berkewajiban menyekenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program
akademik, profesi, dan vokasi.
d. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupan seseorang dan kehidupan keluarga Nursalam, 2008.
Hampir semua ibu rumah tangga melaksanakan aktifitas pekerjaan utamanya yaitu pekerjaan dalam mengasuh anak, membersihkan rumah dan
melaksanakan pekerjaan rumah tangga lainnya yang menjadi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Jenis pekerjaan yang seperti ini tidak terlalu
melelahkan tenaga dan pikiran ibu sehingga proses menyusui pun dapat berjalan dengan baik Supriyadi, 2008.
Untuk banyak hal seperti perekonomian keluarga yang tidak stabil atau karena dorongan emosional untuk meningkatkan ekonomi yang lebih baik, ibu-ibu
disamping melaksanakan tugas-tugasnya sebagai ibu rumah tangga, juga mencari pekerjaan tambahan baik itu sebagai pegawai negeri sipil maupun
berwiraswasta sehingga menyampingkan tugas-tugas dalam menyusui bayi atau pemberian ASI pada bayi dan digantikan dengan MP.ASI Supriyadi,
2008. Menurut Ruslina Suradi 1991, bahwa ibu yang bekerja ternyata juga
mempengaruhi produksi ASI walaupun ibu telah dianjurkan bagaimana mempertahankan produksi ASI yaitu dengan memompa pada saat bekerja dan
malam hari lebih sering menyusui, ternyata jumlah ibu yang ASI-nya masih cukup pada usia 6 bulan lebih sedikit, dibandingkan dengan ibu yang tidak
Universitas Sumatera Utara
dapat dipertahankan produksinya ASI-nya. Ibu bekerja ternyata lebih cepat memberikan susu botol formula, alasan yang dipakai adalah supaya
membiasakan bayi menyusui dari botol bila ditinggal kerja Soehardjo, 2004.
C. Konsep ASI Eksklusif 1.
Pengertian
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam organik yang disekresi oleh kedua belah kelenjar payudara ibu, sebagai
makanan utama bagi bayi Kristiyanasari, 2011 ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi asi saja selama 6 bulan, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air, the, dan air putih, serta tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, bubur susu, biscuit,
bubur nasi, dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan pendamping ASI MPASI Kristiyanasari, 2011.
Pemberian ASI eksklusif atau menyusui eksklusif adalah memberikan hanya ASI pada bayi dan tidak memberi bayi makanan atau minuman lain,
termasuk air putih, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes; ASI perah juga diperbolehkan, yang dilakukan sampai bayi berumur 6 bulan
Widodo, 2011. 2. Manfaat ASI Eksklusif :
Memberikan ASI pada bayi sangatlah penting dilakukan oleh seorang ibu minimal sampai bayi berusia 2 tahun Kristiyanasari, 2011. Dengan
pemberian asi eksklusif, ibu bisa menghemat pengeluaran untuk membeli susu formula yang sebenarnya tidak lebih baik ketimbang ASI Prasetyono,
2009. Adapun manfaat pemberian ASI menurut Prasetyono, 2009 adalah :
Universitas Sumatera Utara
a. Bagi Bayi 1 Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik
Bayi yang mendapat ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, petumbuhan setelah periode perinatal baik, dan
mengurangi kemungkinan obesitas. 2 Mengandung antibodi
Asi mengandung antibody yamg sangat baik bagi bayi sehingga dapat melawan dari berbagia penyakit.
3 Asi mengandung komposisi yang tepat Yaitu dari berbagai bahan makananyang baik untuk bayi yaitu
terdiri proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan pertama.
4 Mengurangi kejadian karies dentis Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh
lebih tinggi disbanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi
lebih lama kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
5 Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
6 Terhindar dari alergi 7 Asi meningkatkan kecerdasan bagi bayi
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang
mendapat asi esklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari
Universitas Sumatera Utara
rangsangan kejang sehingga menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
8 Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena gerakan menghisap mulut bayi pada payudara.
b. Bagi ibu 1 Aspek kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehingga post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin.
Prolaktin masuk ke indung telur, menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
2 Aspek kesehatan ibu Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentuknya oksitosin
oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pascaa persalinan. Pemberian asi juga
dapat mencegah terjadinya berbagi jenis penyakit. 3 Aspek penurunan berat badan
Ibu yang menyusui esklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan semula sepeti sebelum hamil.
4 Aspek psikologis Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi
juga untuk ibu. Ibu akan merasa banggaa dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.
c. Bagi keluarga 1 Aspek ekonomi
Universitas Sumatera Utara
ASI tidak perlu dibeli, sehinga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain.
2 Aspek psikologis Kebahagiaan keluarga bertambah, karena kelahiran lebih jarang,
sehingga suasana kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
3 Aspek kemudahan Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan
kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus dibersihkan serta minta pertolongan orang lain.
d. Bagi Negara 1 Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
2 Menghemat devisa Negara ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua ibu
menyusui diperkirakan dapat menghemat sebesar Rp. 8,6 milyar yang seharusnya dipakai untuk membeli susu formula.
3 Mengurangi subsidi untuk rumah sakit Hal ini dikarenakan rawat gabung akan memperpendek lama rawat
ibu dan bayi, mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomial serta biaya yang diperlukan untuk perawatan anak yang sakit.
4 Peningkatan kualitas generasi penerus Kristiyanasari, 2011. 3. Langkah – langkah menyusui yang benar
Terdapat berbagai posisi untuk menyusi namun posisi yang baik adalah dimana posisi kepala dan bayi berada pada garis yang lurus sehingga
Universitas Sumatera Utara
bayi dapat menyusui dengan nayaman. Selain itu posisi ibu pun harus nyaman.Cara menyusui yang benar adalah :
a. Cobalah untuk menyangga punggung, bahu, dan leher bayi. Bayi sebaiknya dapat menggerakkan kepalanya ke depan dannke belakang
dengan mudah b. Letakkan bayi dengan posisi hidungnya setara dengan puting sehingga
bayi akan melekat sempurna dengan payudara c. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar dengan lidah di bawah, ibu
dapat membuat bayi dalam posisi ini dengan merangsang bibir bagian atas bayi dengan ibu jari
d. Bayi akan mendekatkan kepalanya ke payudara dengan dahi terlebih dahulu
e. Bayi akan membuka mulutnya lebar untuk mencakup puting dan lingkaran gelap disekitar putting, putting ibu sebaiknya berada pada langit-langit
mulut bayi f. Untuk merangsang bayi melepaskan mulutnya dari putting, dengan lembut
letakkan ujung jari ibu pada sudut mulut bayi dan bayi akan secara otomatis membuka mulutnya. Jangan menarik secara paksa karena akan
menimbulkan luka pada puting Proverawati Rahmawati, 2010. 4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan ASI Eksklusif
a. Faktor Predisposisi Faktor predisposisi yang mempengaruhi keberhasilan ASI Eksklusif antara
lain : 1 Sosial Ekonomi atau ibu bekerja
Universitas Sumatera Utara
Bekerja bukan halangan untuk tetap memberikan ASI. Beberapa negara maju telah menyediakan ruangan bagi ibu yang bekerja untuk
memberi ASI kepada bayinya. Upaya untuk mencegah penurunan ASI :
• Sebelum ibu berangkat bayi harus disusui • Bila mungkin, ibu pulang untuk menyusui pada tengah hari
• Bayi lebih sering disusui setelah ibu pulang bekerja dan pada malam hari • Tidak menggunakan susu formula
• Tidak mulai bekerja terlalu cepat setelah melahirkan Kristiyanasari, 2012.
2 Pendidikan Semakin tinggi pendidikan para wanita lebih banyak mempunyai kesempatan
untuk bertemu dengan agen-agen pengubah. 3 Pengetahuan
Pengetahuan yang cukup mengenai menyusui khususnya awal menyusui, diharapkan akan membentuk sikap positif terhadap menyusui.
Dengan sikap positif tersebut akan menimbulkan perilaku yang baik pula. 4 Sikap
Sikap merupakan sebagian bentuk operasional dari seseorang. Bila seseorang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu hal, diharapkan akan dapat
mempunyai tindakan yang baik dan bereaksi terhadap sesuatu obyek dengan perasaan senang. Umumnya orang yang mempunyai sikap positif lebih
berhasil dalam menyusui.
5 Sosial Budaya.
Universitas Sumatera Utara
b. Faktor pendukung b. Faktor pendukung dalam keberhasilan ASI Eksklusif adalah tersedianya
sumberfasilitas kesehatan. c. Faktor pendorong
Selain faktor predisposisi dan faktor pendukung keberhasilan ASI Eksklusif juga di pengaruhi oleh faktor pendorong. Faktor pendorong keberhasilan
ASI Eksklusif antara lain adalah petugas kesehatan Kristiyanasari, 2012. Faktor – faktor yang mempengaruhi penggunaan ASI antara lain :
1 Perubahan sosial budaya -
Ibu-ibu bekerja atau kesibukan sosial lainnnya. -
Meniru teman, tetangga ataau orang terkemuka yang memberikan susu botol.
- Merasa ketinggalan zaman jika menyusui bayinya.
2 Faktor psikologis - Takut kehilangan daya tarik sebagai seorang wanita
- Tekanan batin d. Faktor fisik ibu
Ibu sakit, misalnya mastitis, panas, dan sebagainya. e. Faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat
penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI. f. Meningkatkan promosi susu kaleng sebagai pengganti ASI
g. Penerangan yang salah justru datangnya dari petugas kesehatan sendiri yang menganjurkan penggantian ASI dengan susu kaleng Riksani, 2012.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian mengenai “hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6 - 12 bulan di
kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013” yaitu:
Variabel Independen Variabel Dependen
Skema 1 : Kerangka konsep
B. Hipotesa Penelitian
Ada hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja
Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013. Pengetahuan
Pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6 – 12 bulan
Karakteristik Ibu : 1. Umur
2. Paritas 3. Pendidikan
4. Pekerjaaan
23
Universitas Sumatera Utara
C. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Tabel Defenisi Operasional Variabel
Definisi Operasional
Alat Ukur Cara Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
Independent : Pengetahuan
Pengetahuan adalah Segala sesuatu yang
diketahui oleh ibu yang memiliki bayi
usia 6-12 bulan di Kelurahan Persiakan
mengenai ASI Eksklusif serta
pemberiannya Kuesioner
Menggunakan lembar
kuesioner
1.Baik: bila responden menjawab benar 76-
100 11-15
pertanyaan dari seluruh pertanyaan
2.Cukup: bila responden
menjawab benar 56-75 6-10 pertanyaan
dari seluruh pertanyaan. 3.Kurang :bila
responden
menjawab benar 56 1-5 pertanyaan
dari
seluruh pertanyaan
Ordinal
Karakteristik ibu: 1. Umur
Ciri – ciri atau karakter yang dimiliki
oleh seseorang yang membedakannya
dengan yang lain Usia atau lamanya
ibu yang memiliki bayi usia 6-12 bulan
di Kelurahan Persiakan hidup dari
sejak lahir sampai saat ini
Kuesioner Mengisi
Lembar kuesioner
1. Umur 20 tahun 2. Umur 20 – 35 tahun
3. Umur 35 tahun
Ordinal
2. Paritas Banyaknya jumlah ibu
yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di
Kelurahan Persiakan melahirkan,baik yang
lahir hidup ataupun tidak.
Kuesioner Mengisi
Lembar kuesioner
1. Primipara 1 kali 2. Multipara 1 kali
3. Grandemultipara
5 kali Ordinal
3.Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan suatu
jenjang pendidikan yang telah dicapai
oleh ibu yang memiliki bayi usia 6-
12 bulan di Kelurahan Kuesioner
Mengisi lembar
kuesioner Tinggi :
Apabila responden berpendidikan sampai
tingkat pendidikan tinggi
Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Persiakan. diploma,sarjana,spesial
is,doktor
Sedang : apabila responden
berpendidikan sampai tingkat pendidikan
menengah SMA,MA, SMK,MAK, sederajat
lainnya
Rendah : apabila responden
berpendidikan sampai tingkat pendidikan
dasar SD,MI,SMP, MTs,sederajat lainnya
4. Pekerjaan Pekerjaan adalah
suatu kegiatan yang dilakukan oleh ibu
yang memiliki bayi usia 6-12 bulan di
Kelurahan Persiakan dalam kehidupannya
sehari-hari Kuesioner
Mengisi lembar
kuesioner Tidak bekerjaIRT
Swasta PNS
Ordinal
Dependent : Pemberian ASI
secara Eksklusif Memberikan ASI
ekslusif yaitu, memberikan ASI saja
kepada bayi tanpa memberikan makanan
tambahan apapun, seperti, susu formula,
air putih, jeruk, bubur, dsb.
Kuesioner Mengisi
lembar
kuesioner
1 = Ya:apabila responden memberikan
ASI eksklusif kepada bayinya
0=Tidak: apabila responden tidak
memberikan ASI eksklusif kepada
bayinya Nominal
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Desain ini digunakan untuk mengetahui
hubungan pengetahuan dan karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan, dimana pengumpulan data atau observasi terhadap
variabel diamati pada waktu yang sama dengan menyebarkan kuesioner pada responden penelitian Suyanto Salamah, 2008.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia 6-12
bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi yaitu sebanyak 62 bayi.
2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki bayi usia 6-
12 bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi dimana teknhik pengambilan sampelnya yaitu total sampling
sebanyak 62 bayi.
C. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013 dengan beberapa alasan yaitu :
1. Lokasi penelitian mudah dijangkau dan dekat dengan tempat tinggal peneliti
26
Universitas Sumatera Utara
2. Lokasi penelitian merupakan daerah dengan pemberian ASI eksklusif paling rendah jika dibandingkan dengan daerah lain
D. Waktu Penelitian
Waktu pengumpulan datanya direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2013.
E. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah peneliti mendapat persetujuan dari institusi pendidikan yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
USU dan izin dari Kepala Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi. Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai menyebarkan kuesioner kepada responden,
sebelumnya responden diminta untuk membaca dan mengisi lembar persetujuan responden informed consent, apabila responden setuju lalu peneliti menyuruh
responden untuk mengisi lembar kuesioner dengan tetap menjaga kerahasiaan data responden, peneliti tidak mencantumkan nama lengkap responden pada
lembar kuesioner.
F. Alat Pengumpulan Data
Instrumen dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, yaitu kuesioner untuk pengetahuan, kuesioner untuk karakteristik ibu, dan kuesioner
pemberian ASI Ekslusif. Pernyataan untuk pengetahuan sebanyak 15 pertanyaan dengan bentuk pertanyaan tertutup yang terdiri dari pilihan jawaban : benar dan
salah. Jika jawaban benar maka diberi nilai 1 skor = 1, dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol skor = 0, untuk karakteristik responden mengisi pilihan
pada kolom yang telah dibuat sesuai dengan kondisi responden untuk kategori umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan yang telah ditentukan, dan untuk
Universitas Sumatera Utara
kuesioner pemberian ASI Eksklusif responden mengisi pilihan yang telah ditentukan dengan tanda checklist pada kolom yang telah dibuat.
Menentukan skor kategori
Pengetahuan ibu menyusui akan diklasifikasikan kedalam 3 tiga kategori yaitu : Baik 76-100, Cukup 56-75, dan Kurang
≤56. ���� ���� ��������ℎ
���� ��������� � 100
• Kurang = Jika responden menjawab 6 pertanyaan dengan benar. • Cukup = Jika responden menjawab 6-10 pertanyaan dengan benar.
• Baik = Jika responden menjawab 10 pertanyaan dengan benar. Untuk kuesioner umur dibagi menjadi 3 kategori yaitu : umur 20 tahun,
20 – 35 tahun, dan 35 tahun, untuk kuesioner paritas dibagi menjadi 3 kategori yaitu : Primipara 1 kali, Multipara 1 kali, Grandemultipara 5
kali, untuk kuesioner tingkat pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu : tingkat pendidikan dasar SD, MI, SMP, MTs, dan sederajat lainnya, tingkat
pendidikan menengah SMA, MA, SMK, MAK, dan sederajat lainnya dan tingkat pendidikan tinggi diploma, sarjana, spesialis dan doktor, untuk
kuesioner pekerjaan dibagi, serta pekerjaan dibagi menjadi 3 yaitu : tidak bekerjaIRT, Swasta, dan PNS.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini diadopsi dari peneliti sebelumnya, atas nama Nuraini Sitorus yang telah dilakukan uji validitas dan
reliabilitas dengan hasil nilai alpha cronbach yaitu 0,86.
H. Prosedur Pengumpulan Data
Ada beberapa prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data penelitian ini, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
a. Mendapatkan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian dari program D IV Bidan Pendidik
b. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Kepala Puskesmas Persiakan Kota Tebing Tinggi
c. Menyatakan persetujuan responden menjadi responden secara sukarela d. Setelah calon responden bersedia maka diminta untuk menandatangani
lembar persetujuan informed consent e. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya
dipersilahkan untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan agar mengisi seluruh pertanyaan
f. Peneliti mendampingi reponden dalam pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam pengisian kuesioner
g. Setelah kuesioner diisi, dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya sehingga data yang diperoleh terpenuhi.
I. Analisis Data
Pengolahan data terkumpul dari hasil pengumpulan data dalam sebuah penelitian, maka dilakukan tahap pengelolaan yang melalui beberapa tahapan
sebagai berikut Suyanto Salamah, 2009. 1. Cleaning
Cleaning adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.
2. Coding Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric angka terhadap data
yang terdiri atas beberapa kategori.
Universitas Sumatera Utara
3. Skoring Tahap ini dilakukan setelah ditetapkan kode hasil observasi sehingga setiap
hasil observasi dapat diberikan skor. 4. Entering
Memasukkan data yang telah diskor kedalam format kolom mengunakan cara manual atau kedalam computer Suyanto Salamah, 2009.
a. Analisa Univariat Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi
pengetahuan, umur, paritas, pendidikan, pekerjaan, dan pemberian ASI Eksklusif.
b. Analisis Bivariat Analisa ini dilakukan dengan menggunakan uji chi square untuk melihat
hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif, dan hubungan karakterisitk ibu berdasarkan umur, paritas, pendidikan, pekerjaan dengan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi usia 6-12 bulan di kelurahan Persiakan wilayah kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi tahun 2013
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai “Hubungan Pengetahuan dan Karaktersitik Ibu dengan Pemberian ASI
Eksklusif Pada Bayi Usia 6 - 12 Bulan di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu Kota Tebing Tinggi Tahun 2013”, dengan jumlah responden
sebanyak 62 orang. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif
peneliti menggunakan lembar kuesioner yang berisikan 15 lima belas pertanyaan tentang pengetahuan ibu mengenai ASI eksklusif, dan untuk mengetahui hubungan
karakteristik ibu dengan pemberian ASI Eksklusif peneliti mengunakan lembar kuesioner yang berisikan umur, paritas, pendidikan, dan pekerjaan. Berikut ini akan
dijabarkan hasil dari penelitian tersebut yaitu pengetahuan responden dan karakteristik responden di Kelurahan Persiakan Wilayah Kerja Puskesmas Pabatu
Kota Tebing Tinggi.
1. Analisa Data a.