Kayu Manis Tinjauan Pustaka

commit to user 6 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kayu Manis

a. Taksonomi Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Subkelas : Magnoliidae Ordo : Laurales Famili : Lauraceae Genus : Cinnamomum Spesies : Cinnamomum burmannii Integrated Taxonomic Information System, 2010 b. Deskripsi Nama daerahnya yaitu : holim, holim manis, modang siak-siak Batak; kanigar, kayu manis Melayu; madang kulit manih Minangkabau; huru mentek, kiamis Sunda, kanyengar Kangean; commit to user 7 kesingar Nusa Tenggara; kecingar, cingar Bali; onte Sasak; kaninggu Sumba; puu ndinga Flores Noveni, 2007. Tanaman kayu manis berupa pohon yang tumbuh tegak, masa hidup tahunan dengan tinggi dapat mencapai 15 m. Batang berkayu, bercabang, warna hijau kecoklatan. Daun tunggal, berbentuk lanset, ujung dan pangkalnya meruncing dengan tepi rata. Saat masih muda berwarna merah tua atau hijau ungu, daun tuanya berwarna hijau. Bunga majemuk malai, muncul dari ketiak daun, berambut halus dan mahkotanya berwarna kuning. Buah buni, berwarna hijau waktu muda, dan hitam setelah tua. Biji kecil-kecil, bentuk bulat telur. Kulit batang mengandung damar, lendir dan minyak atsiri yang mudah larut dalam air Rismunandar dan Paimin, 2001. c. Kandungan Kimia Kandungan ekstrak kulit batang kayu manis antara lain tanin, berupa cinnamtanin dan minyak atsiri 4 yang terdiri atas sinamat aldehida atau trans-cinnam-aldehyde 60-75, benzaldehida, cuminaldehida dan salisil-aldehida; fenol 4-10 termasuk eugenol dan metil-eugenol; senyawa hidrokarbon yaitu pinen, phellandrene, cymene dan coryophyllene; senyawa ester berupa eugenol asetat, cinamil asetat, fenil-propilasetat dan benzil benzoat; diterpen dalam bentuk cinncassiol; serta 1-linalool yang termasuk golongan alkohol Williamson, Driver, Baxter, 2009; Barnes, Anderson, Philipson, 2007. commit to user 8 Minyak kayu manis memiliki efek antifungi, antivirus, bakterisida, dan larvasida. Ekstrak karbon dioksida kulit batang kayu manis 0,1 menekan pertumbuhan berbagai organisme termasuk Escerischia coli, Staphyllococcus aureus, dan Candida albicans. Juga telah diketahui bahwa tanin memiliki efek astringen Barnes, Anderson, Philipson, 2007. Eugenol dan metil-eugenol dilaporkan terbukti memiliki aktivitas antifungi dengan cara mengganggu biosintesis ergosterol Ahmad, Khan, Mantoor, 2010. Ergosterol merupakan salah satu komponen penting dalam membran sel fungi. Diterpen juga menyatakan bahwa diterpen memiliki aktivitas antifungi Sundari dan Winarno, 2001. Menurut Sukandar 1999, minyak atsiri memiliki efek antifungi optimal dengan KHM sebesar 1. d. Manfaat Selain digunakan sebagai bumbu masakan dan pembalsaman murni, minyak atsiri kayu manis dimanfaatkan sebagai antiseptik dan pengobatan disentri, singkir angin, reumatik, diare, pilek, sakit usus, jantung, pinggang, darah tinggi dan masalah kesuburan wanita. Juga digunakan dalam obat kumur, pasta, deterjen, lotion, parfum, krim, pewangi atau peningkat cita rasa Rismunandar dan Paimin, 2001. commit to user 9 e. Distribusi dan Habitat Ekologi dan penyebaran yang asli tumbuh secara liar di hutan Malaysia, Cina dan Indonesia pada ketinggian 1000 m sampai 1500 m di atas permukaan laut dengan suhu 18ºC sampai 23ºC. Tanaman dapat tumbuh pada ketinggian 0 m sampai 2000 m di atas permukaan laut, tetapi yang terbaik dan banyak diusahakan dengan produksi yang memuaskan, adalah pada ketinggian 500 m sampai 1500 m di atas permukaan laut Noveni, 2007.

2. Lengkuas

Dokumen yang terkait

Efek Antifungal Dan pH Kombinasi Minyak Atsiri Kayu Manis Dengan Kalsium Hidroksida Terhadap Candida albicans

2 71 78

EFEK EKSTRAK ETANOL BIJI KAKAO (Theobroma cacao) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITRO

0 3 17

PERBEDAAN EFEK ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH HIJAU, MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH MERAH DAN RESIK V SABUN SIRIH TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

0 7 55

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum) Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 1 16

DAFTAR PUSTAKA Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 2 5

UJI DAYA ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI BAWANG MERAH Uji Daya Antifungi Minyak Atsiri Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Candida albicans ATCC 10231 Secara In Vitro.

0 4 18

EFEK ANTIFUNGI MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMU MANGGA (Curcuma mangga val.) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans IN VITRO.

3 3 12

Efek Antifungi Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) terhadap Pertumbuhan Candida albicans secara in vitro.

2 11 4

POTENSI ANTIFUNGI EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmanii) TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA in Vitro SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 54

Efek antifungi decocta rimpang jahe merah (zingiber officinale) terhadap pertumbuhan candida albicans secara in vitro

1 1 44