Ciri-ciri dari Keterampilan Sosial
21
4 Membantu teman bermain yang membutuhkan pertolongan 5 Memberikan bantuan
d. Mengatasi konflik interpersonal pada saat bermain berlangsung. Konflik antar anak yang sering terjadi dalam kegiatan bermain
biasanya karena rebutan mainan, peran ataupun giliran. Kegiatan bermain meliputi tiga indikator, antara lain:
1 Mengabaikan sumber konflik dengan melanjutkan permainan tidak bertengkar
2 Sabar menunggu giliran dengan mengalihkan perhatian sehingga konflik tidak berlanjut
3 Tidak berebut
mainan dengan
melakukan negosiasi
atau mengkompromikan
tuntutan sendiri
dengan tuntutan
teman bermain
Menurut Caldarella dan merrell Gimpel dan Merrell, 1998 ada 5 dimensi paling umum yang terdapat dalam keterampilan sosial yaitu:
a. Hubungan dengan teman sebaya peer relation, ditunjukkan melalui perilaku yang positif terhadap teman sebaya seperti memuji atau
menasihati orang lain, menawarkan bantuan kepada orang lain, dan bermain bersama dengan orang lain.
b. Manajemen diri self management, merefleksikan remaja yang memiliki emosional yang baik, yang mampu untuk mengontrol
emosinya, mengikuti peraturan dan batasan-batasan yang ada, dapat menerima kritikan dengan baik.
22
c. Kemampuan akademis academic, ditunjukan melalui pemenuhan tugas secara mandiri, menyelesaikan tugas individual, menjalankan
arahan guru dengan baik. d. Kepatuhan compliance, menunjukan remaja yang dapat mengikuti
peraturan dan harapan, menggunakan waktu dengan baik, dan membagikan sesuatu.
e. Perilaku assertive
assertive, didominasi
oleh kemampuan-
kemampuan yang membuat seorang ramaja dapat menampilkan perilaku yang tepat dalam situasi yang diharapkan.
Berdasarkan pengertian
dan pendapat
tentang indikator
keterampilan sosial yang dinyatakan para ahli, diambil indikator–indikator dari dimensi keterampilan sosial sebagai kesimpulan adalah bahwa siswa
memiliki inisiatif untuk beraktifitas dengan teman sebaya, bergabung dalam permainan, memelihara peran dalam bermain, mengatasi konflik
dalam bermain.