Konsep ASI Eksklusif 1. TINJAUAN PUSTAKA

dapat dipertahankan produksinya ASI-nya. Ibu bekerja ternyata lebih cepat memberikan susu botol formula, alasan yang dipakai adalah supaya membiasakan bayi menyusui dari botol bila ditinggal kerja Soehardjo, 2004.

C. Konsep ASI Eksklusif 1.

Pengertian ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama bagi bayi Kristiyanasari, 2011 ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi asi saja selama 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air, the, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI MPASI Kristiyanasari, 2011. Pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif adalah memberikan hanya ASI pada bayi dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan Widodo, 2011. 2. Manfaat ASI Eksklusif : Memberikan ASI pada bayi sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu minimal sampai bayi berusia 2 tahun Kristiyanasari, 2011. Dengan pemberian asi eksklusif, ibu bisa menghemat pengeluaran untuk membeli susu formula yang sebenarnya tidak lebih baik ketimbang ASI Prasetyono, 2009. Adapun manfaat pemberian ASI menurut Prasetyono, 2009 adalah : Universitas Sumatera Utara a. Bagi Bayi 1 Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, petumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinan obesitas. 2 Mengandung antibodi Asi mengandung antibody yamg sangat baik bagi bayi sehingga dapat melawan dari berbagia penyakit. 3 Asi mengandung komposisi yang tepat Yaitu dari berbagai bahan makananyang baik untuk bayi yaitu terdiri proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama. 4 Mengurangi kejadian karies dentis Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi disbanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi. 5 Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi 6 Terhindar dari alergi 7 Asi meningkatkan kecerdasan bagi bayi Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat asi esklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari Universitas Sumatera Utara rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak. 8 Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara. b. Bagi ibu 1 Aspek kontrasepsi Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi. 2 Aspek kesehatan ibu Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pascaa persalinan. Pemberian asi juga dapat mencegah terjadinya berbagi jenis penyakit. 3 Aspek penurunan berat badan Ibu yang menyusui esklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan semula sepeti sebelum hamil. 4 Aspek psikologis Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juga untuk ibu. Ibu akan merasa banggaa dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia. c. Bagi keluarga 1 Aspek ekonomi Universitas Sumatera Utara ASI tidak perlu dibeli, sehinga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. 2 Aspek psikologis Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang, sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga. 3 Aspek kemudahan Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain. d. Bagi Negara 1 Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi 2 Menghemat devisa Negara ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu menyusui diperkirakan dapat menghemat sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula. 3 Mengurangi subsidi untuk rumah sakit Hal ini dikarenakan rawat gabung akan memperpendek lama rawat ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta biaya yang diperlukan untuk perawatan anak yang sakit. 4 Peningkatan kualitas generasi penerus Kristiyanasari, 2011. 3. Langkah – langkah menyusui yang benar Terdapat berbagai posisi untuk menyusi namun posisi yang baik adalah dimana posisi kepala dan bayi berada pada garis yang lurus sehingga Universitas Sumatera Utara bayi dapat menyusui dengan nayaman. Selain itu posisi ibu pun harus nyaman.Cara menyusui yang benar adalah : a. Cobalah untuk menyangga punggung, bahu, dan leher bayi. Bayi sebaiknya dapat menggerakkan kepalanya ke depan dannke belakang dengan mudah b. Letakkan bayi dengan posisi hidungnya setara dengan puting sehingga bayi akan melekat sempurna dengan payudara c. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah, ibu dapat membuat bayi dalam posisi ini dengan merangsang bibir bagian atas bayi dengan ibu jari d. Bayi akan mendekatkan kepalanya ke payudara dengan dahi terlebih dahulu e. Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran gelap disekitar putting, putting ibu sebaiknya berada pada langit-langit mulut bayi f. Untuk merangsang bayi melepaskan mulutnya dari putting, dengan lembut letakkan ujung jari ibu pada sudut mulut bayi dan bayi akan secara otomatis membuka mulutnya. Jangan menarik secara paksa karena akan menimbulkan luka pada puting Proverawati Rahmawati, 2010. 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan ASI Eksklusif a. Faktor Predisposisi Faktor predisposisi yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif antara lain : 1 Sosial Ekonomi atau ibu bekerja Universitas Sumatera Utara Bekerja bukan halangan untuk tetap memberikan ASI. Beberapa negara maju telah menyediakan ruangan bagi ibu yang bekerja untuk memberi ASI kepada bayinya. Upaya untuk mencegah penurunan ASI : • Sebelum ibu berangkat bayi harus disusui • Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada tengah hari • Bayi lebih sering disusui setelah ibu pulang bekerja dan pada malam hari • Tidak menggunakan susu formula • Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah melahirkan Kristiyanasari, 2012. 2 Pendidikan Semakin tinggi pendidikan para wanita lebih banyak mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan agen-agen pengubah. 3 Pengetahuan Pengetahuan yang cukup mengenai menyusui khususnya awal menyusui, diharapkan akan membentuk sikap positif terhadap menyusui. Dengan sikap positif tersebut akan menimbulkan perilaku yang baik pula. 4 Sikap Sikap merupakan sebagian bentuk operasional dari seseorang. Bila seseorang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu hal, diharapkan akan dapat mempunyai tindakan yang baik dan bereaksi terhadap sesuatu obyek dengan perasaan senang. Umumnya orang yang mempunyai sikap positif lebih berhasil dalam menyusui. 5 Sosial Budaya. Universitas Sumatera Utara b. Faktor pendukung b. Faktor pendukung dalam keberhasilan ASI Eksklusif adalah tersedianya sumberfasilitas kesehatan. c. Faktor pendorong Selain faktor predisposisi dan faktor pendukung keberhasilan ASI Eksklusif juga di pengaruhi oleh faktor pendorong. Faktor pendorong keberhasilan ASI Eksklusif antara lain adalah petugas kesehatan Kristiyanasari, 2012. Faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain : 1 Perubahan sosial budaya - Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnnya. - Meniru teman, tetangga ataau orang terkemuka yang memberikan susu botol. - Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya. 2 Faktor psikologis - Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita - Tekanan batin d. Faktor fisik ibu Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dan sebagainya. e. Faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI. f. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI g. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng Riksani, 2012. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian mengenai “hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6 - 12 bulan di kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013” yaitu: Variabel Independen Variabel Dependen Skema 1 : Kerangka konsep

B. Hipotesa Penelitian

Ada hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013. Pengetahuan Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan Karakteristik Ibu : 1. Umur 2. Paritas 3. Pendidikan 4. Pekerjaaan 23 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu yang Memiliki Bayi Usia 0- 12 Bulan di Rumah Sakit Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013

3 10 60

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT PADA BAYI USIA 1-6 BULAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 1-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pucangsawit Surakarta.

1 2 14

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi pada Bayi Usia 4-6 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Ngoresan.

0 2 12

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 1

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 6

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 16

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 2

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 21

Hubungan Pengetahuan dan Karakteristik Ibu Dengan Pemberian ASI Eksklusif Pada Bayi Usia 6-12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013

0 0 11

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA

0 0 11