10
V
s
= Isi butir-butir padat Volume of solid cm
3
W = Berat Weight
gr W
a
= Berat udara Weight of air gr
W
w
= Berat air Weight of water gr
W
s
= Berat butir-butir padat Weight of solid gr Dari Gambar 2.1 diatas maka dapat diperoleh persamaan-persamaan untuk
menghitung volume V dan berat tanah W sebagai berikut: V = V
s
+ V
v
= V
s
+ V
w
+ V
a
2.1 Jika diasumsikan bahwa udara tidak memiliki berat, maka berat total contoh tanah
W dapat dinyatakan dengan: W = W
s
+ W
w
2.2
2.1.2. Sifat-Sifat Fisik Tanah 2.1.2.1. Kadar Air
Water Content
Kadar air W merupakan perbandingan antara berat air W
w
dengan berat butiran padat W
s
dalam tanah tersebut, dinyatakan dalam persen.
W =
W
w
W
s
x 100 2.3
Dimana: W
= Kadar air
Universitas Sumatera Utara
11
W
w
= Berat air gr
W
s
= Berat butiran gr
2.1.2.2. Angka Pori Void Ratio
Angka pori e merupakan perbandingan antara volume rongga V
v
dengan volume butiran V
s
, biasanya dinyatakan dalam desimal.
e =
V
v
V
s
2.4
Dimana: e
= angka pori V
v
= volume rongga cm
3
V
s
= volume butiran cm
3
2.1.2.3 Porositas Porocity
Porositas n merupakan perbandingan antara volume rongga V
v
dengan volume total V. Nilai n dapat dinyatakan dalam persen atau desimal.
n =
V
v
V
2.5
Dimana: n
= porositas V
v
= volume rongga cm
3
V = volume total
cm
3
Universitas Sumatera Utara
12
2.1.2.4. Berat Volume Basah Unit Weight
Berat volume lembab atau basah γ
b
merupakan perbandingan antara berat butiran tanah termasuk air dan udaraW dengan volume tanah V.
γ
b
=
W V
2.6
Dimana: γ
b
= Berat volume basah grcm
3
W = berat butiran tanah gr
V = volume total tanah cm
3
dengan W = Ww + Ws + Wv Wv = berat udara = 0 .
Bila ruang udara terisi oleh air seluruhnya Va = 0, maka tanah menjadi jenuh.
2.1.2.5. Berat Volume Kering Dry Unit Weight
Berat volume kering γ
d
merupakan perbandingan antara berat butiran W
s
dengan volume total V tanah.
γ
d
=
W
s
V
2.7
Dimana: γ
d
= berat volume kering grcm
3
W
s
= berat butiran tanah gr V
= volume total tanah cm
3
Universitas Sumatera Utara
13
2.1.2.6. Berat Volume Butiran Padat Soil Volume Weight
Berat volume butiran padat γ
s
merupakan perbandingan antara berat butiran tanah W
s
dengan volume butiran tanah padat V
s
. γ
s
=
W
s
V
s
2.8
Dimana: γ
s
= berat volume padat grcm
3
W
s
= berat butiran tanah gr
V
s
= volume total padat cm
3
2.1.2.7 Berat Jenis Specific Gravity
Berat jenis tanah G
s
merupakan perbandingan antara berat volume butiran padat
γ
s
dengan berat volume air γ
w
pada temperature 4º.Nilai suatu berat jenis tanah tidak bersatuan tidak berdimensi.
G
s
=
γ
s
γ
w
2.9
Dimana: G
s
= berat jenis γ
s
= berat volume padat grcm
3
γ
w
= berat volume air grcm
3
Universitas Sumatera Utara
14
Nilai-nilai berat jenis dari berbagai jenis tanah dapat dilihat dalam Tabel 2.1 berikut ini:
Tabel 2.1 Berat Jenis Tanah
Sumber: Mekanika Tanah Jilid I, Hardiyatmo, 2002
2.1.2.8. Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan S merupakan perbandingan volume air V
w
dengan volume total rongga pori tanah V
v
, biasanya dinyatakan dalam persen.
S =
V
w
V
v
x100 2.10
Dimana: S
= derajat kejenuhan V
w
= volume air cm
3
V
v
= volume total rongga pori tanah cm
3
Macam Tanah Berat Jenis
Kerikil 2,65 – 2,68
Pasir 2,65 – 2,68
Lanau tak organic 2,62 – 2,68
Lempung organic 2, 58 – 2,65
Lempung tak organic 2,68 – 2,75
Humus 1,37
Gambut 1,25 – 1,80
Universitas Sumatera Utara
15
Bila tanah dalam keadaan jenuh air, maka S=1. Derajat kejenuhan dan kondisi tanah dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut:
Tabel 2.2 Derajat Kejenuhan dan Kondisi Tanah
Sumber: Mekanika Tanah Jilid I, Hardiyatmo, 2002
2.1.3. Uji Klasifikasi Tanah