Analisis Komponen Utama AKU

37 Tabel 3.3 Nilai Korelasi Antar Peubah dari Data Awal yang sudah dibakukan Z 1 Z 2 Z 3 Z 4 Z 5 Z 6 Z 7 Z 8 Z 9 Z 10 Z 11 Z 2 0.514 Z 3 0.176 0.687 Z 4 0.070 0.219 0.051 Z 5 0.707 0.695 0.399 -0.213 Z 6 0.605 0.722 0.559 -0.157 0.854 Z 7 0.342 0.599 0.854 0.192 0.306 0.454 Z 8 0.228 0.272 0.110 0.091 0.239 0.313 -0.066 Z 9 0.385 0.731 0.664 0.558 0.405 0.493 0.696 0.195 Z 10 0.590 0.788 0.637 0.056 0.808 0.908 0.546 0.287 0.682 Z 11 -0.175 -0.585 -0.658 0.231 -0.422 -0.521 -0.403 -0.453 -0.398 -0.490 Z 12 -0.323 -0.460 -0.435 -0.142 -0.375 -0.410 -0.545 -0.096 -0.571 -0.422 0.294 Dari tabel 3.3 diatas dapat dilihat bahwa terdapat beberapa hubungan yang signifikan antar peubah, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya peubah-peubah yang memiliki koefisien korelasi 0,5. Peubah-prubah yang memiliki korelasi cukup kuat diantaranya adalah peubah Z1 dan Z2 sebesar 0.514 yang artinya terdapat hubungan secara signifikan antara rata-rata jumlah anggota rumah tangga dengan Persentase kepala rumah tangga yang pendidikan tertingginya hanya tamat SD. Peubah Z1 dan Z5 sebesar 0.707 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara rata-rata jumlah anggota rumah tangga dengan persentase rumah tangga yang jenis atapnya adalah ijuk. Peubah Z1 dan Z10 sebesar 0.590 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara rata-rata jumlah anggota rumah tangga dengan persentase rumah tangga yang sumber penerangan tidak listrik. Demikian seterusnya hingga Z12.

3.5 Analisis Komponen Utama AKU

Analisis komponen utama dilakukan apabila terdapat multikolearitas, yang berguna untuk mereduksi peubah asal yang berkorelasi menjadi beberapa peubah baru yang tidak saling berkorelasi. Dari hasil pemeriksaan nilai korelasi, dapat dilihat bahwa adanya multikolinearitas sehingga diperlukan analisis komponen utama sebelum melakukan analisis cluster. Dengan menggunakan persamaan 2.12 didapatkan akar ciri dan dengan persamaan 2.13 didapatkan proporsi keragaman, sedangkan keragaman kumulatif diperoleh dari penambahan proporsi Universitas Sumatera Utara 38 keragaman dengan persamaan 2.14 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 3.4 Nilai Keragaman, Proporsi Keragaman dan Keragaman Kumulatif dari Masing-Masing Peubah Komponen Utama Akar Ciri Proporsi Keragaman Keragaman Kumulatif Y1 6.060 50.497 50.497 Y2 1.763 14.691 65.189 Y3 1.249 10.411 75.600 Y4 1.115 9.289 84.888 Y5 0.649 5.408 90.297 Y6 0.410 3.419 93.716 Y7 0.303 2.527 96.242 Y8 0.171 1.427 97.669 Y9 0.113 0.942 98.611 Y10 0.077 0.638 99.249 Y11 0.053 0.439 99.688 Y12 0.037 0.312 100.000 Tabel diatas menunjukkan bahwa ada empat variabel dengan akar ciri lebih dari satu. Variabel pertama memiliki akar ciri tertinggi sebesar 6.060 yang mampu menjelaskan 50.497 dari keragaman total peubah-peubah penelitian. Variabel kedua memiliki akar ciri sebesar 1.763 yang mampu menjelaskan 14.691 dari keragaman total peubah-peubah penelitian. Komponen ketiga dan keempat masing-masing mempunyai akar ciri dan persentase terhadap keragaman total peubah yang semakin menurun. Jadi secara kumulatif, keempat variable yang terbentuk dapat menerangkan sebesar 84.888 dari total keragaman peubah- peubah penelitian. Dengan demikian dipilih empat komponen utama pertama, karena keragama n kumulatifnya ≥ 80 yang dianggap telah mewakili total keragaman data. Setelah didapatkan nilai eigen maka selanjutnya ditentukan vector eigen dari empat komponen utama yang terpilih dengan menggunakan persamaan 2.15. Vektor eigen ini nantinya akan digunakan untuk mencari skor komponen utama sebagai peubah baru yang tidak berkorelasi lagi. Hasil dari perhitungan vektor eigen dari empat nilai eigen yang terpilih tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 39 Tabel 3.5 Nilai Vektor Eigen dari Empat Komponen Utama yang Terpilih Peubah Komponen Utama Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Jumlah ART 0.253 -0.194 -0.475 -0.215 Pendidikan KRT 0.364 0.043 -0.045 0.061 Pekerjaan KRT 0.320 0.192 0.438 0.012 Luas lantai 0.046 0.577 -0.473 0.250 Jenis atap 0.317 -0.359 -0.177 -0.203 Jenis lantai 0.349 -0.279 -0.052 -0.098 Jenis dinding 0.296 0.336 0.261 -0.214 Sumber air minum 0.133 -0.220 -0.176 0.779 Fasilitas jamban 0.323 0.376 -0.125 0.098 Sumber penerangan 0.369 -0.114 -0.106 -0.063 Status pemilikan tempat tinggal -0.264 0.162 -0.444 -0.387 Pendapatan perkapita -0.247 -0.203 -0.006 0.142 Langkah selanjutnya adalah menentukan peubah-peubah yang dominan pada masing-masing komponen utama tersebut. Hal ini dapat dilihat dari output komponen matriks pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6 Nilai Komponen Matriks Peubah Komponen matriks 1 2 3 4 Jumlah ART .624 -.257 .530 -.228 Pendidikan KRT .896 .056 .050 .065 Pekerjaan KRT .787 .255 -.489 .012 Luas lantai .114 .766 .528 .264 Jenis atap .780 -.477 .198 -.214 Jenis lantai .860 -.370 .058 -.104 Jenis dinding .730 .447 -.291 -.226 Sumber air minum .328 -.293 .197 .822 Fasilitas jamban .794 .500 .140 .103 Sumber penerangan .909 -.152 .119 -.067 Status pemilikan tempat tinggal -.649 .216 .497 -.409 Pendapatan perkapita -.608 -.269 .006 .150 Dengan melihat nilai komponen matriks diatas dapat ditentukan suatu peubah masuk kedalam komponen utama yang mana dengan melihat besarnya Universitas Sumatera Utara 40 faktor pembobot pada setiap peubah terhadap empat komponen utama tersebut ekstraksi. Pada awalnya ekstraksi tersebut masih sulit untuk menentukan peubah dominan yang termasuk dalam komponen utama karena korelasi yang hampir sama pada tiap peubah. Untuk mengatasi hal itu maka dilakukan rotasi. Dalam penelitian ini rotasi yang dipakai adalah metode varimax. Mekanisme rotasi varimax adalah dengan membuat korelasi peubah hanya dominan terhadap satu peubah. Caranya dengan membuat korelasi peubah mendekati nilai 1 dan 0 pada setiap peubah sehingga memudahkan dalam interpretasi peubah dominan. Berikut ini adalah tabel komponen matriks setelah rotasi. Tabel 3.7 Komponen Matriks Setelah Rotasi Peubah Komponen Utama 1 2 3 4 Jumlah ART 0.046 0.870 0.171 0.008 Pendidikan KRT 0.619 0.572 0.160 0.275 Pekerjaan KRT 0.932 0.152 -0.080 0.161 Luas lantai 0.124 -0.088 0.962 0.031 Jenis atap 0.234 0.901 -0.190 0.138 Jenis lantai 0.407 0.799 -0.177 0.234 Jenis dinding 0.890 0.202 0.129 -0.137 Sumber air minum -0.074 0.194 0.138 0.920 Fasilitas jamban 0.700 0.337 0.533 0.152 Sumber penerangan 0.506 0.752 0.031 0.215 Status pemilikan tempat tinggal -0.594 -0.149 0.338 -0.626 Pendapatan perkapita -0.562 -0.323 -0.201 .057 Dari hasil rotasi komponen matriks, maka setiap komponen utama dapat diinterpretasikan sebagai berikut, dengan ketentuan peubah akan masuk kedalam masing-masing komponen utama berdasarkan korelasi yang terbesar. a. Komponen utama pertama mempunyai hubungan yang erat dan positif dengan empat peubah sekaligus yaitu pendidikan kepala rumah tangga, pekerjaan kepala rumah tangga, jenis dinding, fasilitas jamban dan mempunyai hubungan yang negative dengan pendapatan perkapita. Universitas Sumatera Utara 41 b. Komponen utama kedua mempunyai hubungan yang erat dengan dan positif dengan empat peubah yaitu jumlah anggota rumah tangga, jenis atap, jenis lantai dan sumber penerangan. Keempat peubah ini mampu menyusun komponen utama kedua ini lebih besar dari peubah yang lain. c. Komponen utama ketiga mempunyai korelasi yang positif dan sangat kuat dengan peubah luas lantai. d. Komponen utama keempat mempunyai hubungan yang positif dan kuat dengan peubah sumber air minum tetapi mempunyai hubungan yang negative dan cukup kuat dengan status pemilikan tempat tinggal. Setelah didapatkan 4 komponen utama beserta peubah-peubah yang dominan pada-masing-masing komponen utama, maka selanjutnya dihitung skor komponen utama dengan menggunakan persamaan 2.16 yang hasilnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.8 Skor Komponen Utama Kabupaten kota Y 1 Y 2 Y 3 Y 4 Nias 6.16602 -1.33825 -0.98580 -0.21317 Mandailing Natal 1.81652 2.66755 -1.12720 1.60266 Tapanuli Selatan 0.91261 2.24274 0.21722 -0.51552 Tapanuli Tengah 0.93037 1.57809 -0.83350 -0.24957 Tapanuli Utara 0.16205 1.08602 1.60311 -1.11556 Toba Samosir -1.27511 0.47485 1.31485 -0.94743 Labuhan Batu -0.74480 -1.02439 0.45639 0.38520 Asahan -0.99779 -0.76830 0.79965 0.07884 Simalungun -1.10090 0.00635 1.43648 0.16239 Dairi 0.30986 0.73716 1.31602 0.07289 Karo -1.65370 1.38813 0.92975 -0.77712 Deli Serdang -2.58676 -1.40820 -0.41444 0.44079 Langkat -0.28330 -0.98019 0.90325 0.30942 Nias Selatan 5.83686 -1.95883 -0.40108 -1.42670 Humbang Hasundutan 0.27957 1.00496 1.24284 -0.05173 Pakpak Bharat 1.40149 1.01485 0.93686 -0.58183 Samosir -0.04265 1.00303 1.45995 0.02516 Serdang Bedagai -1.35439 -0.75222 0.83374 0.71882 Batu Bara -1.12334 -1.69717 0.13811 0.70159 Padang Lawas Utara 1.54527 1.28358 0.23261 1.09305 Padang Lawas 1.25257 2.56401 -1.25567 2.12758 Labuhan Batu Selatan -0.77152 -1.05970 1.17844 0.98769 Labuhan Batu Utara -0.36575 -1.20879 1.03033 1.10146 Nias Utara 4.09993 -0.95148 -0.43713 -0.24698 Nias Barat 4.59295 -1.13067 -0.41685 -0.89197 Sibolga -2.54983 0.88130 -2.11909 -2.24030 Universitas Sumatera Utara 42 Tanjung Balai -1.47977 0.20828 -1.11667 -1.59254 Pematang Siantar -3.67630 -0.12780 -0.48938 -2.63034 Tebing Tinggi -2.62841 -1.54976 -0.61925 1.02514 Medan -3.98336 -1.02662 -1.83531 0.49624 Binjai -2.54431 -1.27709 -0.69603 0.70990 Padang Sidempuan -1.40854 1.11532 -2.24979 0.61981 Gunung Sitoli 1.26444 -0.99676 -1.03242 0.82213

3.6 Analisis Cluster