Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

32 a. Jika nilai tolerance 1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. b. Jika nilai tolerance 1 dan nilai VIF 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi. Untuk mendeteksi autokorelasi, dapat dilakukan uji statistik melalui uji Durbin-Watson DW test Ghozali, 2005. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: a. Bila nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound du dan 4–du maka koefisien autokorelasi = 0, berarti tidak ada autokorelasi. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi positif. 33 c. Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasi 0, berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.

d. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Bila terjadi heterodastisitas, akan mengakibatkan varians koefisien regresi menjadi minimum dan confident interval menyempit sehingga hasil uji signifikansi statistik tidak valid lagi. adapun dasar untuk menganalisisnya adalah : a. Jika ada pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

2. Analisis Regresi Berganda

Model yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan dalam regresi logarithma linear sebagai berikut : e X β X β X β X β a Y 4 4 3 3 2 2 1 1 + + + + + = Dimana : 34 Y = Profitabilitas ROA a = konstanta β 1 , β 2 , β 3 , β 4 = koefisien regresi e = error term X 1 = CAR X 2 = LDR X 3 = Size X 4 = BOPO a. Pengujian Hipotesis Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi R 2 , statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik, apabila uji nilai statistiknya berada dalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila uji nilai statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima. 1. Koefisen Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: 35 2 2 ΣYi Σei TSS ESS 2 - 1 R = = Nilai koefisien determinansi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas Ghozali, 2005. Nilai yang mendekati 1 satu berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. 2. Uji F Uji F digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, Size dan BOPO terhadap profitabilitas bank domestik di Indonesia secara simultan. Langkah–langkah yang dilakukan adalah Gujarati, 1999: a. Merumuskan Hipotesis Ha Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen profitabilitas secara simultan. b. Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0.05 α=0,05. c. Membandingkan F hitung dengan F tabel Nilai F hitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: 36 k - N R - 1 1 - k R hitung 2 2 F = dimana: 2 R = Koefisien Determinasi k = Banyaknya koefisien regresi N = Banyaknya Observasi i. Bila F F tabel , variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. ii. Bila F hitung F tabel , variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. d. Berdasarkan Probabilitas Dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima jika probabilitas kurang dari 0,05. e. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien ini menunjukkan seberapa besar variabel independen pada model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya. 3. Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, Size, dan BOPO terhadap profitabilitas bank domestik di Indonesia. Oleh karena itu uji t ini digunakan untuk menguji 37 hipotesis Ha 1 , Ha 2 , Ha 3 , Ha 4 . Langkah–langkah pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut Gujarati, 1999: a. Merumuskan hipotesis Ha Ha diterima: berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. b. Menentukan tingkat signifikansi α sebesar 0,05 Membandingkan t hitung dengan t tabel ,. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka Ha diterima. Nilai t hitung dapat dicari dengan rumus Gujarati, 1999: deviasi Standar regresi Koefisien T hitung = 1. Bila –t tabel -t hitung dan t hitung t tabel , variabel independen secara individu tak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. Bila t hitung t tabel dan –t hitung -t tabel , variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Berdasarkan probabilitas Ha akan diterima jika nilai probabilitasnya kurang dari 0,05α. d. Menentukan variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen. Hubungan ini dapat dilihat dari koefisien regresinya. 38

BAB III METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Return On Assets, Suku Bunga SBI Terhadap Jumlah Penyaluran Kredit: Studi Empiris Pada Bank BUMN dan Bank Swasta Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

6 110 108

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Loan to Deposit Ratio (LDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Likuiditas Bank Umum di Indonesia

15 377 117

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Net Interest Margin Dan Bank Size Terhadap Return On Asset Pada Bank Bumn Go Public Di Bursa Efek Indonesia

0 54 99

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO, SIZE, BIAYA OPERSIONAL DENGAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Bank Domestik Periode Tahun 2006).

0 0 2