2.2.3 Analisis jaringan lunak.
Analisis jaringan lunak meliputi penilaian dari adaptasi dari jaringan lunak dengan ukuran, bentuk, dan postur bibir, ketebalan jaringan lunak dan struktur hidung
yang berkaitan dengan wajah bagian bawah.
10
2.3 Pertumbuhan Skeletal Vertikal Wajah
Pertumbuhan skeletal vertikal wajah dimulai dengan cepat pada awal masa kelahiran, dan akan melambat sampai usia pra pubertas. Percepatan pertumbuhan
akan terjadi kembali pada masa pubertas hingga mencapai puncak pada usia pradewasa dan menjadi lambat sampai mencapai dewasa. Tulang wajah akan
mencapai 60 ukuran dewasa pada usia empat tahun. Pada usia 12 tahun, ukuran tulang wajah telah mencapai 90 ukuran dewasa.
22
Hubungan rahang atas dan rahang bawah sangat menentukan keharmonisan wajah. Daerah tuberositas merupakan salah satu pusat pertumbuhan rahang atas.
Pertumbuhan rahang atas dalam arah vertikal terjadi karena proses aposisi tulang pada sisi lateral tuberositas dan sepanjang tulang alveolar.
3,22
Gambar 8. Pertumbuhan rahang atas pada daerah tuberositas maksila
23
Rahang bawah merupakan bagian wajah yang mempunyai struktur paling kokoh diantara struktur wajah lain. Rahang bawah memiliki daerah kartilago sebagai
Universitas Sumatera Utara
pusat pertumbuhan, yaitu pada simfisis dan kondilus. Pertumbuhan kondilus bersamaan dengan pertumbuhan alveolus menyebabkan rahang bawah bertambah
tinggi. Arah pertumbuhan rahang bawah pada daerah kondilus dan ramus menyebabkan rahang bawah bertambah tinggi dan panjang.
3,22
Gambar 9. Pertumbuhan rahang bawah pada daerah kondilus dan ramus
23
2.4 Tipe Pertumbuhan Vertikal Wajah
Basis kranii anterior Sella-Nasion sering digunakan sebagai garis acuan untuk menentukan kemiringan bidang mandibula MP. Individu dengan sudut MP-
SN yang lebih besar akan cenderung memiliki wajah panjang karena rotasi mandibula menjauhi maksila sehingga menghasilkan pertambahan panjang vertikal wajah.
Sebaliknya, individu dengan sudut MP-SN yang lebih kecil cenderung mempunyai wajah yang lebih pendek karena rotasi mandibula mendekati maksila.
8,24
Rotasi mandibula dapat terjadi dalam dua arah, yaitu searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Rotasi mandibula yang searah jarum jam mengarahkan
pertumbuhan mandibula ke bawah dan ke belakang. Ini menyebabkan pengurangan overbite atau bahkan menjadi anterior open bite. Rotasi pertumbuhan mandibula yang
berlawanan arah jarum jam mengarahkan pertumbuhan mandibula ke atas dan ke depan. Ini menyebabkan pertambahan overbite.
8
Universitas Sumatera Utara
Schudy membagi tipe pertumbuhan vertikal wajah atas 2, yaitu:
10,23,24
a. Wajah Pendek Hypodivergent