pewarna ini digunakan untuk produk-produk yang tidak terkena air. Lake sering kali lebih baik digunakan untuk produk-produk yang mengandung lemak dan
minyak. Daya mewarnai lake adalah dengan membentuk dispersi yang menyebar pada bahan yang diwarnai.
2. Uncertified Color Additive Zat pewarna yang termasuk Uncertified Color Additive adalah zat pewarna
mineral, walaupun zat pewarna seperti kantaxantin yang telah dapat dibuat secara sintetik. Untuk penggunaannya zat pewarna ini bebas dari prosedur sertifikasi dan
termasuk daftar yang telah tetap. Satu-satunya zat pewarna Uncertified Color Additive yang penggunaanya masih bersifat sementara adalah carbon black
Winarno, 1995.
2.2.1 Pembagian Zat Pewarna
1. Pewarna Alami Pewarna alami merupakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau
hewan yang lebih aman untuk dikonsumsi. Contohnya karotenoid adalah kelompok zat pewarna yang meliputi warna kuning, orange dan merah. Biasanya
terdapat pada tomat, wortel, cabai merah dan jeruk. Sedangkan dari hewan terdapat dalam lobster udang dan kulit udang.
Berikut penjelasan untuk beberapa tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai pewarna makanan.
a. Buah Bit pemberi warna pink atau merah keunguan Buah berwarna merah tua ini mengandung vitamin A karotenoid, vitamin
B1, B2, vitamin C, dan asam folat. Manfaatnya antara lain membantu mengobati
penyakit hati empedu, penghancur sel kanker dan tumor, mencegah anemia, menurunkan kolesterol dan membantu produksi sel darah merah.
b. Wortel pemberi warna kuningjingga Wortel bermanfaat dalam menurunkan kadar kolesterol dalam darah, serta
membantu pertahanan tubuh dari resiko, terutama kanker, paru-paru, kanker larynk tenggorokan, esophagus kerongkongan, prostat, kandung kemih dan
leher rahim. c. Kunyit pemberi warna kuning
Kunyit mengandung curcumin, suatu zat pewarna kuning. Jenis tanaman obat ini berguna sebagai obat anti gatal dan anti kejang, mengurangi
pembengkakan dan menyembuhkan hidung tersumbat. d. Daun Suji dan Daun Pandan pemberi warna hijau
Daun suji lebih sering dipakai sebagai pewarna pada kue jajan pasar dan minuman. Daun pandan juga bisa memberikan warna pada masakan dengan cara
menumbuk dan memeras airnya, namun efek warnanya tidak sekuat daun suji e. Sawi pemberi warna hijau
Sayuran ini kaya akan protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Manfaatnya untuk mengurangi rasa gatal di
tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta memperbaiki dan
memperlancar pencernaan Winarno, 1995. 2. Pewarna Sintetik
Pewarna sintetikbuatan adalah pewarna yang biasanya dibuat di pabrik- pabrik dan berasal dari suatu zat kimia. Pewarna ini digolongkan kepada zat
berbahaya apabila dicampurkan ke dalam makanan. Pewarna sintetikbuatan dapat menyebabkan gangguan kesehatan terutama pada fungsi hati dalam tubuh kita.
Contoh-contoh zat pewarna sintetik yang digunakan antara lain indigoten, alleura red, fast green dan tartrazine. Proses pembuatan zat pewarna sintetik biasanya
melalui perlakuan pemberian asam sulfat atau asam nitrat yang sering kali dikontaminasi oleh arsen atau logam berat lainnya yang bersifat racun Winarno,
1995. Di Indonesia peraturan mengenai penggunaan zat pewarna yang diizinkan
dan dilarang untuk pangan diatur melalui SK Menteri Kesehatan RI Nomor 722MenkesPerIX8 Cahyadi, 2009.
Tabel 2.1 Bahan Pewarna Sintetis yang Dilarang di Indonesia Bahan Pewarna
Nomor Indeks Warna C.I.No.
Citrus red No. 2 Ponceau 3R
Ponceau SX Rhodamin B
Guinea Green B Magenta
Chrysoidine Butter Yellow
Sudan I Methanil Yellow
Auramine Oil Oranges SS
Oil Oranges XO Oil Yellow AB
Oil Yellow OB Red G
Food Red No. 1 Food Red No. 5
Acid Green No. 3 Basic Violet No. 14
Basic Orange No. 2 Solvent Yellow No. 2
Food Yellow No. 2 Food Yellow No. 14
Ext. D C YellowNo. 1 Basic Yellow No. 2
Solvent Oranges No. 7 Solvent Oranges No. 5
Solvent Oranges No. 6 12156
16155 14700
45170 42085
42510 11270
11020 12055
13065 41000
12100 12140
11380 11390
Cahyadi, 2009.
Tabel 2.2 Bahan Pewarna Sintetis yang Diizinkan di Indonesia Pewarna
Nomor Indeks Warna C.I.No.
Batas Maksimum
Penggunaan
Amaran Biru berlian
Eritrosin Hijau FCF
Hijau S Indigotin
Ponceau 4R Kuning
Kuinelin Kuning FCF
Riboflavina Tartrazine
Amaranth : CI Food Red 9
Brilliant blue FCF : CI Food Red 2
Erithrosin : CI Food Red 14
Fast Green FCF : CI Food Green 3
Green S : CI Food Green 4
Indigotin : CI Food Blue I
Ponceau 4R : CI Food Red 7
Quineline yellow : CI Food yellow 3
Sunset yellow FCF : CI Food
yellow 3 Riboflavina
Tartrazine 16185
42090
45430
42053
44090
73015
16255
74005
15980
- 19140
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya Secukupnya
Cahyadi, 2009.
2.2.2 Dampak Pewarna Makanan