3.7 Analisis Data a. Hubungan Panjang
– Bobot Ikan
Hubungan panjang dan berat ikan contoh dapat dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Ricker 1970:
W = aL
b
Dimana: W = berat ikan gram L = panjang total ikan cm
a dan b = konstanta
Nilai b yang diperoleh digunakan untuk menduga kedua parameter yang dianalisis. Bila b = 3 menunjukkan pola pertumbuhan isometrik dan b ≠ 3
menunjukkan pola pertumbuhan allometrik. Pertambahan berat lebih cepat allometrik positif bila nilai b lebih besar dari 3 b3 dan pertumbuhan panjang
lebih cepat allometrik negatif bila b lebih kecil dari 3 b3.
b. Kebiasaan makan Food Habits
Penghitungan kebiasaan makanan secara kuantitatif digunakan Indeks Preponderance Effendie, 1979. Indeks Preponderance adalah gabungan metode
frekuensi kejadian volumetrik dengan rumus sebagai berikut :
�� =
�� � �� ∑ �� � ��
x 100
Keterangan : Ii = Indeks preponderance
Vi = persentase volume satu macam makanan Oi = persentase frekuensi kejadian satu macam makanan
∑VixOi = Jumlah Vi x Oi dari semua macam makanan Kategori makanan utama bagi ikan apabila Indeks preponderance IP makanan
utama Ii 40, makanan pelengkap: 4 Ii 40, makanan tambahan: Ii 4.
Universitas Sumatera Utara
c. Index of Electivity
Preferensi tiap organisme atau jenis plankton yang terdapat dalam alat pencernaan ikan ditentukan berdasarkan Indeks Pilihan index of electivity dalam Effendie
1979 sebagai berikut:
� = �� − ��
�� + ��
Keterangan : E = indeks pilihan
ri = kelimpahan organisme i di lambung pi = kelimpahan organisme i di perairan
Indeks pilihan merupakan perbandingan antara organisme pakan ikan yang terdapat dalam lambung dengan organisme pakan ikan yang terdapat dalam
perairan. Nilai indeks pilihan E ini berkisar:
+1 sampai –1, apabila 0E1 berarti pakan digemari
–1E0 berarti pakan tersebut tidak digemari oleh
E=0 berarti tidak ada seleksi oleh ikan terhadap pakannya.
c. Analisis Korelasi
Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap nilai keanekaragaman jenis makanan alami di perairan.
Analisis korelasi dihitung menggunakan Analisa Korelasi Pearson dengan metode komputerisasi SPSS Ver.16.00.
Menurut Sugiyono 2005, tingkatan hubungan nilai indeks korelasi dinyatakan sebagai berikut:
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah 0,20
– 0,399 Rendah
0,40 – 0,599
Sedang 0,60
– 0,799 Kuat
0,80 – 0,1000
Sangat kuat
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Jenis Makanan Pada Lambung Ikan
Dari hasil analisis isi lambung ikan haspora Osteochillus waandersii didapatkan jenis makanan yang banyak dengan nilai kelimpahan yang bervariasi
seperti yang terlihat pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Kelimpahan Makanan Pada lambung Ikan Haspora
Osteochillus waandersii
Taksa Genus
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
FITOPLANKTON
Kelas: Bacillariophyceae
1. Fam: Achnanthes
1. Achnanthes
0,092632 0,703273
0,11067 2.
Cocconeis 0,231667
0,447453 0,145946
3. Rhoicosphenia
- 0,014064
- 2.
Fam: Coscinodiscaceae 4.
Coscinodiscus 0,001447
0,001517 0,370505
5. Cyclotella
0,28508 0,456765
2,509183 6.
Melosira 2,281165
3,649492 0,020915
7. Stephanodiscus
- -
0,040717 3.
Fam: Cymbelaceae 8.
Amphora 0,063357
0,159158 0,118978
9. Cymbella
0,280592 0,654079
0,053422 4.
Fam: Epithemiaceae 10.
Denticula 0,021099
0,065789 0,029645
11. Epithemia
0,141791 0,010863
0,015525 12.
Rhapalodia 0,006897
0,012589 -
13. Synedra
0,005376 0,028471
0,613758 5.
Fam: Eunotiaceae 14.
Eunotia 0,00165
0,876256 0,008645
6. Fam: Fragillariaceae
15. Ceratoneis
0,003233 -
0,035886 16.
Diatoma 0,770838
0,00461 0,00468
17. Fragillaria
0,00606 0,076913
0,002217 18.
Meridion -
0,005944 -
19. Opephora
0,007927 -
0,382586 20.
Tabellaria 0,005789
0,006649 0,179418
7. Fam: Naviculaceae
21. Amphiprora
0,028265 0,020054
- 22.
Amphileura 0,003436
- -
23. Coloneis
0,001792 0,672017
0,050085 24.
Frustulia 0,001786
0,006885 0,043914
25. Gyrosigma
0,492413 -
0,057886
Universitas Sumatera Utara
Taksa Genus
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
26. Mastogloa
0,109041 -
- 27.
Navicula 0,023582
0,028799 0,076049
28. Neidium
0,010217 0,010325
0,060579 29.
Pinnularia 0,001786
0,193938 0,003854
30. Stauroneis
0,345764 0,00607
0,001109 8.
Fam: Nitzschiaceae 31.
Bacillaria 0,010327
- 0,038803
32. Nitzschia
0,015358 0,003207
0,004111 9.
Fam: Surirellaceae 33.
Surirella 0,001718
0,003137 -
Kelas: Chlorophyceae
1. Fam: Chaetophoraceae
34. Chaetophora
0,003165 0,019701
0,024513 2.
Fam: Characiaceae 35.
Dimorphococcus 0,043023 0,001119 0,036516
3. Fam: Chloroccacaceae
36. Chlorococcum
0,007143 0,087613
0,017705 4.
Fam: Cladophoraceae 37.
Cladophora 0,013025
0,031996 0,007194
38. Rhizoclonium
0,020074 0,006297
0,016037 5.
Fam: Coeleochaetacea 39.
Coeleochaete 0,017484
- -
6. Fam: Desmidiaceae
40. Closterium
0,047874 0,025364
0,001239 41.
Docidium -
0,02439 -
42. Pleurotaenium
0,008961 0,047397
0,089188 43.
Staurastrum -
0,008163 0,003326
7. Fam: Dichotomosiphonaceae 44. Cosmarium
0,014189 0,018282
0,020281 45.
Dactylococcus 0,170757
0,017961 0,07336
46. Desmidium
- -
0,029477 47.
Hyalotheca -
0,465959 -
48. Penium
- -
0,821059 49.
Oocystis 0,007007
0,001119 0,004038
8. Fam: Gomphonemaceae
50. Gomphonema
0,005019 0,062127
0,002588 9.
Fam: Hydrodictyaceae 51.
Pediastrum 0,001447
0,001119 0,005454
10. Fam: Mesotaniaceae
52. Gonatozygon
0,032209 0,054688
0,122526 53.
Netrium 0,016129
0,127268 0,029195
54. Roya
- 0,179049
- 11.
Fam: Microsporaceae 55.
Microspora 0,007143
0,015628 0,026293
12. Fam: Oedogoniaceae
56. Oedogonium
0,001718 0,003617
- 13.
Fam: Palmellaceae 57.
Gloeocystis 0,085578
- 0,004706
14. Fam: Scenedesmaceae
58. Scenedesmus
0,011823 0,019355
0,00156 15.
Fam: Shizogoniaceae 59.
Shizogonium 0,005019
- -
16. Fam: Sphaeropleaceae
60. Sphaeroplea
- 0,087571
- 17.
Fam: Ulothricasceae 61.
Ulothrix 0,006873
0,014925 0,511674
62. Hormidium
- 0,092599
- 18.
Fam: Zygnemataceae 63.
Mougeotia -
0,010427 -
64. Zygnema
0,17471 0,008687
-
Universitas Sumatera Utara
Taksa Genus
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Kelas:Cyanophyceae 1.
Fam: Stigonemataceae 65.
Anabaena 0,027241
0,020013 0,154053
66. Aphanizomenon
- 0,00157
0,00156 67.
Merismopedia 0,0122
- -
68. Nostoc
- 0,337087
0,007812 2.
Fam: Oscillatoriaceae 69.
Lyngbia -
0,057197 -
70. Oscillatoria
0,008105 0,029154
0,009562 71.
Phormidium 0,032204
- 18,43151
72. Spirulina
0,012343 0,002004
-
Kelas: Xantophyceae
1. Fam: Chrysocapsaceae
73. Phaeoplaca
- -
0,239234 ZOOPLANKTON
Kelas: Ciliata
1. Fam: Frontonidae
74. Glaucoma
0,011065 0,002353
0,800504 75.
Malacoprys -
- 1,231876
Pada Tabel 2 menunjukkan makanan yang terdapat di lambung ikan haspora Osteochillus waandersi terdiri atas 5 kelompok, yaitu Bacillariophyceae 33
genus, Chlorophyceae 31 genus, Cyanophyceae 8 genus, Xanthophyceae 1 genus dan Ciliata 2 genus. Makanan yang dominan pada lambung ikan haspora
Osteochillus waandersi adalah Melosira dari kelas Bacillariophyceae sedangkan makanan yang paling sedikit ditemukan di lambung adalah Amplipeura, Meridion,
Oedogonium dan Shizogonium. Hal ini disebabkan makanan alami yang melimpah
di perairan adalah Melosira dari kelas Bacillariophyceae Tabel 3. Welch 1980 mengemukakan bahwa keberadaan kelompok Bacillariophyceae di perairan sering
mendominasi dan kelimpahannya sangat besar kecuali pada sungai yang berlumpur. Bacillariophyceae banyak terdapat di lambung ikan karena ukurannya
yang kecil. Kelimpahan Bacillariophyceae sangat baik karena jenis tersebut disukai oleh ikan. Selain itu, fitoplankton tersebut banyak dimanfaatkan dan
mudah dicerna oleh zooplankton dan ikan Sachlan, 1982. Amplipeura
, Meridion, Oedogonium dan Shizogonium merupakan makanan yang paling sedikit dijumpai di lambung hal ini disebabkan jumlahnya
yang tidak melimpah diperairan. Oedogonium umumnya ditemukan pada perairan tenang seperti kolam dan jarang pada air yang mengalir dan ukurannya besar
Magruder Hunt, 1979.
Universitas Sumatera Utara
4.2 Jenis Makanan Alami yang Terdapat di Sungai Batang Toru