Netrium, Roya , Microspora, , Gleocystis, Shizogonium, Sphaeroplea, Hormidium,
Mougeotia, Zygnema dari kelas Chlorophyceae, Aphanizomenon, Merismopedia,
Anabaena, Nostoc, Lyngbia, dari kelas Cyanophyceae,. Hal ini menunjukkan
kesukaan ikan dapat berbeda tergantung kondisi lingkungan yang menyediakan makanan alami.
Effendie 1997, menyatakan bahwa kesukaan ikan terhadap makanannya sangat relatif karena belum tentu melimpahnya suatu pakan alami dalam perairan
dapat dimanfaatkan oleh ikan, keadaan ini dikarenakan beberapa faktor yaitu penyebaran organisme sebagai makanan ikan serta faktor fisik yang
mempengaruhi perairan.
4.4 Nilai Index of Preponderance Ii
Nilai index of preponderance Ii dihitung untuk mengetahui makanan utama, makanan tambahan dan makanan pelengkap yang dimakan oleh ikan
haspora di sungai Batang Toru seperti yang terlihat pada Tabel 5 berikut:
Tabel 5. Nilai Index of Preponderance Ii ikan haspora Osteochillus
waandersii
Taksa Ii Stasiun 1
Ii Stasiun 2 Ii Stasiun 3
FITOPLANKTON Kelas: Bacillariophyceae
1. Achnanthes
1,714673 7,048416
1,042592 2.
Cocconeis 4,288292
4,982791 2,06239
3. Rhoicosphenia
- 0,031324
- 4.
Coscinodiscus 0,004465
0,00169 -
5. Cyclotella
5,277002 5,08649
6,108261 6.
Melosira 42,22574
40,64037 41,36722
7. Stephanodiscus
- -
0,049259 8.
Amphora 1,172768
1,595131 0,479481
9. Cymbella
5,193928 7,28376
1,681289 10.
Denticula 0,260366
0,65936 0,629098
11. Epithemia
2,1872 0,024195
0,209456 12.
Rhapalodia 0,063836
- -
13. Synedra
0,016587 0,042056
- 14.
Eunotia -
0,190232 0,10969
15. Ceratoneis
0,005091 -
- 16.
Diatoma 0,019948
- -
Universitas Sumatera Utara
Taksa Ii Stasiun 1
Ii Stasiun 2 Ii Stasiun 3
17. Fragillaria
11,89057 9,757896
10,11862 18.
Meridion -
0,010268 -
19. Opephora
0,03739 -
0,04072 20.
Tabellaria 0,048912
0,685196 0,422588
21. Amphiprora
0,017859 0,006619
- 22.
Coloneis 0,2616
0,014809 0,011023
23. Frustulia
0,010602 0,066997
- 24.
Gyrosigma 0,005529
- 0,005222
25. Mastogloa
0,005509 -
- 26.
Navicula 9,114865
7,483512 5,40638
27. Neidium
0,672808 0,007667
2,535376 28.
Pinnularia 0,218261
0,160349 0,471842
29. Stauroneis
0,06304 0,022995
0,517135 30.
Bacillaria 0,005509
- 0,272663
31. Nitzschia
6,400295 1,943706
0,537328 32.
Surirella 0,095577
0,006759 -
Kelas: Chlorophyceae 33.
Chaetophora 0,142145
0,007143 0,428023
34. Dimorphococcus
0,010602 0,006987
0,018152 35.
Chlorococcum 0,019531
0,087757 0,002611
36. Cladophora
0,26546 0,001246
0,091388 37.
Rhizoclonium 0,022036
0,19513 0,009682
38. Coeleochaete
0,040182 -
- 39.
Closterium 0,123862
0,178152 0,057734
40. Docidium
- 0,014024
- 41.
Pleurotaenium 0,161816
0,141224 0,516018
42. Staurastrum
- 0,027161
0,041699 43.
Cosmarium 0,738487
0,263904 0,067775
44. Dactylococcus
0,027644 0,045451
0,226617 45.
Desmidium -
- 0,005837
46. Hyalotheca
- 0,061077
- 47.
Oocystis 0,08755
0,140012 0,630165
48. Penium
- -
0,007833 49.
Selenastrum -
- 0,047765
50. Gomphonema
3,16082 5,188876
0,863884 51.
Pediastrum -
0,001246 -
52. Gonatozygon
0,043237 0,276737
0,277696 53.
Netrium 0,030965
0,001246 0,019022
54. Roya
- 0,060899
- 55.
Microspora 0,004465
0,566895 9,668755
Universitas Sumatera Utara
Taksa Ii Stasiun 1
Ii Stasiun 2 Ii Stasiun 3
56. Oedogonium
0,099367 0,398774
- 57.
Gloeocystis 0,04976
- 0,01219
58. Scenedesmus
0,022036 0,087014
0,051377 59.
Shizogonium 0,005301
- -
60. Sphaeroplea
- 0,008056
- 61.
Ulothrix -
0,021553 1,442859
62. Hormidium
- 0,390072
- 63.
Mougeotia -
0,066483 -
64. Zygnema
0,528034 0,412467
- Kelas: Cyanophyceae
65. Anabaena
0,07295 0,034834
0,206282 66.
Aphanizomenon -
0,029022 0,12385
67. Merismopedia
0,030965 -
0,022166 68.
Nostoc 0,021203
0,044573 0,003674
69. Lyngbia
- 0,001748
- 70.
Oscillatoria 2,694992
3,003016 8,435628
71. Phormidium
0,168082 0,382166
2,539771 72.
Spirulina 0,075276
0,097395 -
Kelas: Xantophyceae 73.
Phaeoplaca -
- 0,003674
ZOOPLANKTON Kelas: Ciliata
74. Glaucoma
0,07502 0,002232
0,055193 75.
Malacoprys -
0,002839 0,045041
Dari Tabel 5 diketahui bahwa jenis makanan yang ditemukan ada 5 kelompok yaitu Bacillaryophyceae 32 genus, Chlorophyceae 32 genus Cyanophyceae 8
genus, Xantophyceae 1 genus dan ciliata 2 genus. Hasil perhitungan terhadap nilai Index of Preponderance IP diperoleh bahwa nilai Melosira
Bacillariophyceae memiliki nilai IP tertinggi 42,22574 Stasiun 1, 40,64037 Stasiun 2, 41,36722 Stasiun 3. Hal ini disebabkan Melosira banyak terdapat di
alam sehingga mudah didapatkan oleh ikan. Pertumbuhan diatom atau Bacillariophyceae
yang dominan tersebut dipengaruhi oleh parameter lingkungan. Salah satu parameter yang berperan adalah suhu perairan. Suhu optimal untuk
pertumbuhan diatom adalah sekitar 20-30 C Effendi 2003. Suhu di perairan
Universitas Sumatera Utara
sungai Batang Toru adalah 27-28 C Tabel 7. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa fitoplankton terutama diatom masih dapat tumbuh secara optimal. Medeiros Arthington 2008 menyatakan komposisi makanan ikan
sangat dipengaruhi oleh perbedaan musim dan lokasi. Pada musim hujan ketersediaan makanan lebih banyak dibandingkan pada musim kemarau
sedangkan lokasi berbeda maka makanan yang tersedia juga berbeda. Pada umumnya ikan akan menyesuaikan jenis makanan dengan makanan yang tersedia
di alam. Ikan yang berukuran lebih besar akan memangsa makanan yang lebih besar dan melakukan spesialisasi terhadap jenis makanannya Effendie, 1997.
Gambar 5. Diagram kebiasaan makanan ikan haspora Osteochillus waandersii pada stasiun 1 berdasarkan famili yang ditemukan dalam usus ikan
Gambar 6. Diagram kebiasaan makanan ikan haspora Osteochillus waandersii pada stasiun 2 berdasarkan famili yang ditemukan dalam usus ikan
Bacillariophyceae 91
Chlorophyceae 5,58
Cyanophyceae 3,06
Ciliata 0,07
Bacillariophyc eae
87,75 Chlorophyceae
8,17 Cyanophyceae
3,59 Ciliata
0,005
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Diagram Kebiasaan makanan ikan haspora Osteochillus waandersii pada stasiun 3 berdasarkan famili yang ditemukan dalam usus ikan.
Dari gambar 5, gambar 6 dan gambar 7 diatas dapat nilai IP tertinggi adalah kelas Bacillariophyceae
dengan masing-masing nilai IP 91 stasiun 1, 87,75 stasiun 2 dan 74,07 stasiun 3. Makanan pelengkap Chlorophyceae dan
makanan tambahan Cyanophyceae, Xantophyceae dan Ciliata. Nikolsky 1963 membedakan makanan ikan menjadi tiga golongan, yaitu: Makanan utama, jika
nilai IP 40, Makanan pelengkap, jika nilai 4 40, dan Makanan tambahan, jika nilai IP 4. Bacillariophyceae menjadi makanan utama
Osteochillus waandersii . Bacillariophyceae yang banyak ditemukan diperairan
karena perkembangannya yang cepat. Hal ini didukung oleh penyataan Hariyadi 1983, Bacillariophyceae merupakan kelompok plankton yang disukai ikan.
Ditambahkan juga bahwa tidak semua jenis makanan yang dimakan oleh ikan dapat dicerna dengan baik. pada umumnya bahan yang berbentuk dari zat
sellulosa, silikat atau kapur, serta bahan makanan yang terbungkus lender tertentu, tidak tercerna oleh ikan.
Basmi 1999, menyatakan bahwa Bacillariophyceae bereproduksi secara seksual dan aseksual, sehingga lebih cepat dalam memperbanyak diri dan
mengakibatkan jumlahnya sangat berlimpah diperairan, selain itu ukurannya yang kecil bisa masuk ke dalam mulut ikan yang berukuran kecil, oleh karena itu
Bacillariophyceae cenderung dipilih ikan sebagai makanannya. Sementara Zahid
Bacillariophyc eae
74,07 Chlorophyceae
14,48 Cyanophyceae
11,13 Xantophyceae
0,003 Ciliata
0,10
Universitas Sumatera Utara
2005, menyatakan Bacillariophyceae merupakan organisme makanan yang sangat halus sehingga sangat mudah dicerna didalam saluran pencernaan.
Ikan haspora Osteochillus waandersii digolongkan sebagai ikan herbivora karena lebih memakan fitoplankton. Ikan yang bersifat herbivora
memiliki saluran pencernaan yang lebih panjang dibandingkan ikan omnivora dan karnÃvora karena jenis makanan yang dimakan seperti tumbuh-tumbuhan dan
lainnya lebih susah hancur sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencernanya Asyari dan Khoirul, 2011.
4.5 Hubungan Panjang-Berat Ikan