18
Ada dua mekanisme perdagangan yang berimplikasi terhadap spread. Pertama, model harga seketika instantaneous quote model artinya dealer akan
menawarkan harga sekuritas, jika ada permintaan pembelian dari investor. Dealer berharap bahwa harga yang ditawarkan akan berubah jika melakukan perdagangan
dengan investor berinformasi dan pedagang likuid. Kedua, mekanisme model harga terbuka open quote interval model artinya dealer menawarkan harga
sekuritas yang dimilikinya selama periode tertentu. Harga tawaran tersebut berlaku sampai adanya informasi baru. Model yang ditawarkan Copeland dan
Galai 1983 dapat dipakai untuk memprediksi spread dengan menggunakan varian return saham, harga saham dan volume perdagangan saham.
Ada dua bentuk hubungan antara spread dengan volume perdagangan, yaitu a hubungan negatif, artinya volume perdagangan yang relatif kecil akan
memperbesar spread, sebab kemungkinan pelaku pasar lebih suka memegang sahamnya daripada menjual;
b hubungan positif, artinya jika terjadi kenaikan informasi maka ukuran transaksi juga meningkat. Penelitian empiris ini didukung oleh Hamilton 1991.
2.1.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Informasi Asimetri
Ketika timbul informasi asimetri, keputusan pengungkapan yang dibuat oleh manajer dapat mempengaruhi harga saham sebab informasi asimetri antara
investor yang memiliki lebih banyak dan investor yang kurang memiliki informasi menimbulkan biaya transaksi dan mengurangi likuiditas yang diharapkan dalam
pasar untuk saham-saham perusahaan Komalasari, 2000. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri mereka
19
dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu
cara untuk mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar tentang informasi keuangan yang dapat dipercaya yang akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang Wolk, 2001. Dengan demikian, penerbitan laporan keuangan akan menyebabkan
investor dapat menilai kondisi keuangan perusahaan dan mengurangi informasi asimetris. Informasi asimetris yang diteliti dalam penelitian ini adalah mengenai
moral hazard dan adverse selection. 2.1.4 Manajemen Laba
Menurut Schipper 1989 dalam Saiful 2004 mendefinisikan manajemen laba sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan
keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh beberapa keuntungan pribadi. Sedangkan Saputro dan Setiawati 2004 menyatakan bahwa manajemen laba
adalah campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk
menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaannya sendiri. Hal senada juga diungkapkan oleh Copeland 1968 dalam Utami 2005 mendefinisikan
manajemen laba sebagai, “some ability to increase or decrease reported net income at will” ini berarti manajemen laba mencakup usaha manajemen untuk
memaksimumkan atau meminimumkan laba, termasuk perataan laba sesuai keinginan manajemen. Menurut Scott dalam Saiful 2004, manajemen laba
merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari standar akuntansi
20
yang ada dan secara alamiah dapat memaksimumkan utilitas mereka dan atau nilai pasar.
Manajemen laba terjadi ketika para manajer menggunakan pertimbangan atau judgment-nya dalam pelaporan keuangan dan di dalam perancangan transaksi
yang terstruktur untuk mengubah laporan keuangan yang menyesatkan stakeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan atau untuk mempengaruhi
hasil sesuai kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan. Manajemen laba merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi
kredibilitas laporan keuangan, dan menambah bias dalam laporan keuangan serta mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil
rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa. Menurut Sulistyanto 2008, manajemen laba merupakan upaya manajer
untuk mempengaruhi informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholder yang ingin mengetahui kinerja dan kondisi perusahaan.
Manajemen laba Earnings management dilakukan dengan mempermainkan komponen-komponen akrual dalam laporan keuangan, sebab akrual merupakan
komponen yang mudah untuk dipermainkan sesuai dengan keinginan orang yang melakukan pencatatan transaksi dan menyusun laporan keuangan. Alasannya,
komponen akrual merupakan komponen yang tidak memerlukan bukti kas secara fisik sehingga upaya mempermainkan besar kecilnya komponen akrual tidak
harus disertai dengan kas yang diterima atau dikeluarkan perusahaan Sulistyanto, 2008.
21
2.1.4.1 Bentuk Manajemen Laba