52
juta, dapat disimpulkan bahwa nilai asset yang dimiliki bank domestik telah mencukupi untuk kebutuhan operasional. Sementara standar deviasi
sebesar Rp 43542328,42 juta, lebih kecil jika dibandingkan nilai mean- nya sebesar Rp 18429460,47 juta. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa simpangan data pada asset relatif kurang baik. Rasio BOPO diperoleh rata-rata sebesar 83,99. Hal ini
menunjukkan bahwa secara statistik, selama periode penelitian tingkat efisiensi operasi bank domestik masih kurang efisien, karena nilai BOPO
diatas 80. Sementara untuk melihat berapa besar simpangan data pada rasio BOPO dilihat dari standar deviasinya yaitu sebesar 10,64, dalam hal
ini simpangan data bisa dikatakan baik, karena nilai standar deviasinya lebih kecil dari nilai mean-nya.
4.2 Uji Asumsi Klasik
Pada tahap awal, data yang meliputi ROA, CAR, LDR, Size, dan BOPO diperoleh dengan mengutip secara langsung Laporan Keuangan
Publikasi tahunan bank domestik yang ada di Indonesia selama periode tahun 2006.
4.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati tidak. Cara mendeteksi normalitas dilakukan dengan cara yaitu
53
dengan analisis grafik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal Ghozali, 2006.
Uji normalitas data pada bank domestik dapat dilihat pada Gambar 4.1 di bawah ini :
Gambar 4.1. Data Asli Bank Domestik Tahun 2006
Sumber: Data Sekunder yang Diolah Dengan melihat tampilan grafik histogram dapat disimpulkan
bahwa pola distribusi data mendekati normal. Kemudian pada grafik normal plot terlihat titik-titik sebaran mendekati garis normal.
4.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Jika variabel
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: ROA
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
Expected Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
54
independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2006. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi dapat
dilihat dari nilai Tolerence dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji multikolinearitas pada bank domestik dapat dilihat pada
Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2. Hasil Uji Multikolinearitas Pada Bank Domestik
Sumber: Data sekunder Diolah Suatu model regresi pada bank domestik dinyatakan bebas dari
multikolinearitas jika mempunyai nilai Tolerence dibawah 1 dan nilai VIF di bawah 10. Dari Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa semua variabel
independen memiliki nilai Tolerence berada di bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model ini tidak terjadi
multikolinieritas.
Coefficients
a
.662 1.511
.791 1.263
.984 1.016
.711 1.407
CAR LDR
AKTIVA BOPO
Model 1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: ROA a.
55
4.2.3. Uji Autokorelasi