45
Nilai dU dan dL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson yang bergantung banyaknya observasi dan banyaknya variabel yang menjelaskan.
3.7.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Ghozali, 2005: 105. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot. Jika muncul pola tertentu, seperti titik-titik yang
membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3.7.2 Pengujian Hipotesis Hipotesis pertama yaitu menguji apakah informasi asimetri memiliki pengaruh
terhadap cost of equity capital, sedangkan hipotesis kedua yaitu menguji apakah informasi asimetri memiliki pengaruh terhadap manajemen laba dan hipotesis
ketiga yaitu menguji apakah manajemen laba memiliki pengaruh terhadap cost of equity capital. Pengujian ketiga hipotesis ini menggunakan model regresi
sederhana. Dalam pengujian hipotesis, akan dilakukan analisis koefisien determinasi R
2
dan uji signifikansi koefisien regresi parsial secara individu uji t.
Dimana, koefisien determinasi R
2
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien regresi parsial
46
secara individu uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Dimana jika nilai sig 0,05 maka, variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat dan sebaliknya jika nilai sig 0,05 maka,
variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Ghozali, 2011. Adapun persamaan regresi adalah sebagai berikut:
Y = a
1
+ b
1
X + e …..………………...1 Z = a
2
+ b
2
X + e ….…………………2 Y = a
3
+ b
3
Z + e ………………….…3 Dimana :
Y : Variabel Cost of Equity Capital X : Variabel Informasi Asimetri
Z : Variabel Manajemen Laba a
1-3
: Konstanta b
1-3
: Koefisien regresi e
: Error variabel pengganggu Hipotesis keempat yaitu untuk menguji apakah informasi asimetri
berpengaruh terhadap cost of equity capital melalui manajemen laba sebagai variabel intervening. Metode analisis yang digunakan adalah analisis jalur path
analysis. Imam Ghozali 2011:249 mengemukakan analisis jalur merupakan suatu teknik menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi linear
berganda jika variabel eksogen mempengaruhi variabel endogen tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung yang tercermin dalam koefisien
47
jalur dan menjelaskan penerapan analisis jalur yang melibatkan variabel intervening.
Dalam analisis jalur, ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam pengujian. Pertama, pengembangan model berbasis konsep dan teori, didapat dari persamaan
model berikut: Z =
α
1
+ β
1
X + e
1
……………………1 Y =
α
2
+ β
2
X + β
3
Z + e
2
………...….. 2 Keterangan :
X : Variabel Informasi Asimetri Y : Variabel Cost of Equity Capital
Z : Variabel Manajemen Laba
α
1-2
: Konstanta β
1-3
: Koefisien regresi standardize e
1-2
: Error variabel pengganggu Langkah kedua, menggambar diagram analisis jalur dan harus memenuhi
asumsi analisis jalur.
Gambar 3.7 Diagaram Analisis Jalur Pengaruh Informasi Asimetri terhadap Cost of Equity Capital dengan Manajemen Laba
sebagai Variabel Intervening
p2 p3
p1
Manajemen Laba Z
Cost of Equity Capital Y
Informasi Asimetri X
48
Asumsi Analisis Jalur : 1.
Hubungan antar variabel linear 2.
Semua variabel residu tidak berkorelasi antara yang satu dengan yang lain 3.
Pola hubungan antar variabel adalah rekursif 4.
Tingkat pengukuran semua variabel adalah interval dan rasio Langkah ketiga, perhitungan koefisien jalur, untuk anak panah satu arah
digunakan perhitungan data standardize. Koefisien p
i
dinamakan koefisien jalur pengaruh langsung. Dimana informasi asimetri mempunyai hubungan langsung
dengan cost of equity capital p
1
. Namun demikian informasi asimetri juga mempunyai hubungan tidak langsung terhadap cost of equity capital yaitu dari
informasi asimetri ke manajemen laba p
2
kemudian ke cost of equity capital p
3
. Untuk melihat besarnya pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dijelaskan
melalui rumus dibawah ini dengan melihat besarnya nilai koefisien standardized beta Ghozali, 2005.
Tabel 3.7 Perhitungan Koefisien Jalur
Pengaruh langsung informasi asimetri ke cost of equity capital
p
1
Pengaruh tidak langsung informasi asimetri ke cost of equity capital
melalui manajemen laba p
2
x p
3
Pengaruh total informasi asimetri ke cost of equity capital
p
1+
p
2
x p
3
Langkah terakhir adalah melakukan interpretasi hasil analisis, yaitu Riduwan Kuncoro, 2008 :
1. Validitas model dengan menggunakan analisis koefisien determinasi R
2
.
49
Nilai koefisien determinasi R
2
ini mencerminkan seberapa besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas.
2. Menentukan jalur-jalur pengaruh yang signifikan dengan model Trimming.
Model Trimming adalah model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur analisis jalur dengan cara mengeluarkan dari model
variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. Jadi, model Trimming terjadi ketika koefisien jalur diuji secara keseluruhan ternyata
ada variabel yang tidak signifikan. Walaupun ada satu, dua, atau lebih variabel yang tidak signifikan, peneliti perlu memperbaiki model struktur
analisis jalur yang telah dihipotesiskan. 3.
Mengidentifikasi jalur yang pengaruhnya lebih kuat yaitu dengan membandingkan koefisien jalur yang terstandar.
50
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN