Schudy membagi tipe pertumbuhan vertikal wajah atas 2, yaitu:
10,23,24
a. Wajah Pendek Hypodivergent
Tipe pertumbuhan ini memiliki ciri wajah yang pendek dan lebar.
23
Ini disebabkan pertumbuhan anteroposterior yang berlebihan dibanding pertumbuhan
vertikal. Tinggi wajah posterior lebih besar dibanding tinggi wajah anterior.
24
Wajah hypodivergent memiliki sudut bidang mandibula yang kecil. Gigitan dalam deep
bite sering dijumpai pada pasien dengan jenis wajah ini. Pola pertumbuhan ini akan mengakibatkan lengkung dentoalveolar yang lebar pada lengkung rahang atas dan
menghasilkan rotasi berlawanan jarum jam mandibula selama pertumbuhan.
12
Pasien hypodivergent sindrom wajah pendek cenderung memiliki rasa sakit myofascial
parah dan gangguan temporomandibular karena jaringan keras kepala kondilus cenderung menekan fossa glenoid sehingga menimpa struktur vital seperti saraf
auriculotemporal dan arteri temporalis superfisial yang dapat membuat rasa sakit.
25
Gambar 10. Hypodivergent memiliki sudut Gonial ≤ 69°.
26
Universitas Sumatera Utara
b. Wajah Panjang Hyperdivergent
Tipe pertumbuhan ini memiliki ciri wajah yang panjang dan sempit.
23
Ini disebabkan rahang atas menunjukkan pertumbuhan vertikal yang berlebihan. Tinggi
wajah anterior lebih besar dibanding tinggi wajah posterior.
24
Wajah hyperdivergent memiliki sudut bidang mandibula yang lebih besar dan kadang-kadang menyebabkan
gigitan terbuka open bite. Pola pertumbuhan ini akan mengakibatkan lengkung dentoalveolar yang sempit pada lengkung rahang atas dan menghasilkan rotasi searah
jarum jam mandibula selama pertumbuhan.
12
Pasien hyperdivergent sindrom wajah panjang cenderung memiliki hambatan saluran nafas atas dan gangguan sendi
temporomandibular karena jaringan keras dari rongga sinus sempit dan tertekan.
25
Gambar 11. Hyperdivergent memiliki sudut Gonial ≥76°.
26
Universitas Sumatera Utara
Gambar 12. a Hypodivergent, sudut MP-SN lebih kecil. b Hyperdivergent, sudut MP-SN lebih besar.
10
2.5 Suku Batak