yang dikemas tidak kaku, menghibur namun menambah pengetahuan, sangat cocok diadakan.
Pemilihan objek penelitian mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan 2009, selain untuk pengiritan biaya, mahasiswa S1 Manajemen USU
angkatan 2009, yang rata-rata berusia 21-23 tahun, merupakan pendengar yang berada pada pertengahan rentang usia yang menjadi target pendengar
Star FM. Selain kemudahan akses penelitian, mahasiswa merupakan individu yang mulai lebih kritis menyikapi berbagai hal, memiliki pandangan terhadap
suatu hal, dan dianggap dapat menilai secara ilmiah dan objektif sebagai akademisi. Mahasiswa Manajemen USU dikenal sebagai mahasiswa yang
gaul, trendi, keren, santai namun up to date di kalangan mahasiswa USU sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan terhadap informasi terkini tinggi
untuk menunjang pergaulan. Pelaksanaan suatu program acara tidak terlepas dari harapan akan
tersampaikannya pesan dan tujuan yang direncanakan kepada para pendengar. Keselarasan konsep secara internal dan eksternal yang dirancang oleh Star
FM pada program “BukakDasar” ini tentulah harus diuji kembali. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti fungsi media radio Star FM dalam
program acara “BukakDasar” bagi mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan 2009 sebagai pendengar.
1.2 Fokus Masalah
Berdasarkan konteks masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimanakah fungsi media radio Star FM dalam penyampaian pesan pada program acara “BukakDasar” bagi mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan
2009 sebagai pendengar?”
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi media radio Star FM dalam penyampaian pesan pada program acara “BukakDasar”
bagi mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan 2009 sebagai pendengar.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah
penelitian yang menggunakan teori komunikasi dan memperluas cakrawala pengetahuan terutama di bidang penyiaran radio bagi peneliti
serta mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU. 2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas ruang
lingkup penelitian dalam bidang komunikasi khususnya siaran radio. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
Star FM dan pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Paradigma Kajian
Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan suatu kebenaran. Usaha untuk mencari kebenaran dilakukan oleh peneliti
melalui model tertentu. Model tersebut biasnya dikenal dengan paradigma. Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur
bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian yang berfungsi perilaku di dalamnya ada konteks khusus atau dimensi waktu Moleong,
2005:49. Paradigma merupakan suatu kepercayaan atau prinsip dasar yang ada
dalam diri seseorang tentang pandangan dunia dan membentuk cara pandang terhadap dunia, penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk
menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran yng dilakukan oleh para filsuf, peneliti maupun
oleh para praktisi melalui model-model tertentu. Model itu disebut dengan paradigma Moleong, 2010:49.
Paradigma juga merupakan kekuatan dasar yang mampu mempertahankan keberadaan sebuah ilmu pengetahuan. Paradigma pada
wilayah riset penelitian sebenarnya merupakan seperangkat konstruksi cara pandang dalam menetapkan nilai-nilai dan tujuan penelitian serta
memberikan arah tentang bagaimana pengetahuan harus didapat dan teori- teori apa yang seharusnya digunakan dalam sebuah penelitian. Pada
hakikatnya, paradigma memberikan batasan-batasan tertentu apa yang harus dikerjakan, dipilih dan diprioritaskan dalam sebuah penelitian. Pada aspek
lain, paradigma akan memberikan rambu-rambu tentang apa yang harus dihindari dan tidak digunakan dalam penelitian.
Paradigma sangat penting dalam mempengaruhi teori, analisis maupun tindak perilaku seseorang. Secara tegas dikatakan bahwa tidak ada
suatu pandangan atau teori yang bersifat netral dan objektif, melainkan salah satu di antaranya sangat bergantung para paradigma yang digunakan. Karen
Universitas Sumatera Utara
menurut Kuhn 1970 paradigma menentukan apa yang tidak kita pilih, tidak kita inginkan, tidak ingin kita lihat, dan tidak ingin kita ketahui.
Paradigma mempengaruhi pandangan seseorang apa yang baik dan buruk, suka atau tidak suka. Oleh karena itu, jika ada dua orang yng melihat
sebuah realitas sosial yang sama atau membaca lembaran tulisan buku yang sama, akan menghasilkan pandangan, penilaian, sikap dan perilaku yang
berbeda pula. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan paradigma yng dimiliki, yang secara otomatis mempengaruhi persepsi dan tindak komunikasi
seseorang. Perspektif atau paradigma yang peneliti gunakan adalah kualitatif
dimana pendekatan sistematis dan subjektif dalam menjelaskan pengalaman hidup berdasarkan kenyataan lapangan empiris. Sementara itu penelitian
kualitatif tidak menggunakan statistik, data hasil penelitian diperoleh secara langsung, misalnya observasi partisipan, wawancara mendalam dan studi
dokumen sehingga peneliti mendapat jawaban apa adanya Iskandar :35-37. Peneliti menggunakan pendekatan interpretif dimana bernagkat dari
upaya untuk mencari penjelasan tentang peristiwa-peristiwa sosial atau budaya yang didasarkan pada perspektif dan pengalaman orang yang diteliti.
Pendekatan interpretif diadopsi dari orientasi praktis. Secara umum pendekatan interpretif merupakan sebuah sistem sosial yang memaknai
perilaku secara detail langsung mengobservasi Newman, 1997:68. Selain itu interpretif juga melihat fakta sebagai sesuatu yang unik dan memiliki konteks
dan makna yang khusus sebagai esensi dalam memahami makna sosial. Interpretif melihat fakta sebagai hal yang cair tidak kaku yang melekat pada
sistem makna dalam pendekatan interpretif. Fakta-faktaa tidaklah imparsial, objektif dan netral. Fakta merupakan tindakan yang spesifik dan konstekstual
yang bergantung pada pemaknaan sebagian orang dalam situasi sosial. Interpretif menyatakan situasi sosial mengandung ambiguitas yang besar.
Perilaku dan pernyataan dapat memiliki makna yang banyak dan dapat diinterpretasikan dengan berbagai cara www.wordpress.com.
Ada bermacam-macam paradigma dalam mengungkap hakekat realitas atau ilmu pengetahuan yang berkembang dewasa ini yaitu:
Universitas Sumatera Utara
positivisme, postpositivisme, kontruksivisme constructivism dan teori kritik critical theory. Perbedaan paradigma ini bisa dilihat dari cara mereka
memandang realitas dan melakukan penemuan-penemuan ilmu pengetahuan, ditinjau dari empat dimensi pertanyaan : epitemologis, ontologis, metodologis
dan aksiologis.
2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Komunikasi