. 60 b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah asumsi sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama homogen dapat diterima. Uji homogenitas yang dilakukan dengan menggunakan “Uji Levene”, dan dengan bantuan program SPSS for Windows versi 16.0 untuk mengetahui besarnya probabilitas atau signifikansi variabel. 2. Uji Beda uji-t Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan sampel berasal dari populasi yang sama atau homogen, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian hipotesis menggunakkan statistik “uji-t” t-test. Kriteria uji-t dapat dikatakan signifikan apabila diperoleh harga p 0,05 serta pengujian hipotesis terima Ho jika ݐ ݄݅ݐݑ݊݃ ݐ ݐܾ݈ܽ݁ 1- ߙ dan hipotesis terima Ha jika ݐ ݄݅ݐݑ݊݃ ݐ ݐܾ݈ܽ݁ 1- ߙ. Perhitungan statistiknya dilakukan dengan menggunakkan program SPSS For Window Seri 16.0. 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif dengan pendekatan komparatif yang menggunakan metode pengumpulan data berupa skala untuk mengukur variabel keterampilan sosial antara siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan. Pada penelitian ini diambil dua kelompok yaitu kelompok pertama siswa aktif dalam organisasi kesiswaan dan kelompok kedua siswa pasif dalam organisasi kesiswaan untuk mencari tingkat perbedaan keterampilan sosial yang dimiliki responden. Berikut ini adalah hasil dari penelitian yang telah dilakukan sekaligus dengan pembahasannya.

A. Hasil Penelitian

1. Data Keterampilan Sosial Siswa Aktif dan Pasif dalam Organisasi Kesiswaan Sebagai penggambaran mengenai variabel penelitian yaitu keterampilan sosial pada siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan menggunakan statistik deskriptif. Deskripsi data yang disajikan merupakan data secara umum dari keterampilan sosial siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan yang meliputi: nilai minimal, nilai maksimal, mean, rentang, dan standart deviasi. Adapun tabel distribusi frekuensi dari sampel siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan dapat dilihat dari apa yang tersaji pada tabel 4. 62 Tabel 4. Hasil Perhitungan Distribusi Frekuensi Siswa Aktif dan Pasif dalam Organisasi Kesiswaan N Minimum Maximum Mean Std. Devation Aktif 30 114 144 125,66 5,88 Pasif 30 97 121 106,73 5,10 Pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa perhitungan rata-rata siswa aktif organisasi kesiswaan memiliki nilai minimal sebesar 114 dan nilai maksimal sebesar 144 dengan rata-rata sebesar 125,66 serta standart deviasi sebesar 5,88 sedangkan perhitungan rata-rata siswa pasif organisasi kesiswaan memiliki nilai minimal sebesar 97 dan nilai maksimal sebesar 121 dengan rata-rata 106,73 serta standart deviasi sebesar 5,10. Posisi subjek dalam deret kontinum keterampilan sosial, diperoleh 52 item yang memiliki skor 1, 2, 3, dan 4 pada setiap itemnya. Untuk menentukan kategori tingkat keterampilan sosial sekaligus perhitungan kategorisasi pada setiap strategi keterampilan sosial, maka dilakukan dengan cara menghitung batasan kriteria yang mengacu pada pendapat yang dikemukakan oleh Saifuddin Azwar 2013: 149, yaitu sebagai berikut: a. Tinggi = µ + 1,0 ߪ ≤ X b. Sedang = µ + 1,0 ߪ ≤ X µ + 1,0ߪ c. Rendah = X µ-1,0 ߪ Berdasarkan hasil perhitungan dalam lampiran, selanjutnya disusun batasan-batasan kategori yang digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Adapun kategorisasi keterampilan sosial 63 siswa aktif dan pasif dalam organisasi kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun yang disusun berdasarkan skor yang diperoleh dari jawaban subjek penelitian, disajikan pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5. Kategorisasi Keterampilan Sosial Siswa Aktif Organisasi Kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun. No. Interval Frekuensi Kategori 1. X ≥ 156,00 Tinggi 2. 104,00 ≤ X 156,00 30 100 Sedang 3. X 104,00 Rendah Total 30 100,0 Berdasarkan tabel 5 dari 30 siswa aktif dalam organisasi kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun yang menjadi sampel penelitian terdapat sebanyak 30 siswa 100,0 memiliki nilai keterampilan sosial dengan kualifikasi sedang. Tabel 6. Kategorisasi Keterampilan Sosial Siswa Pasif Organisasi Kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun. No. Interval Frekuensi Kategori 1. X ≥ 156,00 Tinggi 2. 104,00 ≤ X 156,00 23 76,67 Sedang 3. X 104,00 7 23,33 Rendah Total 30 100,0 Berdasarkan tabel 6 dari 30 siswa aktif dalam organisasi kesiswaan di SMP Negeri 2 Binangun yang menjadi sampel penelitian terdapat sebanyak 23 siswa 76,67 memiliki nilai keterampilan sosial dengan kualifikasi sedang dan 7 siswa 23,33 memiliki nilai keterampilan sosial dengan kualifikasi rendah. Selain melalui perhitungan kategorisasi, variabel keterampilan sosial juga menggunakan penggambaran secara deskriptif yang dilakukan dari masing-masing indikator keterampilan sosial. Kriteria untuk dapat mendeskripsikan keterampilan sosial dilakukan