Bentuk Manajemen Laba Motif Praktik Manajemen Laba

21

2.1.4.1 Bentuk Manajemen Laba

Scott 1997 menyebutkan bahwa ada empat bentuk manajemen laba, yaitu: 1. “Tindakan kepalang basah” taking a big bath. Tindakan ini dilakukan ketika keadaan buruk yang tidak menguntungkan dan tidak bisa dihindari pada periode berjalan, dengan cara mengakui biaya-biaya pada periode-periode yang akan datang dan kerugian periode berjalan; 2. Meminimumkan laba income minimation, dilakukan saat perusahaan memperoleh profitabilitas yang tinggi dengan tujuan agar tidak mendapat perhatian secara politis. Kebijakan yang diambil bisa berupa pembebanan pengeluaran iklan, riset dan pengembangan yang cepat dan sebagainya; 3. Memaksimumkan laba income maximization, yaitu memaksimalkan laba agar memperoleh bonus yang lebih besar. Demikian pula dengan perusahaan yang mendekati suatu pelanggaran kontrak utang jangka panjang, manajer perusahaan tersebut akan cenderung untuk memaksimalkan laba; 4. Perataan laba income smoothing, merupakan bentuk manajemen laba yang dilakukan dengan cara menaikkan dan menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga perusahaan terlihat stabil dan tidak berrisiko tinggi. Menurut Beneish 2001 dalam Meutia 2004, mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat tiga cara dalam mendeteksi adanya praktik manajemen laba, yaitu: a pendekatan yang mengkaji akrual agregat dan menggunakan model regresi untuk menghitung akrual yang diharapkan dan tidak diharapkan. 22 b pendekatan yang menekankan pada akrual spesifik seperti cadangan hutang ragu–ragu, atau akrual pada sektor yang spesifik seperti tuntutan kerugian pada industri asuransi. c pendekatan yang mengkaji ketidaksinambungan dalam pendistribusian pendapatan.

2.1.4.2 Motif Praktik Manajemen Laba

Menurut Sulistyanto 2008, ada beberapa alasan manajer melakukan manajemen laba: a Motivasi Bonus Bonus plan hypothesis menegaskan bahwa ceteris paribus, manajer perusahaan cenderung untuk memilih prosedur-prosedur akuntansi yang menggeser earnings yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode sekarang. Manajer melakukan manajemen laba untuk kepentingan bonusnya. b Motivasi Kontraktual Lainnya Hipotesis debtequity, suatu perusahaan yang rasio debtequity besar cenderung manajer perusahaan memilih prosedur-prosedur akuntansi yang menggeser earning yang dilaporkan dari periode masa depan ke periode sekarang. Manajemen melakukan manajemen laba untuk memenuhi perjanjian perjanjian utangnya agar meloloskan perusahaan dari kesulitan keuangan. c Motivasi Politik Perusahaan besar cendrung menggunakan metode akuntansi yang dapat menggurangi laba periodiknya dibanding perusahaan yang kecil. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kemudahan dan fasilitas dari pemerintah. 23 d Motivasi Pajak Manajer termotivasi melakukan manajemen laba karena income taxation. Karena semakin tinggi labanya maka semakin besar pajak yang dikenakannya.Sehingga manajer melakukan manajemen laba untuk mengurangi pajak tersebut. e Pergantian CEO Motivasi manajemen laba ada di sekitar pergantian CEO. Hipotesis rencana bonus menjelaskan bahwa CEO yang akan diganti melakukan pendekatan strategi untuk memaksimalisasi laba agar menaikan bonusnya. f Motivasi Pasar Modal Motivasi ini muncul karena informasi akuntansi digunakan secara luas oleh investor dan para analis keuangan untuk menilai saham. Dengan begitu, kondisi ini menciptakan kesempatan bagi manajer untuk memanipulasi earnings dengan cara mempengaruhi performa harga saham jangka pendek Sanjaya, 2008.

2.1.4.3 Pengukuran Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN MANAJEMEN LABA TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL DENGAN VARIABEL GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2014-2015.

1 5 35

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 12

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 2

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 9

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 25

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 4

Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 0 9

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MELALUI MANAJEMEN LABA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI INDONESIA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 1 12

PENGARUH MANAJEMEN LABA, VOLUNTARY DISCLOSURE , ASIMETRI INFORMASI TERHADAP COST OF EQUITY CAPITAL PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI - repository perpustakaan

0 0 20