Deskripri Lokasi Penelitian Deskripsi Karakteristik Data Tabel 5.1.

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripri Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM Kota Medan yang berlokasi di Jalan Bunga Lau No. 17, kelurahan Kemenangan Tani, Kecamatan Medan Tuntungan. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit pemerintah dengan kategori kelas A. Selain itu, RSUP Haji Adam Malik Medan juga merupakan rumah sakit rujukan untuk wilayah Sumatera yang meliputi Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat, dan Riau sehingga dapat dijumpai pasien dengan latar belakang yang sangat bervariasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 502 Menkes IX 1991 tanggal 6 September 1991, RSUP Adam Malik ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Data Tabel 5.1.

Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Kelompok Usia tahun Jenis Kelamin Total Laki-laki n Perempuan n n ≤ 10 3 3 6 6,2 11 – 20 9 13 22 22,7 21 – 30 11 11 22 22,7 31 – 40 17 11 28 28,9 41 – 50 7 5 12 12,3 ≥ 51 4 3 7 7,2 Total 51 46 97 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.1. dapat dilihat distribusi penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi berdasarkan kelompok umur paling banyak adalah usia 31-40 tahun, dengan jumlah 28 orang 28,9, diikuti kelompok usia 11-20 dan 21-30 dengan jumlah masing-masing 22 orang 22,7, kelompok usia 41-50 dengan jumlah 12 orang 12,3, kel ompok usia ≥51 tahun dengan jumlah 7 orang 7,2, dan terkecil adalah kelompok usia ≤10 tahun dengan jumlah 6 orang 6,2. Sementara itu jenis kelamin penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah laki-laki dengan jumlah 51 orang 52,6, sedangkan perempuan dengan jumlah 46 orang 47,4. Tabel 5.2 Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pekerjaan Total n Belum sekolah 4 4,1 Pelajar 31 32,0 Ibu rumah tangga 15 15,4 Wiraswasta TNI Pegawai swasta PNS Petani 32 1 2 3 5 33,0 1,0 2,1 3,1 5,2 Belumtidak bekerja 4 4,1 Total 97 100,0 Berdasakarkan tabel 5.2. didapatkan distribusi jenis pekerjaan penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah wiraswasta dengan jumlah 32 orang 33,0, diikuti pelajar dengan jumlah 31 orang 32,0, ibu rumah tangga dengan jumlah 15 orang 15,5, petani Universitas Sumatera Utara dengan jumlah 5 orang 5,2, belumtidak bekerja dengan jumlah 4 orang 4,1, PNS dengan jumlah 3 orang 3,1, pegawai swasta dengan jumlah 2 orang 2,1, dan yang paling kecil adalah TNI dengan jumlah 1 orang 1,0. Tabel 5.3. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Tipe OMSK Tipe OMSK Total n OMSK benign tenang 14 14,4 OMSK benign aktif 14 14,4 OMSK maligna 69 71,2 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.3. diperoleh distribusi tipe OMSK penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah OMSK maligna dengan jumlah 69 orang 71,2, diikuti OMSK benign tenang dan OMSK benign aktif dengan jumlah masing-masing 14 orang 14,4. Tabel 5.4. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Gejala Klinis Klinis Dijumpai Tidak dijumpai N n Telinga berair 80 82,5 17 17,5 Gangguan pendengaran 37 38,1 60 61,9 Telinga Berdarah 15 15,5 82 84,5 Telinga berbau 18 18,6 79 81,4, Telinga gatal 12 12,4 85 87,6 Telinga nyeri 11 11,3 86 88,7 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 5.4. distribusi gejala klinis yang paling sering di- laporkan pada penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpano- mastoidektomi adalah telinga berair dengan jumlah 80 orang 82,5, diikuti gangguan pendengaran dengan jumlah 37 orang 38,1, telinga berbau dengan jumlah 18 orang 18,6, telinga berdarah dengan jumlah 15 orang 15,5, telinga gatal dengan jumlah 12 orang 12,4, dan yang paling sedikit adalah telinga nyeri dengan jumlah 11 orang 11,3. Tabel 5.5. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Gangguan Pendengaran Gangguan Pendengaran Total n Konduktif 57 58,7 Sensorineural 2 2,1 Campuran 16 16,5 Tidak dilakukan pemeriksaan 22 22,7 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.5. diperoleh distribusi gangguan pendengaran penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah konduktif dengan jumlah 57 orang 58,7, diikuti campuran dengan jumlah 16 orang 16,5, sensorineural dengan jumlah 2 orang 2,1. Sementara itu penderita yang tidak dilakukan pemeriksaan berjumlah 22 orang 22,7. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.6. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Gambaran Foto Polos Mastoid Foto Polos Mastoid Total n Mastoiditis kronis 28 28,9 Mastoiditis kronis dengan kolesteatoma 50 51,5 Tidak dilakukan pemeriksaan 19 19,6 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.6. diperoleh distribusi foto polos mastoid penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah mastoiditis kronis dengan kolesteatoma dengan jumlah 50 orang 51,5, diikuti mastoiditis kronis dengan jumlah 28 orang 28,9, dan yang tidak dilakukan pemeriksaan sebanyak 19 orang 19,6. Tabel 5.7. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Jenis Perforasi Membran Timpani Jenis Perforasi Total n Atik 2 2,1 Marginal 1 1,0 Subtotal 42 43,3 Total 52 53,6 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.7. diperoleh distribusi jenis perforasi penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah total dengan jumlah 52 orang 53,6, diikuti subtotal dengan jumlah 42 orang Universitas Sumatera Utara 43,3, atik dengan jumlah 2 orang 2,1, dan yang terkecil adalah marginal dengan jumlah 1 orang 1,0. Tabel 5.8. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Pola Kuman Pola Kuman Total n Pseudomonas aeruginosa 36 37,1 Staphilococcus epidermidis 5 5,2 Staphilococcus aureus 4 4,1 Streptococcus sp. 3 3,1 Echerechia coli 3 3,1 Alcaligenes faecalis 1 1,0 Tidak ada pertumbuhan 11 11,3 Tidak dilakukan pemeriksaan 34 35,1 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.8. diperoleh distribusi pola kuman penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah Pseudomonas aeruginosa dengan jumlah 36 orang 37,1, diikuti Staphilococcus epidermidis dengan jumlah 5 orang 5,2, Staphilococcus aureus dengan jumlah 4 orang 4,1, Streptococcus sp. dan Echerechia coli dengan jumlah masing-masing 3 orang 3,1, dan yang paling terkecil adalah Alcaligenes faecalis dengan jumlah 1 orang 1,0. Penderita yang tidak ada pertumbuhan sebanyak 11 orang 11,3, sedangkan yang tidak dilakukan pemeriksaan sebanyak 34 orang 35,1. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.9. Distribusi Penderita OMSK yang dilakukan Tindakan Operasi Timpanomastoidektomi Berdasarkan Komplikasi Komplikasi Total N Mastoiditis 93 95,9 Meningitis 2 2,1 Abses otak 1 1,0 Paralisis fasialis 1 1,0 Total 97 100,0 Berdasarkan tabel 5.9. diperoleh distribusi komplikasi penderita OMSK yang dilakukan tindakan operasi timpanomastoidektomi paling banyak adalah maitoiditis dengan jumlah 93 orang 95,9, diikuti meningitis dengan jumlah 2 orang 2,1, abses otak dan paralisis fasialis dengan jumlah masing-masing 1 orang 1,0.

5.2. Pembahasan Penelitian