Pengambilan Sampel .1 Pengambilan Sampel Ikan

3.4 Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah jala, beach sein, gill net , stoples, tool box, ice pack, kertas grafik, timbangan digital, penggaris , dissecting set, sampel cup , plankton net, ember 5 liter, mikroskop, pipet tetes, sedgewick rafter , cover glass, surber net, kuas, pinset, sikat, botol zat, marker, termometer, pingpong, stop watch, pH meter, tali, keeping secchi, gelas erlenmeyer 20 ml, botol winkler, gunting, cutter, camera digital, Edmondson 1963, Bold Wyne 1985, Krauter Streble 1988, Pennak 1989, Dharma 1988 dan Borror 1998. Bahan yang digunakan adalah formalin 10, formalin 4, lugol, aquadest, tissue, aluminium foil, lakban, split 1ml, plastik 15 kg, MnSO 4 , KOHKI, H 2 SO 4 , Na 2 S 2 O 3 , amilum dan kertas label. 3.5 Pengambilan Sampel 3.5.1 Pengambilan Sampel Ikan S ampel ikan di ambil dengan menggunakan jala, beach sein dan gill net. Pengambilan sampel ikan dengan menggunakan jala sebanyak tiga puluh kali tebar, sedangkan dengan menggunakan beach sein dan gill net satu kali ulangan sesuai dengan keadaan masing-masing stasiun penelitian. Ikan yang didapat dimasukkan ke dalam toples atau plastik 15 kg yang berisi air dan dimasukkan ke dalam tool box yang berisi ice pack lalu dibawa ke laboratorium. Ikan tersebut sebelum diawetkan di foto kemudian ditimbang dan diukur panjang dan beratnya. Satu ekor ikan diawetkan dengan menggunakan formalin 10 untuk kegunaan inventarisasi. Ikan yang lainnya dibedah dan diambil ususnya untuk keperluan analisis makanan dan diberi formalin 4. Identifikasi sampel dilakukan di laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Isi lambung dikeluarkan dan diukur volumenya setelah diencerkan terlebih dahulu dengan aquadest. Organisme yang terdapat dalam lambung diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Edmondson 1963, Bold Wyne 1985, Streble Krauter 1988, Pennak 1989, Dharma 1988 dan Borror 1998. Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Pengambilan Sampel Plankton

Sampel plankton diambil dengan menggunakan plankton net. Air dari permukaan pada setiap stasiun diambil sebanyak 25 liter dengan tiga kali ulangan. Sampel plankton yang terjaring akan terkumpul dalam bucket yang selanjutnya dituang kedalam sampel cup dan diawetkan dengan menggunakan lugol sebanyak 3 tetes dan diberi label. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Sampel diamati dengan menggunakan mikroskop dan selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Edmondson 1963, Bold Wyne 1985, Streble Krauter 1988 dan Pennak 1989. Dihitung kelimpahan dari plankton. 3.5.3 Pengambilan Sampel Makro Invertebrata Sampel makro invertebrate diambil dengan menggunakan surber net. Substrat dikeruk sebanyak tiga kali ulangan pada setiap stasiun kemudian disortir jenis makro invertebrate yang terdapat didalamnya. Makro invertebrate yang didapat dibersihkan dan dimasukkan ke dalam sampel cup yang diberi formalin 4. Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Sampel diamati dengan menggunakan mikroskop, lup dan selanjutnya diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi Dharma 1988 dan Borror 1998. Dihitung kelimpahan makro invertebrata

3.6 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan