BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konteks Masalah
Manusia adalah makhluk yang tidak pernah puas. Dalam artian, manusia selalu menginginkan sesuatu yang baru. Media massa pun terus
memberikan inovasi-inovasi untuk disuguhkan kepada masyarakat dalam rangka memberikan informasi yang terbaru, terkini dan teraktual. Seiring
dengan kemajuan teknologi komunikasi yang semakin canggih, kita dapat berkomunikasi maupun memperoleh informasi dengan cepat. Jarak bukanlah
menjadi suatu hambatan lagi dalam memperoleh informasi. Stephen Robbins mengatakan bahwa pada tahun 1980an dengan berkembangnya teknologi
elektronik baru dalam berkomunikasi telah membentuk cara baru bagi manusia dalam berkomunikasi. Dengan adanya teknologi komunikasi yang
semakin canggih, semakin mempermudah manusia dalam mencari dan bahkan memperoleh informasi. Hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan
pada tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan pada manusia. Perubahan yang terjadi dapat berupa perubahan yang positif maupun negatif.
Kebutuhan akan informasi terkini semakin meningkat seiring dengan derasnya arus globalisasi. Mobilitas yang tinggi, tuntutan pekerjaan dan
pergaulan menuntut wawasan yang luas dan informasi terbaru. Kecanggihan teknologi komunikasi masa kini, mendukung perpindahan informasi yang
kian mudah dan cepat, juga kemudahan mengakses media penyedia informasi. Banyak ragam media massa yang dapat dipilih untuk memperoleh
informasi, baik melalui media cetak ataupun media elektronik. Koran, televisi, majalah, internet, ataupun radio merupakan media massa yang
lazimnya dimanfaatkan untuk mendapatkan berita-berita terkini. Seiring perkembangan jaman, semakin pesat pula perkembangan
media massa di Indonesia, bukan hanya di wilayah-wilayah perkotaan, tetapi juga merambah di wilayah pedesaan. Seperti kita ketahui di beberapa wilayah
di Indonesia telah banyak bermunculan media massa baik media massa cetak
Universitas Sumatera Utara
atau media massa elektronik, baik yang didirikan oleh pemerintah ataupun swasta. Media massa ini sangat banyak memberikan kontribusi dan pengaruh
yang cukup besar dan signifikan bagi perkembangan masyarakat setempat. Penemuan-penemuan teknologi merupakan salah satu dari gejala-
gejala globalisasi yang dapat dirasakan pada saat ini. Penemuan ini antara lain: televisi, telepon genggm, internet, kompputer, radio dan lain-lain.
Kesemuan penemuan ini digunakan sebagai media massa untuk mempermudah interaksi antara manusia dengan manusia lain. Akibatnya,
jarak yang memisahkan bukan menjadi penghlang untuk mempermudah interaksi tersebut.
Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media massa yang semakin banyak
berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah di masyarakat. Informasi dalam bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan
mudah dan cepat sehingga mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta budaya suatu bangsa.
Arus informasi yang cepat menyebabkan kita tidak mampu untuk menyaring pesan yang datang. Akibatnya tanpa sadar informasi tersebut
sedikit demi sedikit telah mempengaruhi pola tingkah laku dan budaya dalam masyarakat. Kebudayaan yang sudah lama ada dan menjadi tolak ukur
masyarakat dalam berperilaku kini hampir hilang dan lepas dari perhatian masyarakat. Akibatnya, semakin lama perubahan-perubahan sosial di
masyarakat mulai terangkat ke permukaan. Media komunikasi adalah suatu media ataupun alat bantu yang
digunakan oleh suatu organisasi untuk mencapai efisiensi dan efektivitas kerja dengan hasil yang maksimal. Salah satu alat komunikasi tersebut yaitu
televisi, radio dan sumber ajar elektronik menjadi media pendidikan yang berguna bagi semua bentuk yang berhubungan dengan pendidikan, karena
dapat memperkaya pengalaman pendidikan dan juga ide-ide yang kreatif. Dengan demikian, alat ini memiliki potensi dan kekuatan yang berpengaruh
dalam pendidikan.
Universitas Sumatera Utara
Semakin sadarnya orang akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran
sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual. Metamorfosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media
cetak, menjadi penyediaan permintaan dan pemberian layanan secara multi- sensori dari beragamnya kemampuan individu untuk menyerap informasi,
menjadikan pelayanan yang diberikan mutlak wajib bervariatif dan secara luas. Selain itu, dengan semakin meluasnya kemajuan di bidang komunikasi
dan teknologi, serta diketemukannya dinamika proses belajar, maka pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pengajaran semakin menuntut dan
memperoleh media pendidikan yang bervariasi secara luas pula. Salah satu dari bagian teknologi adalah media komunikasi massa.
Media komunikasi massa adalah suati istilah yang penyebutnya dapat dipisaah-pisah dan memiliki pengertian sendiri. Media adalah bentuk jamak
dari medium yang berarti tengah, antara atau media massa dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu: 1 fungsi pengawasan lingkungan, 2 fungsi
korelasi, 3 fungi sosialisasi serta 4 fungsi hiburan dan periklanan. Media massa dapat dibagi dalam tiga bagian antara lain media massa dalam bentuk
tampak visual yang umumnya dikerjakan oleh mesin cetak. Contohnya buku, koran, majalah dan lain-lain. Bentuk kedua adalah berupa suara audio
contohnya kaset dan radio. Bentuk ketiga adalah gabungan antara bentuk tampak dan suara audiovisual contohnya televisi dan rekaman video kaset.
Radio dan televisi dapat juga dikategorikan sebagai media massa elektronik karenaa bekerjaaa dengan sistem elektronik Depdikbud, 1988:4-5.
Sedangkan para ahli lain juga membagi media komunikasi massa dalam empat bagian juga antara lain pers, film, radio dan televisi. Namun, jika kita
lihat dengan seksama pembagian media massa itu pada dasarnya sma saja hanya dalam penyebutnya sedikit berbeda.
Radio merupakan barang elektronik yang dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Sejak pertama kali diperkenalkan sistem radio FM
frequency modulation pada tahun 1933, radio masih menjadi andalan dalam menerima dan mengirimkan informasi dengan berbagai kelebihan dan daya
Universitas Sumatera Utara
tarik yang dimilikinya dibanding media massa lain. Radio tidak terikat medan, tidak terikat waktu, ringan dan dapat dibawa ke manapun, murah dan
tidak memerlukan banyak konsentrasi karena radio hanya untuk didengarkan. Radio adalah salah satu media massa yang mempunyai banyak
kelebihan, antara lain pesan yang yang disampaikan oleh radio dapat diterima oleh pendengarnya dengan tidak mengenal jarak dan rintangan Effendy,
2000:108. Selain itu radio juga cukup murah harganya dan mudah dijangkau oleh masyarakat pedesaan yang ekonominya menengah ke bawah. Dengan
begitu masyarakat dapat menikmati segala bentuk informasi dengan cepat, karena radio menggunakan teknologi elektromagnetik yang dipancarkan oleh
satelit, sehingga dengan waktu yang singkat dapat mencapai sasaran yang cukup besar.
Radio dianggap memiliki kekuasaan yang begitu hebat, hal ini disebabkan oleh tiga faktor, yakni pertama, radio siaran sifatnya adalah
langsung. Untuk mencapai sasarannya, yakni para pendengar, sesuatu hal atau program yang akan disampaikan oleh media radio tidaklah mengalami proses
yang kompleks. Kedua, radio siaran tidak merupakan sebuah masalah. Bagaimanapun jauhnya jarak sasaran yang akan dituju, dengan media radio
akan dengan mudah dicapainya. Ketiga, radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat. Daya tarik ini karena disebabkan oleh sifatnya yang serba hidup.
Hal ini berkat tiga unsur yang ada pada media radio, yakni musik, kata-kata yang disampaikan oleh penyiarnya dan efek suara Effensy, 1981:140-141.
Dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh radio menjadikan media ini banyak diminati oleh masyarakat dan menarik untuk didengarkan. Selain
itu radio juga memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasikan begitu banyak suara dan
berupaya menvisualisasikan ruang penyiar atau informasi penyiar melalui telinga pendengar Masduki, 2001:9. Dengan mendengarkan siaran radio
disini pendengar bisa berimajinasi dengan bebas, terlebih lagi program siaran seperti ceramah agama atau talk show tentunya butuh keahlian seorang
penyiar dalam menyampaikan materi kepada pendengar karena siaran radio
Universitas Sumatera Utara
yang hanya berupa audio agar pesa yang ingin disampaikan bisa tersampaikan dengan baik.
Radio merupakan suatu kegiatan siaran pengiriman suara ataupun bunyi melalui udara dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik.
Gelombang berisi informasi suara ataupun bunyi tersebut diterima oleh alat penerima gelombang radio. Sistem radio FM yang memberi penerimaan
jernih meskipun ada badai dan menawarkan ketepatan suara yang tinggi memungkinkan radio menjadi salah satu media massa yang memiliki
karakteristik cepat dalam menyampaikan pesan dan jangkauannya luas. Radio bersifat langsung karena dalam penyampaian pesan yang disiarkan dilakukan
tanpa proses yang rumit, serta tidak mengenal jarak dan rintangan. Radio menjadi sangat fleksibel bagi penikmatnya. Karena itulah
mendia ini menjadi pilihan utama dalam berbagai kesempatan. Sebagai sarana hiburn, lantunan suara penyiar dan kombinasi lagu pilihan adalah pengisi
waktu yang tepat. Jika membutuhkan berita, radio berita juga memiliki kecepatan berita yang tidak bisa ditandingi. Radio dapat menyiarkan
peristiwa bersamaan dengan kejadiannya, karena mereka hanya memerlukan line telepon. Bandingkan dengan televisi yng membutuhkan peralatan yang
lebih bnyk termasuk satelit untuk melakukan siaran langsung. Maka dengan berbagai keunggulan itu pula yang menjadikan radio sebagai pilihan utama
masyarakat. Program acara merupakan bagian terpenting dari sebuah radio siaran.
Radio siaran harus memiliki program acara yang segar dan menarik untuk merebut hati pendengarnya dan dapat bersaing dengan radio siaran yang lain.
Visi dan misi, target pendengar, format, isi siaran, gaya dan bahasa siaran, serta durasi siaran harus dikonsep dengan matang dan diselaraskan secara
internal dan eksternal. Secara internal maksudnya adalah disesuaikan dengan program acara yang dirancang, jenis musik, target iklan, serta sumber daya
perangkat siaran dan tenaga penyiar. Sedangkan secara eskternal maksudnya adalah disesuaikan dengan kebutuhan, keingingan dan selera
pendengar. Umumnya, program acara radio siaran terdiri dari acara
Universitas Sumatera Utara
pemutaran lagu music program, obrolan atau bincang-bincang talk show dan program berita news program.
Program acara siaran dikatakan berhasil jika mendapat respon positif dari pendengar dan mampu bertahan. Hal ini menunjukkan bahwa program
acara tersebut diterima, diakui dan dibutuhkan oleh masyarakat. Informasi yang dibutuhkan masyarakat khususnya di Kota Medan sangat beraneka
ragam, mulai dari informasi yang ringan dan bersifat menghibur sampai pada informasi yang penting dan aktual.
Kebutuhan akan informasi yang tidak hanya terikat pada berita-berita dalam negeri namun juga pada kejadian-kejadian penting di luar negeri
dipenuhi oleh radio Star FM Medan dengan mengemasnya pada program acara yang menghibur dan tidak membosankan dengan nama “BukakDasar”
dengan segmen What’s New yang akan diteliti. What’s New dirancang untuk menyajikan berita-berita terbaru dari dalam dan luar negeri.
Program “BukakDasar” on air setiap hari Senin-Jumat pukul 06.00- 09.00. Waktu tersebut adalah waktu prime time dimana ada banyak orang
yang akan mendengarkan radio. Di Medan, pada jam tersebut banyak orang mendengarkan radio di perjalanan sambil menunggu macet berakhir. Program
ini dibawakan oleh seorang penyiar bernama Astrid. Di dalam program ini terdapat banyak segmen, salah satunya adalah segmen What’s New yang on
air sekitar pukul 07.30-08.00.
Segmen lain yang terdapat dalam program “BukakDasar” adalah I’ve Got The Power
sebagai sarana request lagu, Tanggal Penting yang berisi informasi kejadian penting dan ulang tahun tokoh di tanggal tersebut, serta
Info K-pop yang memberikan informasi mengenai Korean Wave. Dikarenakan on air pada pagi hari, program ini memiliki interaksi dengan
pendengar dan sebagian besar lagu-lagu yang diputar ber-genre up beat. Radio Star FM Medan, dengan tagline “Musiknya Anak Medan”,
berusaha menyajikan program-program acara yang hits ataupun terkini. Star FM adalah radio anak muda di Medan yang memiliki segmentasi pendengar
utama yang berumur 15 sampai 29 tahun dan berstatus pelajar, mahasiswa, pegawai kantor, sampai dengan professional muda, sehingga program berita
Universitas Sumatera Utara
yang dikemas tidak kaku, menghibur namun menambah pengetahuan, sangat cocok diadakan.
Pemilihan objek penelitian mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan 2009, selain untuk pengiritan biaya, mahasiswa S1 Manajemen USU
angkatan 2009, yang rata-rata berusia 21-23 tahun, merupakan pendengar yang berada pada pertengahan rentang usia yang menjadi target pendengar
Star FM. Selain kemudahan akses penelitian, mahasiswa merupakan individu yang mulai lebih kritis menyikapi berbagai hal, memiliki pandangan terhadap
suatu hal, dan dianggap dapat menilai secara ilmiah dan objektif sebagai akademisi. Mahasiswa Manajemen USU dikenal sebagai mahasiswa yang
gaul, trendi, keren, santai namun up to date di kalangan mahasiswa USU sehingga dapat dipastikan bahwa kebutuhan terhadap informasi terkini tinggi
untuk menunjang pergaulan. Pelaksanaan suatu program acara tidak terlepas dari harapan akan
tersampaikannya pesan dan tujuan yang direncanakan kepada para pendengar. Keselarasan konsep secara internal dan eksternal yang dirancang oleh Star
FM pada program “BukakDasar” ini tentulah harus diuji kembali. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti fungsi media radio Star FM dalam
program acara “BukakDasar” bagi mahasiswa S1 Manajemen USU angkatan 2009 sebagai pendengar.
1.2 Fokus Masalah