Uji viabilitas serbuk sari secara Uji viabilitas serbuk sari dengan teknik

14 Uji viabilitas serbuk sari : a. Uji warna 1 aniline blue dalam laktofenol Serbuk sari teratai Sudamala Nymphoides indica L. Kuntze yang telah diambil kemudian dikumpulkan pada mikrotube yang telah diberi zat warna 1 aniline blue dalam laktofenol dan dibiarkan selama 10 menit Bhojwani dan Bhatnagar, 1999. Kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop olymphus. Dihitung jumlah serbuk sari dengan dinding mengkerut dan tidak menyerap warna serta serbuk sari yang tidak mengkerut dan dapat menyerap warna, dilakukan pengamatan untuk 10 preparat dan dihitung rata – ratanya dalam persentase Kriswiyanti, dkk., 2010.

b. Uji viabilitas serbuk sari secara

in – vitro Serbuk sari dari bunga teratai Sudamala Nymphoides indica L. Kuntze diambil dan ditaburkan pada 10 gelas benda yang telah berisi media 0,8 agar dalam 30 larutan gula kemudian diinkubasi selama ±24 jam Bhojwani dan Bhatnagar, 1999. Setelah diinkubasi selama ± 24 jam kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop, diamati serbuk sari dengan panjang buluh yang terbentuk sama atau lebih panjang dari diameter serbuk sari. Dihitung persentase perkecambahan serbuk sari.

c. Uji viabilitas serbuk sari dengan teknik

squash kepala putik Kepala putik dari bunga teratai Sudamala Nymphoides indica L. Kuntze dipotong dan dimasukkan ke dalam mikrotube yang telah berisi fiksatif Farmer selama ± 24 jam. Fiksatif dibuang dan diganti dengan larutan clearing 10 NAOH selama 1-5 menit, pewarnaan dengan 1 aniline blue dalam laktofenol selama 2-5 menit. Kemudian kepala putik diletakkan pada gelas benda dan ditutup, disquash . Diamati serbuk sari yang berkecambah pada kepala putik. Pengamatan mikroskopik dengan mikroskop, viabilitas serbuk sari = jumlah serbuk sari yang berkecambah dibagi dengan jumlah serbuk sari yang berkecambah dan tidak kali seratus persen Kriswiyanti, dkk., 2010. Metode asetolisis Serbuk sari difiksasi dalam AGG Asam Asetat Glasial selama 24 jam, disentrifugasi selama 5 menit, dicuci dengan air. Air dibuang diganti dengan larutan asetolisis AAG 9 bagian dan 1 bagian asam sulfat pekat, tabung reaksi diletakkan dalam water bath yang telah berisi air mendidih, biarkan tetap mendidih selama 15 menit. Setelah dingin dicuci dengan air beberapa kali, disentrifugasi selama 5-10 menit. Air dibuang diganti dengan glyserin jelly yang telah dicampur 1 safranin . Penutupan dan labeling Berlyn and Miksche, 1976. Serbuk sari diamati dengan mikroskop untuk menentukan tipe bentuk panjang, lebar dan diameter serbuk sari dengan menggunakan mikrometri. Parameter serbuk sari yang diukur meliputi panjang, lebar dan diameternya dilihat secara acak dibawah mikroskop, kemudian diukur dengan menggunakan mikrometri untuk mengukur panjang axis polar dan diameter bidang equatorial yang disebut indeks PE. Serbuk sari yang diukur berasal dari 80 butir serbuk sari yang di ambil secara acak dari 10 gelas benda. HASIL Tipe Bentuk dan Struktur Serbuk Sari Teratai Sudamala Nymphoides Indica

L. Kuntze dengan Metode Asetolisis