tectorius Seroprevalensi Tuberkulosis pada Sapi Bali seebagaii Langkah Awal Monitoring Pencegahan Penyakit Zoonosis di Provinsi Bali.

42 PENDAHULUAN Pandanaceae merupakan salah satu kelompok tumbuhan pantai yang pemanfaatannya telah dilakukan oleh masyarakat sejak dulu, antara lain sebagai bahan makanan, pewangi, zat warna, obat- obatan dan bahan anyaman atap, tikar, tempat rokok, tas, dompet. Sebagai bahan ayaman produksi dari pandan telah diimpor hingga ke Eropa. Untuk menghasilkan ayaman yang berkualitas maka serat pandan perlu diperhatikan. Serat berkaitan erat dengan varietas pandan yang digunakan. Selain itu untuk kelangsungan produksi diperlukan usaha budidaya pandan. Serat dari varietas mana yang memiliki sifat unggul, kemudian ada berapa varietas pandan yang penting untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Serangkaian penelitian yang dilakukan menunjukan ada 2 dua varietas Pandan di Pulau Roswar dengan bukti taksonomi dari karakter morfologi yang didukung oleh karakter pandan saat pertumbuhan anakan. MATERI DAN METODE Penelitian dilakukan pada bulan July hingga Oktober 2012. Bertempat di Pulau Roswar, laboratorium Silvikultur serta laboratorium Konservasi dan Lingkungan Fahutan Unipa. Anakan diambil dari pulau Roswar dan ditanam dengan mengikuti pola Rancangan Acak Lengkap dengan media tanam perbadingan tanah dan pasir sebagai perlakuan. HASIL

P. tectorius

di Pulau Roswar memiliki perbedaan dengan jenis umumnya pada bunga jantan yang dimiliki. Jenis Roswar ini juga menunjukan ciri monoceus dibandingkan dengan dioceus. Taksonomi Pandanus tectorius Pandanus tectorious yang tumbuh di Kawasan Taman nasional Teluk Cenderawasih yakni di Kampung Yende dan Wasior hanya terdiri dari satu varietas. Sementara itu yang tumbuh di Pulau Roswar yakni kampung Waprak dan Yomber ada 2 varietas. Selanjutnya varietas tersebut dibedakan atas varietas A dan B. Deskripsi dari masing-masing varietas sebagai berikut:

P. tectorius

varietas A Perawakan: tumbuh berumpun dan berkembang menjadi pohon kecil 2 -8 m. Kanopi tersebar. Akar nafas pada batang, permukaan akar berduri 2-14 cm diameter, panjang 1-1.5 m. Batang berduri dengan diameter 15-25 cm. Daun tunggal, tersusun berbaris tiga dalam garis spiral, panjang 100-200 cm, lebar 7-8 bentuk melidah atau memata pedang, menjangat, ujung runcing dengan panjang lebih dari 15 cm, seluruh tepi daun berduri tajam, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah hijau kekuningan. Bunga berumah satu, bunga jantan dan betina berada dalam satu pohon umumnya berumah dua. Bunga jantan berwarna putih, muncul beberapa perbungaan sekaligus 5-7 bunga dalam satu percabangan.Bunga jantan terletak di bawah bunga betina. Memiliki 9 bracts yang tersusun tiga tiga dalam lingkaran spirali; Perbungaan jantan memiliki tangkai perbungaan 4-5 cm, terdapat 4 bunga yang tersusun mengumpul tepat di tengah dengan bunga jantan yang menyebar sepanjang 15-20 cm rakhis. Perbungaan betina semusim buah hanya 1 buah dan terminal atau berada di ujung perbungaan. Cephalium terlihat seperti buah nenas, bentuk bulat, diameter 20-25cm; tersusun atas kumpulan buah majemuk phalanges, yang berisi sekitar 50-60 phalanges; setiap phalanges memiliki 15 -19 sub phalanges; berwarna hijau kekuningan saat matang tidak berwarna kuning atau merah seperti varietas umumnya dan pada 43 permukaan atas sub phalanges memiliki 5 sisi yang tegas terlihat hamper menyerupai pyramid tumpul dengan hanya satu stigma tertinggal tepat di tengahnya. Gambar 1 A. P. tectorius varietas A: cephalium diameter 20-25 cm; dengan jumlah phalange 50-60; jumlah sub phalange 15-19; B. P. tectorius varietas B:cephalium diameter 15-20 cm; dengan jumlah phalange 35-45; sub phalange 7-9.

P. tectorious