35
e. Membangun etos kerja, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler
dikembangkan dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja dengan baik dan giat.
f. Kemanfaatan
sosial, yakni
bahwa kegiatan
ekstrakurikuler dikembangkan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan
masyarakat. Dari penjabaran beberapa ahli tersebut di atas dapat diambil
kesimpulan bahwa prinsip dari organisasi kesiswaan yaitu membangun kerjasama yang baik antar anggota untuk kepentingan dan kesejahteraan
bersama bagi para anggota serta mencapai tujuan dari organisasi kesiswaan itu sendiri.
5. Sifat Organisasi Kesiswaan
Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 25 organisasi dibedakan menjadi dua, yatiu organisasi formal dan organisasi informal. Sifat organisasi
formal dan informal juga berbeda. Berikut ini sifat-sifat organisasi formal yaitu:
a. Seluruh anggota organisasi diikat oleh persyaratan formal sebagai bukti keanggotaan.
b. Kedudukan atau pangkat yang terdapat dalam organisasi dibuat secara hierarki dan piramidal yang menunjukan tugas, kedudukan, dan
tanggung jawab serta wewenang yang berbeda.
36
c. Setiap anggota yang memiliki jabatan tertentu, secara otomatis memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap anggota yang ada
dibawahnya. d. Hak dan kewajiban melekat sepenuhnya pada anggota suatu organisasi
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing. e. Pelaksanaan kegiatan diatur menurut jabatan masing-masing anggota.
f. Seluruh kegiatan direncanakan secara musyawarah mufakat dengan
mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan. g. Hubungan kerjasama dilakukan menurut tingkatan jabatan struktural
yang jelas dan berimplikasi secara langsung pada perbedaan penggajian dan tunjangan masing-masing anggota organisasi.
h. Adanya anggaran dasar dan rumah tangga yang merupakan sistem kerja organisasi.
Berbeda halnya dengan organisasi yang bersifat formal, organisasi yang bersifat informal tidak mempunyai anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga serta kontak terjadi tanpa aturan formal. Misalnya, masyarakat yang ingin membantu gotong royong memperbaiki jembatan
disebuah perkampungan, maka siapa saja yang berkenaan dapat saling membantu untuk memperbaiki jembatan menunggu komando dapat
langsung ikut serta dengan berbagai cara. Baik organisasi formal maupun informal mempunyai beberapa kesamaan, diantaranya yaitu merupakan
hubungan antar orang, kerjasama, dan terdapat tujuan yang ingin dicapai Jamal Ma’mur Asmani, 2011: 26.
37
6. Fungsi Organisasi Kesiswaan
Fungsi organisasi kesiswaan menurut Jamal Ma’mur Asmani 2011: 98 adalah:
a. Sebagai satu-satunya wadah kegiatan para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya
pembinaan kesiswaan. b. Sebagai motivator, yakni perangsang yang menyebabkan lahirnya
keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat serta melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
c. Sebagai upaya preventif. Apabila secara internal organisasi kesiswaan dapat menggerakan sumber daya yang ada dan secara organisasi
organisasi kesiswaan mampu beradaptasi dengan lingkungan, seperti menyelesaikan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya.
Dengan demikian secara preventif organisasi kesiswaan ikut serta mengamankan sekolah dari segala macam ancaman dari luar maupun dari
dalam sekolah. Fungsi preventif akan terwujud apabila fungsi organisasi kesiswaan sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Salah satu ciri pokok suatu organisasi adalah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian juga dengan OSIS sebagai suatu organisasi tetap
hidup dalam arti memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah: a. Sumber daya