5 Hubungan karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan dengan pemberian
ASI Eksklusif Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Hubungan Karakteristik Ibu Berdasarkan Pekerjaan Dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Persiakan Wiayah Kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013
NO Pekerjaan Pemberian ASI Eksklusif Total
Ya Tidak F F F
1 PNS
9 14,52
1 1,61
10 16,13
2 SwastaWiraswasta
10 16,13
15 24,19
25 40.32
3 Tidak bekerjaIRT
19 24,19
8 12,90 27
43,55 Total
38 61,29
24 38,71
62 100
Hasil penelitian pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa mayoritas ibu yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya memiliki pekerjaan tidak
bekerjaIRT yaitu sebanyak 27 orang 43,55, diantaranya yang memberikan ASI Ekslusif yaitu sebanyak 19 orang 24,19 dan yang tidak memberikan ASI
Eksklusif sebanyak 8 orang 12,90. Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0,010, nilai p value lebih
kecil dari α 5 0,05 sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 6-12 bulan di
Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi
2013. B.
Pembahasan 1.
Hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian, dari 62 responden yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing
Tinggi diketahui
berpengetahuan “baik” yaitu sebanyak 18
orang 29,03,diantaranya memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sebanyak 11
orang 17,74 dan yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 7 orang 11,29, berpengetahuan “cukup” yaitu sebanyak 39 orang 62,90, diantaranya memberikan ASI Ekslusif yaitu sebanyak 27 orang
43,54 dan yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 12 orang 19,36, berpengetahuan “kurang” yaitu sebanyak 5 orang 8,06, diantaranya
memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya sebanyak 0 orang 0 dan yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sebanyak 5 orang 8,06.
Hasil uji statistik diperoleh nilai p value sebesar 0,011, nilai p value lebih kecil dari α 5 0,05 sehingga dinyatakan ada hubungan yang signifikan antara
pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 6-12 bulan di kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu kota Tebing Tinggi 2013.
Dari data diatas dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di kelurahan Persiakan wilayah kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi maka semakin tinggi pula cakupan pemberian ASI Eksklusif, sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan
seseorang maka semakin rendah pula cakupan pemberian ASI eksklusifnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Purwanti 2008, yang mengatakan bahwa
pengetahuan yang rendah tentang manfaat dan tujuan pemberian ASI Eksklusif bisa menjadi penyebab gagalnya pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
Kemungkinan pada saat pemeriksaan kehamilan Ante Natal Care, mereka tidak memperoleh penyuluhan intensif tentang ASI Eksklusif, kandungan dan
manfaat ASI, teknik menyusui, dan kerugian jika tidak memberikan ASI Eksklusif.
Universitas Sumatera Utara
2. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif