Sistem Klasifikasi Tanah 1. Klarifikasi Berdasarkan Tekstur Ukuran Butir Tanah

22 Gambar 2.5 Alat Hidrometer Jenis ASTM 152H Das, 1998 2.1.4. Sistem Klasifikasi Tanah 2.1.4.1. Klarifikasi Berdasarkan Tekstur Ukuran Butir Tanah Seperti diketahui bahwa di alam ini tanah terdiri dari susunan butir-butir antara lain: pasir, lumpur, dan lempung yang persentasenya berlainan. Klasifikasi tekstur ini dikembangkan oleh departemen pertanian Amerika Serikat U.S. Departement of Agriculture dan deskripsi batas-batas susunan butir tanah di bawah system U.S.D.A. Kemudian dikembangkan lebih lanjut dan digunakan untuk pekerjaan jalan raya yang lebih dikenal dengan klasifikasi tanah berdasarkan persentase susunan butir tanah oleh U.S. Public Roads Administration. Diagram klasifikasi tekstur dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.6 Diagram Klasifikasi Tekstur Gambar 2.6 Diagram Klasifikasi Tekstur

2.1.4.2. Klasifikasi Sistem Kesatuan Tanah Unified Soil Classification System

Sistem klasifikasi berdasarkan hasil-hasil percobaan laboratorium yang paling banyak dipakai secara meluas adalah sistem klasifikasi kesatuan tanah.Percobaan laboratorium yang dipakai adalah analisis ukuran butir dan batas- batas Atterberg.Semua tanah diberi dua huruf penunjuk berdasarkan hasil-hasil percobaan ini. Ada dua golongan besar tanah-tanah yang berbutir kasar, 50 melalui ayakan No.200 dan tanah-tanah berbutir halus 50 melalui ayakan No.200.Sistem ini pada awalnya dikembangkan untuk pembangunan lapangan terbang, diuraikan oleh Casagrande 1948. Ia telah dipakai sejak tahun 1942 , tetapi diubah sedikit Universitas Sumatera Utara 24 pada tahun 1952 agar dapat terpakai pada konstruksi bendungan dan konstruksi- konstruksi lainnya. Simbol-simbol yang digunakan untuk mengklasifikasikan tanah dengan sistem unified ini adalah sebagai berikut: Huruf pertama: Huruf kedua: G = kerikil Gravel W = bergradasi baik Well graded S = pasir Sand P = bergradasi buruk Poor graded W P dari lengkung gradasi M = kelanauan Muddy C = kelempungan Clayey dari diagram plaastisitas M = lanau Mud L = batas cair rendah Low LL C = lempung Clay H = bataas cair tinggi High LL O = organik Organic Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 2.7 Klasifikasi Tanah Sistem Unified

2.1.4.3 Klasifikasi Sistem AASHTO AASHTO Classification System

Klasifikasi tanah sistem ini dikembangkan pada tahun 1929 oleh Public Road Administration Classification System.Dalam sistem klasifikasi AASHTO ini, tanah diklasifikasikan dalam 7 kelompok besar yaitu A-1 sampai dengan A-7. Tanah-tanah Universitas Sumatera Utara 26 yang diklasifikasikan dalam kelompok A-1, A-2, dan A-3 adalah tanah-tanah berbutir kasar dimana 35 atau kurang butir-butir tersebut melalui ayakan No.200. Sedangkan tanah-tanah yang diklasifikasikan dalam kelompok A-4, A-5, A-6, dan A-7 adalah tanah dimana butir-butirnya 35 atau lebih melalui ayakan No.200. Pada umumnya tanah ini adalah lumpur dan lempung. Gambar 2.8 Klasifikasi Tanah Sistem AASHTO 2.1.5. Sifat-Sifat Mekanis Tanah 2.1.5.1. Pemadatan Tanah

Dokumen yang terkait

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) pada Stabilitas Tanah Lempung dengan Campuran Semen dan Abu Sekam Padi

16 160 88

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test) Pada Stabilitas Tanah Lempung Dengan Campuran Semen Dan Abu Cangkang Sawit

14 117 79

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

1 11 108

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 17

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 1 1

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 7

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 43

Kajian Efektifitas Penggunaan Semen dan Limbah Karbit Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Dengan Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 2

Kajian Efektifitas Penggunaan Abu Vulkanik dan Abu Sekam Padi Terhadap Stabilitas Tanah Lempung Ditinjau dari Nilai CBR dan Penggunaan Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compression Test)

0 0 16

TUGAS AKHIR PENGUJIAN KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION TEST) PADA STABILITAS TANAH LEMPUNG DENGAN CAMPURAN SEMEN DAN ABU SEKAM PADI

0 1 14