Hasil Karakterisasi Perubahan Panjang Gelombang Laser Terhadap Temperatur

menghasilkan foton, sebagian akan menghasilkan energi fonon efek non radiatif. Peningkatan temperatur menyebabkan densitas atau rapat muatan meningkat sehingga arus ambang menjadi semakin besar. Jasprit, 1996

4.1.2. Hasil Karakterisasi Perubahan Panjang Gelombang Laser Terhadap Temperatur

Pembangkitan frekuensi gelombang mikro yang tunable perlu dilakukan karakterisasi perubahan panjang gelombang laser terhadap temperatur sebagai pengujian awal, karena kestabilan panjang gelombang laser dioda akan sangat berpengaruh terhadap frekuensi hasil pelayangan gelombang mikro terbangkitkan. Gambar 4.3. Grafik hubungan perubahan panjang gelombang laser dioda terhadap perubahan temperatur Grafik pada Gambar 4.3. menunjukkan perubahan panjang gelombang laser dioda terhadap perubahan temperatur pada arus injeksi 12 mA. Berdasarkan grafik pada Gambar 4.3, hubungan antara temperatur dan panjang gelombang adalah linier atau berbanding lurus. Hal ini didukung oleh nilai keteraturan persebaran data pada grafik yang mendekati 1, yakni memiliki koefisien determinasi R 2 sebesar 0,999 dengan standard error pengukuran sebesar 0,10993. y = 0,078x + 1549 R² = 0,999 1551,84 1552,08 1552,32 1552,56 1552,8 1553,04 1553,28 37 41 45 49 53 57 P anjang G el om ban g nm Temperatur ºC Universitas Sumatera Utara Dari data pada Gambar 4.3 diperoleh pergeseran panjang gelombang laser sebesar 0,078 nm ℃. Perubahan temperatur akan menyebabkan pemuaian thermal expansion pada laser sehingga mengubah jarak antar kisi atau periode kisi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan temperatur laser identik dengan perubahan panjang gelombang laser, dimana semakin kecil nilai temperatur laser maka semakin kecil pula panjang gelombang laser. Jasprit, 1996 Gambar 4.4. Grafik hubungan perubahan panjang gelombang terhadap perubahan temperatur untuk setiap arus yang berbeda Untuk melihat pengaruh panjang gelombang laser dioda terhadap variasi perubahan temperatur, dapat dilakukan dengan mengatur arus injeksi pada kondisi konstan tidak berubah sedangkan temperatur yang diberikan bervariasi pada nilai 54,934 ℃ sampai 33,395 ℃. Pengambilan data dilakukan pada tiga arus injeksi yang konstan yakni 12 mA, 16 mA dan 20 mA. Data yang ditunjukkan grafik pada Gambar 4.4 sudah menunjukkan suatu hubungan linier yang baik untuk setiap arus injeksi yang berbeda. Hasil analisa grafik secara lengkap ditunjukkan pada tabel 4.1. 1551,6 1551,84 1552,08 1552,32 1552,56 1552,8 1553,04 1553,28 37 41 45 49 53 57 P anjang G el om ban g nm Temperatur ºC I = 12 mA I = 16 mA I = 20 mA Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Analisa regresi linier panjang gelombang terhadap temperatur untuk setiap arus yang berbeda Arus Standard Error Koefisien Determinasi R 2 Kemiringan Slope 12 mA 0,10993 0,999 0,078 16 mA 0,11054 0,999 0,078 20 mA 0,10972 0,999 0,078 Tabel 4.1. menunjukkan bahwa besarnya penambahan arus injeksi pengaruhnya sangat kecil dapat diabaikan terhadap perubahan panjang gelombang laser, karena paramater yang secara langsung dapat mempengaruhi pergeseran panjang gelombang adalah temperatur.

4.2. Hasil Karakterisasi Perubahan Daya Optis terhadap Arus Injeksi