47
Karena itu 1 gram CaC
2
menghasilkan 349ml asetilen. Pada proses las karbit, asetilen yang dihasilkan kemudian dibakar untuk menghasilkan panas yang
diperlukan dalam pengelasan. Limbah kalsium karbit adalah bahan sisa dari industri pengolahan gas
asitilena acetylene.Limbah karbit yang digunakan pada percobaan ini diperoleh dari industri bengkel las karbit di Jl. Sei Serayu, Kecamatan Medan Baru, Sumatera
Utara.Limbah karbit mengandung sekitar 60 unsur kalsium. Komposisi kimia limbah karbit antara lain yaitu 1,48 SiO
2
, 59,98 CaO, 0,09 Fe
2
O
3
, 9,07 Al
2
O
3
, 0,67 MgO dan 28,71 unsur lain Benny Santoso, Indriyo Harsoyo dalam Novita, 2010.
Tabel 2.7 Hasil Pengujian Analisis Kimia Limbah Karbit
No Parameter
Hasil Satuan
Metode
1 Silika Oksida SiO
2
3,8169 Gravimetri
2 Besi Oksida Fe
2
O
3
0,0007 Spektrofotometri
3 Aluminium Oksida Al
2
O
3
3,1151 Gravimetri
4 Kalsium Oksida CaO
0,0093 Titrimetri
Sumber: Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA USU
2.3. Stabilitas Tanah
2.3.1. Konsep Umum Stabilitas Tanah
Bowles 1984 mengemukakan bahwa ketika tanah di lapangan bersifat sangat lepas atau sangat mudah tertekan atau pun memiliki indeks konsistensi yang
tidak stabil, permeabilitas yang cukup tinggi, atau memiliki sifat-sifat lain yang tidak diinginkan yang membuatnya tidak sesuai untuk digunakan di dalam suatu proyek
Universitas Sumatera Utara
48
konstruksi, maka tanah tersebut perlu dilakukan usaha stabilisasi tanah. Stabilisasi tanahmerupakansuatuupayauntukmemperkuat atau
menambahkankapasitasdukung tanahagar tanah tersebutsesuai dengan persyaratandan
memiliki mutu yang baik. Tanahlempungmerupakam
salahsatujenistanahyangseringdilakukan prosesstabilisasi.Halinidisebabkansifatlunakplastisdankohesif padatanah
lempungdisaatbasah.Sehingga menyebabkanperubahanvolumeyangbesar karena pengaruhair dan menyebabkantanahmengembang danmenyusutdalam jangka
waktuyang relatif cepat. Sifat inilahyang menjadi alasan perlunya dilakukan proses stabilisasi agar sifat tersebut diperbaiki sehingga dapat meningkatkan daya
dukung tanah tersebut. Stabilisasi dapat berupa tindakan-tindakan sebagai berikut:
a. Menambah kepadatan tanah
b. Menambah material yang tidak aktif, sehingga mempertinggi kohesi danatau
tahan geser yang timbul c.
Menambah material agar dapat mengadakan perubahan-perubahan alami dan kimiawi material tanah
d. Merendahkan permukaan air tanah
e. Mengganti tanah-tanah yang buruk
Stabilisasi memiliki3tigacara yaitu:mekanis,fisis danpenambahan
campuranadmixtureseperti caradenganmenggunakan lapisan tambahpada tanah misalnyageogrid
atau geotekstil,melakukanpemadatandan pemampatan
dilapangansertadapatjugadenganmelakukanmemompaanairtanahsehingga airtanah mengalamipenurunan. Stabilisatoryang sering digunakan yakni semen,
Universitas Sumatera Utara
49
kapur,abusekam padi,abucangkak sawit,abuampastebu,flyash,bitumendan bahan- bahan
lainnya.Kelebihan stabilisasidenganmenggunakanbahan tambahan admixtureadalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kekuatan
b. Mengurangideformabilitas
c. Menjaga stabilitas volume
d. Mengurangipermeabilitas
e. Mengurangierodibilitas
f. Meningkatkan durabilitas
Dalam analisa stabilisasi tanah lempung ini, penulis akan melakukan usaha perbaikan tanah lempung dengan menggunakan campuran atau bahan tambahan
admixtures berupa limbah karbit dan semen dengan variasi kadar campuran yang berbeda-beda.
2.3.2. Stabilitas Tanah Dengan Semen