pada OMA dapat terjadi kronis tanpa kejadian infeksi pada telinga tengah misal perforasi kering. Beberapa penulis menyatakan keadaan ini sebagai keadaan inaktif
dari otitis media kronis Djaafar, 2007.
2.1.6. Tanda Klinis Otitis Media Supuratif Kronik
Tanda-tanda klinis OMSK tipe maligna Paparella, 1997 :
1. Adanya Abses atau fistel retroaurikular
2. Jaringan granulasi atau polip diliang telinga yang berasal dari kavum timpani.
3. Pus yang selalu aktif atau berbau busuk aroma kolesteatoma
4. Foto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatoma.
2.1.7. Pemeriksaan Klinis Otitis Media Supuratif Kronik
Untuk melengkapi pemeriksaan, dapat dilakukan pemeriksaan klinik sebagai berikut :
2.1.7.1. Pemeriksaan Audiometri
Pada pemeriksaan audiometri penderita OMSK biasanya didapati tuli konduktif. Tapi dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya ketulian
tergantung besar dan letak perforasi membran timpani serta keutuhan dan mobilitas Paparella, 1997.
Derajat ketulian dan nilai ambang pendengaran menurut ISO 1964 dan ANSI 1969.
Normal : -10 dB sampai 26 dB Tuli ringan : 27 dB sampai 40 dB
Tuli sedang : 41 dB sampai 55 dB Tuli sedang berat : 56 dB sampai 70 dB
Tuli berat : 71 dB sampai 90 dB Tuli total : lebih dari 90 dB.
Untuk melakukan evaluasi ini, observasi berikut bisa membantu :
Universitas Sumatera Utara
1. Perforasi biasa umumnya menyebabkan tuli konduktif tidak lebih dari 15-
20 dB 2.
Kerusakan rangkaian tulang-tulang pendengaran menyebabkan tuli konduktif 30-50 dB apabila disertai perforasi.
3. Diskontinuitas rangkaian tulang pendengaran dibelakang membran yang
masih utuh menyebabkan tuli konduktif 55-65 dB. 4.
Kelemahan diskriminasi tutur yang rendah, tidak peduli bagaimanapun keadaan hantaran tulang, menunjukan kerusakan kokhlea parah.
2.1.7.2. Pemeriksaan Radiologi.
1. Proyeksi Schuller
Yang memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah lateral dan atas. Foto ini berguna untuk pembedahan karena memperlihatkan posisi sinus lateral dan
tegmen. Pada keadaan mastoid yang skleritik, gambaran radiografi ini sangat membantu ahli bedah untuk menghindari dura atau sinus lateral Nursiah, 2003.
2. Proyeksi Mayer atau Owen
Diambil dari arah dan anterior telinga tengah. Akan tampak gambaran tulang- tulang pendengaran dan atik sehingga dapat diketahui apakah kerusakan tulang telah
mengenai struktur-struktur Nursiah, 2003. 3.
Proyeksi Stenver Memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan yang lebih jelas
memperlihatkan kanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis semisirkularis. Proyeksi ini menempatkan antrum dalam potongan melintang sehingga dapat
menunjukan adanya pembesaran akibat Paparella, 1997.
4. Proyeksi Chause III
Memberi gambaran atik secara longitudinal sehingga dapat memperlihatkan kerusakan dini dinding lateral atik. Politomografi dan atau CT scan dapat
menggambarkan kerusakan tulang oleh karena kolesteatoma Paparella, 1997.
Universitas Sumatera Utara
2.1.7.3. Pemeriksaan Bakteriologi