a Arah yang diambil, baik searah maupun berlawanan arah dengan jarum jam
adalah tidak penting dalam membuat jalur tertutup. b
Hanya ada satu jalur tertutup untuk setiap sel kosong. c
Jalur hanya mengikuti sel yang terisi dimana terjadi perubahan arah, kecuali pada kotak kosong yang sedang dievaluasi.
d Hanya dua sel yang dapat digunakan pada satu baris atau kolom.
e Sel basis terakhir dalam loop harus berada pada satu baris atau kolom dengan
sel nonbasis yang akan dievaluasi.
Setelah menentukan loop, maka dilanjutkan dengan langkah penyelesaian stepping stone sebagai berikut:
1 Berikan tanda positif + dan negatif - secara bergantian pada nilai dari sel-
sel yang termasuk dalam loop, dimulai dengan tanda positif pada sel kosong yang dievaluasi.
2 Hitung perubahan biaya terhadap setiap sel nonbasis dengan menjumlahkan
nilai yang terdapat pada masin-masing loop. Jika perubahan biaya yang
dihasilkan pada variabel nonbasis bernilai positif, artinya terjadi penambahan biaya jika dilakukan pengalokasian barang ke sel tersebut. Sebaliknya, jika
perubahan biaya yang dihasilkan bernilai negatif, artinya biaya transportasi akan berkurang. Pilih sel nonbasis yang memiliki nilai perubahan biaya negatif
terbesar. 3
Pindahkan sejumlah unit barang dari sel basis yang mempunyai nilai paling besar ke sel nonbasis terpilih yang berada dalam satu baris atau satu kolom pada
loop tersebut. 4
Ulangi semua langkah tersebut hingga semua nilai perubahan biaya dari masing-masing sel nonbasis bernilai nol atau positif.
2. Metode MODI Modified Distribution
Metode Modified Distribution MODI adalah suatu variasi metode stepping stone yang didasarkan pada rumusan dual. Metode MODI berbeda dengan metode
stepping stone dalam hal bahwa dengan metode MODI tidak perlu menentukan semua jalur tertutup variabel nonbasis, kecuali jalur tertutup untuk entering
Universitas Sumatera Utara
variable. Karena itu, metode MODI merupakan cara yang lebih efisien untuk menghitung variabel non basis.
Adapun langkah-langkah penyelesaian dengan metode MODI adalah sebagai berikut:
1 Menentukan nilai-nilai untuk setiap baris dan nilai-nilai untuk setiap
kolom dengan menggunakan hubungan =
+ untuk semua variabel basis dan tetapkan bahwa nilai
adalah nol. 2
Hitung perubahan biaya untuk setiap variabel nonbasis dengan menggunakan hubungan
� = −
− . 3
Jika terdapat nilai � negatif, maka solusi belum optimal. Pilih variabel
� dengan nilai
� negatif terbesar sebagai entering variable. 4
Alokasikan barang ke entering variable, � , sesuai proses stepping stone. 5
Ulangi langkah diatas hingga semua nilai � bernilai nol atau positif.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
PEMBAHASAN DAN HASIL
3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Perum Bulog Sub Divre Medan
Dalam pelaksanaan tugas perusahaan, Perum Bulog membagi tanggungjawab kerja berdasarkan wilayah cakupannya. Dimana untuk seluruh Indonesia di koordinir
oleh Kantor Pusat di Jakarta sedangkan untuk masing-masing provinsi diberikan tanggungjawab kepada Divisi Regional. Perum Bulog Divre Sumut merupakan
pelaksanan tugas khususnya diwilayah Provinsi Sumatera Utara. Perum Bulog Divre Sumut memiliki empat kantor Sub Divre yang menyebar di seluruh wilayah
Sumatra Utara, yaitu: Sub Divre Medan, Sub Divre P. Siantar, Sub Divre Kisaran,
Sub Divre P. Sidimpuan.
Perum Bulog Sub Divre Medan sebagai bagian dari Divre Sumut memiliki wilayah kerja Kab. Deli Serdang, Kab. Serdang bedagai, Kab. Langkat, Kab. Tanah Karo,
Kab. Dairi, Kab. Pak-pak Bharat, Kota Medan, Kota Binjai dan Kota Tebing Tinggi. Sub Divre Medan memiliki satu Kantor Seksi Logistik Kansilog yaitu Kansilog
Kaban Jahe. Kansilog Kaban Jahe bertanggung jawab kepada Sub Divre Medan untuk pelaksanaan kerja di beberapa kabupaten, yaitu Kab. Karo, Kab. Dairi, dan
Kab. Pak-pak Barat sedangkan kantor Sub Divre Medan menjadi pelaksana tugas untuk Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kab. Sergai, Kab. Langkat,
dan Kab. Deli Sedang. Adapun struktur organisasi Sub Divisi Regional dapat dilihat pada lampiran.
Sub Divre Medan memiliki enam gudang penyimpanan, lima diantaranya berfungsi sebagai gudang penyimpanan untuk wilayah kerja Sub Divre Medan dan
satu gudang lainnya berfungsi sebagai gudang penyimpanan untuk wilayah
Universitas Sumatera Utara
Kansilog Kaban Jahe. Berikut adalah daftar gudang Sub Divre Medan beserta lokasinya:
1. GBB Mustafa terletak di Jalan Mustafa No. 5A Pulo Brayan Medan 2. GBB Jemadi terletak di Jalan Jemadi Medan
3. GBB Mabar terletak di Jalan Rumah Potong Hewan Medan 4. GBB Labuhan Deli terletak di Jalan Yos Sudarso Km. 17,5 Medan
5. GBB Tebing Tinggi terletak di Kota Tebing Tinggi 6. GBB Kaban Jahe terletak di Kaban Jahe
Sebagai bagian dari Perum Bulog, Sub Divre Medan juga melakukan kegiatan pendistribusian Raskin untuk wilayah kerjanya. Pendistribusian dilakukan dari lima
gudang yaitu G. Mustafa, G. Jemadi, G. Mabar, G. L. Deli ke titik- titik distribusi yang ditentukan pada kabupatenkota di wilayahnya yaitu Kota Medan, Kota Binjai,
Kota Tebing Tinggi, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, dan Kab. Serdang Bedagai. Jumlah pengalokasian Raskin ke tiap titik distribusi sudah ditentukan dalam Pagu.
3.2 Sumber Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang diperoleh dari Perum Bulog Sub Divre Medan. Penelitian ini dikhususkan pada
pelaksanaan Raskin wilayah kerja Sub Divre Medan dimana Kota Medan, Kota Binjai, Kota Tebing Tinggi, Kab. Langkat, Kab. Deli Serdang, dan Kab. Serdang
Bedagai sebagai tiik tujuan dan lima gudang penyimpanan yaitu G. Mustafa, G. Jemadi, G. Mabar, G. L. Deli, dan G. T. Tinggi sebagai titik sumber.
Data yang dikumpulkan adalah data pelaksanaan Raskin untuk bulan Juli 2013. Data-data tersebut antara lain data penyaluran Raskin bulan Juli 2013, data
ketersediaan raskin per gudang bulan Juli 2013, dan data tarif angkut Raskin dari gudang ke titik distribusi di tiap kabupatenkota. Data yang dikumpulkan dapat
dilihat pada tabel-tabel berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Persediaan Beras Program Raskin Bulan Juli 2013 per Gudang
NO GUDANG
LOKASI TOTAL PERSEDIAAN
BERAS Kg
1 MUSTAFA
MEDAN 3.318.270
2 JEMADI
MEDAN 2.895.437,71
3 MABAR
MEDAN 3.379.212,29
4 LABUHAN DELI
MEDAN 385.170
5 TEBING TINGGI TEBING TINGGI
1.294.575 TOTAL
11.272.665
Sumber : Perum Bulog Sub Divre Medan
Tabel 3.2 Penyaluran Raskin Bulan Juli 2013
NO GUDANG
TITIK DISTRIBUSI JUMLAH BERAS
Kg
1 MUSTAFA
LANGKAT 524.865
MEDAN 2.739.405
2 JEMADI
DELI SERDANG 347.777,71
SERDANG BEDAGAI 129.390
LANGKAT 2.418.270
3 MABAR
LANGKAT 218.730
BINJAI 166.440
4 LABUHAN
DELI DELI SERDANG
2.648.982,29 MEDAN
208.410 BINJAI
521.820 5
TEBING TINGGI
TEBINGTINGGI 334.575
SERDANG BEDAGAI 960.000
TOTAL 11.272.665
Sumber : Perum Bulog Sub Divre Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Tarif Angkut Raskin dari Gudang ke Titik Distribusi di KabupatenKota
NO GUDANG
KABUPATENKOTA TARIF ANGKUT
Kg
1 Mustafa
Kota Medan Rp. 71,22
Kota Binjai Rp. 78,13
Kota T.Tinggi Rp. 100,39
Kab. Langkat Rp. 91,13
Kab. Deli Serdang Rp. 87,12
Kab. Serdang Bedagai Rp. 94,53
2 JEMADI
Kota Medan Rp. 71,62
Kota Binjai Rp. 77,73
Kota T.Tinggi Rp. 99,60
Kab. Langkat Rp. 90,73
Kab. Deli Serdang Rp. 86,33
Kab. Serdang Bedagai Rp. 93,74
3 MABAR
Kota Medan Rp. 73
Kota Binjai Rp. 81,69
Kota T.Tinggi Rp. 103,69
Kab. Langkat Rp. 94,69
Kab. Deli Serdang Rp. 89,89
Kab. Serdang Bedagai Rp. 97,30
4 LABUHAN
DELI Kota Medan
Rp. 76,16 Kota Binjai
Rp. 84,45 Kota T.Tinggi
Rp. 105,92 Kab. Langkat
Rp. 97,45 Kab. Deli Serdang
Rp. 92,66 Kab. Serdang Bedagai
Rp. 100,07
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Perum Bulog Sub Divre Medan
3.3 Analisa Data
Data yang diperoleh dari perusahaan akan dianalisa dengan menggunakan metode transportasi. Pertama, menentukan solusi fisibel awal dengan VAM Vogel
Aproximation Method, kemudian mencari solusi akhir dengan menggunakan metode MODI Modified Distribution. Setelah hasil akhir dengan metode MODI
diperoleh, selanjutnya dilakukan perbandingan hasil dengan menggunakan metode Least Cost untuk solusi awal dan MODI untuk solusi akhir. Hal ini dilakukan untuk
memberi keyakinan bahwa hasil yang diperoleh sudah optimal.
Dalam pendistribusian Raskin, perusahaan memiliki metode perhitungan sendiri. Perhitungan perusahaan dan total biaya pendistribusian yang dikeluarkan
untuk program Raskin bulan Juli 2013 dapat dilihat pada lampiran.
3.4 Pembahasan
Dari data diketahui bahwa jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran sehingga model transportasi untuk penelitian ini adalah model transportasi
seimbang. Selanjutnya data-data tersebut disusun kedalam tabel transportasi dan kemudian dianalisa. Tabel transportasi dapat dilihat pada tabel berikut.
Lanjutan Tabel 3.3
5 TEBING
TINGGI Kota Medan
Rp. 102,44 Kota Binjai
Rp. 111,14 Kota T.Tinggi
Rp. 73,5 Kab. Langkat
Rp. 119,45 Kab. Deli Serdang
Rp. 90,98 Kab. Serdang Bedagai
Rp. 89
Universitas Sumatera Utara
71,22
Tabel 3.4 Format Biaya Transportasi RpKg dan Jumlah Beras per Gudang
Dari Ke T u j u a n
Supply Medan
Binjai T. Tinggi
Langkat D. Srdg
Sergai
S u m b e r
Mustafa 3.318.270
Jemadi 2.895.437,71
Mabar 385.170
L. Deli 3.379.212,29
T. Tinggi 1.294.575
Demand 3.001.815
688.260 334.575
3.161.865
2.996.760
1.089.390 11.272.665
78,13 100,39
91,13 87,12
94,53
71,62 77,73
99,60 90,73
86,33 93,74
73 81,69
103,16 94,69
89,89 97,30
76,16 84,45
105,92 97,45
92,66 100,07
102,44 111,14
73,5 119,45
90,98 89
Universitas Sumatera Utara
3.4.1 Analisa Solusi Awal dengan VAM Langkah 1