AnalisisData Laboratorium Pendahuluan Kesimpulan Saran

56

3.5. AnalisisData Laboratorium

Setelahseluruhdata-datayangdiperolehbaikdaripengujiansifatfisikdansifat mekaniskemudiandilakukanpengumpulandatasertapemilahandatayangdiperoleh.Setel ah data dikumpulkan kemudian dilakukan analisa data hasil pengujian laboratorium dan kemudian dievaluasi. Universitas Sumatera Utara 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan mengenai hasil pengujian dan pembahasan penelitian uji kuat tekan bebas Unconfined Compressed Test tanah lempung dengan campuran semen 2 dan bahan stabilisator limbah karbit CCR dengan variasi kadar campuran 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara dengan sampel tanah yang diperoleh dari Patumbak, Deli Serdang,SumateraUtara. 4.2 Pengujian Sifat Fisik Tanah 4.2.1 Pengujian Sifat Fisik Tanah Asli Adapun hasil uji sifat fisik tanah asli ditunjukkan pada Tabel 4.1 berikut. Hasil-hasil pengujian sifat fisik tanah ini meliputi : • Kadar Air • Berat Jenis • Batas-batas Atterberg • Uji Analisa Butiran Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.1 Data Uji Sifat Fisik Tanah No. Pengujian Hasil 1. Kadar air water content 17,89 2. Berat jenis specific gravity 2,65 3. Batas cair liquid limit 45,49 4. Batas plastis plastic limit 15,19 5. Indeks plastisitas plasticity index 30,30 6. Persen lolos saringan no 200 52,28 Dari data di atas, berdasarkan sistem klasifikasi AASHTO dimana diperoleh data berupa persentase tanah lolos ayakan no. 200 sebesar 52,28 dan nilai batas cair liquid limit sebesar 45,49 maka sampel tanah memenuhi persyaratan minimal lolos ayakan no. 200 sebesar 36, memiliki batas cair liquid limit ≥ 41 dan indeks plastisitas plasticity index 11, sehingga tanah sampel dapat diklasifikasikan dalam jenis tanah A-7-6. Menurut sistem klasifikasi USCS, dimana diperoleh data berupa persentase tanah lolos ayakan no.200 sebesar 52,28 dan nilai batas cair liquid limitsebesar 45,49 sehingga dilakukan plot pada grafik penentuan klasifikasi tanah yaitu yang ditunjukkan pada Gambar 4.1. Dari hasil plot diperoleh tanah termasuk dalam kelompok CL yaitu lempung anorganik dengan plastisitas rendah sampai sedang. Universitas Sumatera Utara 59 Gambar 4.1 Plot grafik klasifikasi USCS Gambar 4.2 Grafik analisa saringan Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.3 Grafik batas cair Liquid Limit, Atterberg Limit

4.2.2 Pengujian Sifat Fisik Limbah Karbit

Adapun hasil uji sifat fisik tanah asli ditunjukkan pada Tabel 4.2 berikut. Hasil-hasil pengujian sifat fisik tanah ini meliputi : • Kadar Air • Berat Jenis • Batas-batas Atterberg • Uji Analisa Butiran Tabel 4.2 Data Uji Sifat Fisik Limbah Karbit No. Pengujian Hasil 1. Kadar air water content 8,27 2. Berat jenis specific gravity 2,391 3. Batas cair liquid limit Non Plastis 4. Batas plastis plastic limit Non Plastis 5. Indeks plastisitas plasticity index Non Plastis 6. Persen lolos saringan no 200 12,89 20 30 40 50 60 70 1 10 100 K a d a r A ir Pukulan Kurva Aliran Batas Cair: 45,49 Universitas Sumatera Utara 61

4.2.3 Pengujian Sifat Fisik Tanah dengan Bahan Stabilisator

Hasil pengujian sifat fisik tanah yang telah dicampur dengan bahan semen dan limbah karbit ditunjukkan pada Tabel 4.2.Grafik hubungan antara nilai batas cair LL dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.3, hubungan antara nilai batas plastis PL dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.5, dan hubungan antara nilai indeks plastisitas IP dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.6. Tabel 4.3 Data Hasil Uji Atterberg Limit Sampel Batas - Batas Atterberg LL PL PI Tanah Asli 45,49 15,19 30,30 2 CCR 45,01 14,80 30,21 2 PC 44,83 14,85 29,98 2 PC + 2 CCR 44,34 15,14 29,20 2 PC + 3 CCR 43,51 15,24 28,27 2 PC + 4 CCR 42,78 15,88 26,90 2 PC + 5 CCR 41,49 16,18 25,31 2 PC + 6 CCR 40,67 16,45 24,22 2 PC + 7 CCR 39,64 16,72 22,92 2 PC + 8 CCR 38,93 17,08 21,85 2 PC + 9 CCR 38,35 17,37 20,98 2 PC + 10 CCR 37,14 17,87 19,27 2 PC + 11 CCR 36,47 18,14 18,33 Universitas Sumatera Utara 62

4.2.3.1 Batas Cair Liquid Limit

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara nilai batas cair LL dengan variasi campuran PC dan CCR Gambar 4.4 tersebut menunjukkan bahwa batas cair akibat penambahan bahan stabilisasi semen dan limbah karbitmengalami penurunan.Semakin besar persentase limbah karbit, maka semakin kecil batas cairnya. Pada tanah asli batas cair mencapai 45,49 sedangkan nilai batas cair terendah pada penambahan 2 semen dan limbah karbit 11 sebesar 36,47. Hal tersebut disebabkan akibat tanah mengalami proses sementasi oleh semen dan limbah karbit sehingga tanah menjadi butiran yang lebih besar yang menjadikan gaya tarik menarik antar partikel dalam tanah menurun. 25 30 35 40 45 50 2 4 6 8 10 12 N il ai B at as C ai r 2 PC + Limbah Kalsium Karbida TA + 2PC + CCR tanah asli TA TA + 2 CCR Universitas Sumatera Utara 63

4.2.2.2 Batas Plastis Plastic Limit

Gambar 4.5 Grafik hubungan antara nilai batas plastis PL dengan variasi campuran PC dan CCR Pada Gambar 4.5 menunjukkan terjadinya peningkatan nilai batas plastis akibat penambahan bahan stabilisasi. Nilai batas plastis meningkat seiring dengan pertambahan kadar limbah karbit yang ditambahkan. Untuk tanah asli batas plastisnya yaitu 15,19 dan terus meningkat sampai variasi campuran 2 PC + 11 CCR nilai batas plastis mencapai 18,14. 12 14 16 18 20 22 2 4 6 8 10 12 N ilai B at as P las tis 2 PC + Limbah Kalsium Karbida tanah asli TA TA + 2PC + CCR TA + 2CCR Universitas Sumatera Utara 64

4.2.2.3 Indeks Plastisitas Plasticity Index

Gambar 4.6 Grafik hubungan antara nilai Indeks Plastisitas IP dengan variasi campuran PC dan CCR Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa dengan penambahan bahan stabilisasi maka nilai indeks plastisitas akan menurun. Penurunan nilai indeks plastisitas tersebut dapat mengurangi potensi pengembangan dan penyusutan dari tanah. Hal ini disebabkan oleh adanya proses hidrasi dari semen yang ditambahkan ke tanah. Proses ini memperkuat ikatan antara partikel-partikel tanah, sehingga terbentuk butiran yang lebih keras dan stabil. Terisinya pori-pori tanah memperkecil terjadinya rembesan pada campuran tanah-semen tersebut yang berdampak pada berkurangnya potensi kembang susut. Ditambah dengan bahan stabilisasi berupa limbah karbit.Silika dan alumina dari limbah karbit bercampur dengan air membentuk pasta yang mengikat partikel lempung dan menutupi pori-pori tanah. Rongga-rongga pori yang dikelilingi bahan 5 10 15 20 25 30 35 40 2 4 6 8 10 12 N ilai I n d ek s P las tis it as 2 PC + Limbah Kalsium Karbida TA+ 2PC + CCR tanah asli TA TA + 2 CCR Universitas Sumatera Utara 65 sementasi yang lebih sulit ditembus air akan membuat campuran tanah-limbah karbitlebih tahan terhadap penyerapan air sehingga menurunkan sifat plastisitasnya. Dari Gambar 4.6 dapat dilihat penurunan indeks plastisitas dari tanah asli yang awalnya dengan nilainya sebesar 30,30 kemudian turun sampai menjadi 18,33 pada penambahan 2 semen dan limbah karbit sebesar 11. 4.3 Pengujian Sifat Mekanis Tanah 4.3.1 Pengujian Pemadatan Tanah Asli Compaction Dalam pengujian ini diperoleh hubungan antara kadar air optimum dan berat isi kering maksimum. Peneliti menggunakan metode pengujian dengan uji pemadatanProctor Standart. Dimana alat dan bahan yang digunakan diantaranya: • Mould cetakan Ø 10,2 cm, diameter dalam Ø 10,16 cm. • Berat penumbuk 2,5 kg dengan tinggi jatuh 30 cm. • Sampel tanah lolos saringan no 4. Hasil uji pemadatan Proctor Standart ditampilkan pada Tabel 4.4 dan kurva pemadatan ditampilkan pada Gambar 4.7. Tabel 4.4 Data Uji Pemadatan Tanah Asli No Hasil pengujian Nilai 1 Kadar air optimum 21,24 2 Berat isi kering maksimum 1,317grcm 3 Universitas Sumatera Utara 66 Gambar 4.7 Kurva kepadatan tanah asli

4.3.2 Pengujian Pemadatan Tanah Compaction dengan Bahan Stabilisator

Hasil pengujian sifat mekanis tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisator berupa semen dan limbah karbit ditunjukkan pada Tabel 4.5 dan hubungan antara nilai berat isi kering dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.8 serta hubungan kadar air optimum dengan variasi campuran ditunjukkan pada Gambar 4.9. 0,5 1 1,5 2 2,5 12 14 16 18 20 22 24 26 γd g r cm 3 w Zero Air Void Compaction Curve ZAV Universitas Sumatera Utara 67 Tabel 4.5 Data Hasil Uji Compaction Sampel γ d maks grcm³ W opt Tanah Asli 1,317 21,24 2 CCR 1,324 21,12 2 PC 1,334 20,86 2PC+2CCR 1,342 20,70 2PC+3CCR 1,369 20,57 2PC+4CCR 1,380 20,36 2PC+5CCR 1,402 20,16 2PC+6CCR 1,414 19,97 2PC+7CCR 1,437 19,85 2PC+8CCR 1,447 19,74 2PC+9CCR 1,497 19,32 2PC+10CCR 1,464 19,65 2PC+11CCR 1,441 19,93

4.3.2.1 Berat Isi Kering Maksimum γ

d maks Dari pengujian pemadatan tanah yang telah dilakukan pada tanah asli diperoleh nilai berat isi kering tanah sebesar 1,317grcm³. Gambar 4.8 menunjukkan bahwa nilai berat isi kering semakin meningkat jika ditambahkan limbah karbit dan yang paling besar ketika tanah ditambahan bahan stabilisasi 2 Portland Cement PC + 9 Limbah karbit CCR yakni sebesar 1,497grcm³ dan mengalami penurunan ketika penambahan kadar limbah karbit selanjutnya. Universitas Sumatera Utara 68 Gambar 4.8 Grafik hubungan antara berat isi kering maksimum γ d maks tanah dengan variasi campuran

4.3.2.2 Kadar Air Optimum w

opt Hasil kadar air optimum dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa nilai kadar air optimum tanah asli yaitu 21,24 dan selanjutnya mengalami penurunan. Gambar 4.9 menunjukkan nilai kadar air optimum paling kecil pada saat penambahan 2 Portland Cement PC + 9 Limbah karbit CCR yakni sebesar 19,32 dan mengalami peningkatan ketika penambahan kadar limbah karbit dilakukan. 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2 4 6 8 10 12 14 B erat I si K eri n g Mak si m u m gr cm 3 2 PC + Limbah Kalsium Karbida TA + 2 PC + CCR Tanah Asli TA TA + 2 CCR Universitas Sumatera Utara 69 Gambar 4.9 Grafik hubungan antara kadar air optimum tanah w opt denganvariasi campuran

4.3.3 Pengujian Kuat Tekan Bebas Unconfined Compression Test

Dalam pengujian ini akan diperoleh hubungan antara nilai kuat tekan bebas tanah q u pada tanah asli dan tanah remoulded buatan serta nilai kuat tekan bebas tanah q u pada tiap variasi tanah yang telah dicampur dengan bahan stabilisasi semen dan limbah karbit denganwaktu pemeraman selama 14 hari.Selanjutnya dari hasil nilai q u diperoleh nilai kohesi c u yaitu sebesar ½ q u . Hasil pengujian kuat tekan bebas yang dilakukan pada setiap variasi campuran ditunjukkan pada Tabel 4.6.Pada Gambar 4.10 ditunjukkan perbandingan nilai kuat tekan tanah q u antara tanah asli dengan tanah remoulded dan pada Gambar 4.11 ditunjukkan nilai kuat tekan tanah q u yang diperoleh di setiap variasi campuran. 14 16 18 20 22 24 26 2 4 6 8 10 12 14 K adar A ir Op tim u m 2 PC + Limbah Kalsium Karbida TA + 2 PC + CCR tanah asli TA TA + 2 CCR Universitas Sumatera Utara 70 Tabel 4.6 Data Hasil Uji Kuat Tekan Bebas 2 PC dengan Berbagai Variasi Penambahan CCR Sampel qu cu Tanah Asli 1,432 0,716 Tanah Remoulded 0,678 0,339 2 CCR 1,492 0,746 2 PC 1,638 0,819 2 PC + 2 CCR 1,701 0,8505 2 PC + 3 CCR 1,835 0,9175 2 PC + 4 CCR 1,904 0,952 2 PC + 5 CCR 2,035 1,0175 2 PC + 6 CCR 2,234 1,117 2 PC + 7 CCR 2,366 1,183 2 PC + 8 CCR 2,497 1,2485 2 PC + 9 CCR 2,557 1,2785 2 PC + 10 CCR 2,410 1,205 2 PC + 11 CCR 2,366 1,183 Dari hasil pengujian diperoleh nilai kadar limbah karbit sebesar 9 sebagai kadar limbah karbit maksimal. Pada Tabel 4.7 menampilkan perbandingan antara kuat tekan tanah asli dan tanah remoulded. Tabel 4.7 Perbandingan Antara Kuat Tekan Tanah Asli dan Tanah Remoulded Strain TA TR 0,5 0,469 0,234 1 0,700 0,373 2 0,877 0,463 3 1,051 0,548 4 1,221 0,678 5 1,432 0,492 6 1,063 0,354 7 0,701 0,219 Universitas Sumatera Utara 71 Gambar 4.10 Grafik hubungan antara nilai kuat tekan tanah q u dengan regangan strain yang diberikan pada sampel tanah asli dan tanah remoulded Nilai kuat tekan tanah pada tanah asli adalah sebesar 1,432 kgcm², sedangkan pada tanah remoulded diperoleh sebesar 0,492 kgcm². Terjadi penurunan yang cukup besar seperti terlihat pada Gambar 4.10. Penurunan ini diakibatkan oleh perlakuan berupa kerusakan struktur tanah yang diterima oleh tanah buatan remoulded. Sifat berkurangnya kekuatan tanah akibat adanya kerusakan struktural tanah tersebut disebut kesensitifan sensitivity. Nilai sensitifitas inilah yang akan menentukan klasifikasi tanah menurut senstifitasnya. 0,0 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1 2 3 4 5 6 7 qu kg cm 2 Strain Undisturbed Remoulded Universitas Sumatera Utara 72 Gambar 4.11 Grafik kuat tekan 2PC dengan berbagai variasi penambahan CCR Berdasarkan Gambar 4.11 tersebut didapat nilai kuat tekan tanah asli q u sebesar 1,432 kgcm². Kemudian dengan adanya penambahan limbah karbit nilai kuat tekan semakin meningkat tetapi hanya sampai variasi campuran 2 PC + 9 CCR, pada variasi campuran tersebutlah nilai kuat tekan tanah yang paling maksimum yaitu sebesar 2,557 kgcm². Terjadinya kenaikan kuat tekan tanah ini dikarenakan adanya absorbsi air oleh semen dan reaksi pertukaran ion dan membentuk kalsium silikat dan kalsium aluminat yang mengakibatkan kekuatan tanah meningkat.Adanya reaksi pozolan membuat partikel-partikel lempung menggumpal sehingga mengakibatkan konsistensi tanah menjadi lebih baik. Reaksi antara silika SiO 2 dan alumina AL 2 O 3 yang membentuk kalsium silikat hidrat seperti: tobermorit, kalsium aluminat hidrat 4CaO.Al 2 O 3 .12H 2 O dan gehlenit hidrat 2CaO.Al 2 O 3 .SiO 2 .6H 2 O yang tidak larut dalam air. Pembentukan senyawa-senyawa ini berlangsung lambat dan menyebabkan tanah menjadi lebih keras, lebih padat dan lebih stabil. Dimana abu ampas tebu yang mengandung unsur kimia seperti Al 2 O 3, Fe 2 O 3 , CaO dan MgO akan diserap oleh permukaan butiran lempung yang memiliki kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan negatif. Ion positif seperti ion 1 2 3 4 5 2 4 6 8 10 12 TA + 2PC + CCR Tanah Asli TA Tanah Remoulded TR TA + 2 CCR Universitas Sumatera Utara 73 hydrogen H + , ion sodium Na + , dan ion kalium K + , serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung yang dapat mengakibatkan kenaikan kekuatan konsistensi tanah tersebut. Selanjutnya terjadi penurunan nilai kuat tekan pada penambahan limbah karbit 10 - 11.Tetapi nilai q u pada variasi ini masih lebih tinggi dari nilai qu tanah asli.Dengan demikian semakin banyak penambahan semen dan limbah karbit dengan waktu pemeraman yang panjang justru semakin memperkecil nilai q u tanah. Hal ini dikarenakan penambahan kadar limbah karbit pada tanah memperkecil lekatan antara butiran tanah dan air, sehingga tanah menjadi mudah pecah ketika diberi tekanan vertikal. Universitas Sumatera Utara 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: Tabel 5.1 Kesimpulan Penelitian KESIMPULAN Jenis Tanah USCS CL AASHTO A-7-6 Water Content Tanah Asli 17,89 Limbah Karbit 8,27 Specific Gravity Tanah Asli 2,65 Limbah Karbit 2,391 Atterberg Limits Tanah Asli LL 45,49 PL 15,19 IP 30,30 Limbah Karbit LL NON PLASTIS PL IP 2PC + 11CCR LL 36,47 PL 18,14 IP 18,33 Compaction Test Tanah Asli Wopt 21,24 ɤ dmaks 1,317 grcm 3 2PC + 9CCR max Wopt 19,32 ɤ dmaks 1,497 grcm 3 Kuat Tekan Tanah q u Tanah Asli 1,43 kgcm² Tanah Remoulded 0,69 kgcm². 2PC + 9CCR max 2,56 kgcm² Universitas Sumatera Utara 75

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh bahan stabilisator semen dan limbah karbit terhadap tanah lempung, penulis memberikan saran bahwa: 1. Perlu dilakukan percobaan lanjutan dengan penambahan variasi dari limbah karbit dan semen. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan variasi lama pemeraman yang berbeda sehingga dapat dilakukan perbandingan nilai antar variasi untuk setiap bahan pencampur. 3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai nilai ekonomis penggunaan limbah karbit sebagai bahan stabilisator stabilizing agents pada tanah lempung jika dikombinasikan dengan bahan pencampur semen. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap proses stabilisasi ini dengan pengujian berbeda, misalnya Triaxial Test, dll. Universitas Sumatera Utara 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Umum

Dokumen yang terkait

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Campuran Semen dan Abu Sekam Padi

16 160 88

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) Pada Stabilitas Tanah Lempung Dengan Campuran Semen Dan Abu Cangkang Sawit

14 117 79

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 11 108

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 17

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 1

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 7

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 43

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 2

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 16

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

0 1 14