BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1.
Gelombang mikro dengan frekuensi yang tunable dapat dibangkitkan menggunakan teknik optical heterodyne dengan memanfaatkan beat signal
yang terjadi pada mixing dua laser dioda. Sinyal frekuensi gelombang mikro yang terbangkit di dapat dengan mengubah temperatur salah satu
laser dioda yang secara langsung mengubah panjang gelombang laser yang digunakan.
2. Karakterisasi perubahan daya optik laser dioda terhadap perubahan arus
injeksi yang diberikan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai terjadinya proses lasing laser dioda. Untuk melihat pengaruh perubahan
daya optis terhadap arus injeksi yang diberikan, temperatur dari laser diatur agar konstan fixed dan arus injeksi variasi tune.
3. Untuk membangkitkan frekuensi gelombang mikro yang tunable,
kestabilan panjang gelombang laser dioda akan sangat berpengaruh. Untuk melihat pengaruh panjang gelombang laser dioda terhadap variasi
perubahan temperatur, dapat dilakukan dengan mengatur arus injeksi pada kondisi konstan tidak berubah sedangkan temperatur yang diberikan
bervariasi. Hubungan antara temperatur dan perubahan panjang gelombang adalah linier atau berbanding lurus.
4. Dengan mengubah temperatur laser maka sinyal gelombang mikro yang
terbangkit dapat ditala tunable. Dengan adanya perbedaan panjang gelombang antara laser DFB 1 dan 2 akibat perubahan temperatur maka
dapat menghasilkan beat signal atau frekuensi pelayangan yang berada pada rentang gelombang mikro.
Universitas Sumatera Utara
5. Dalam pemrosesan sinyal, penguatan merupakan hal yang sangat penting.
Dalam sistem pembangkitan frekuensi gelombang mikro ini, penggunaan optical amplifier
tidak merubah frekuensi pelayangan beat signal yang dihasilkan. Dalam hal ini optical amplifier dimaksudkan hanya untuk
optimalisasi sinyal masukan yang membawa informasi hasil pengukuran agar tidak mengalami gangguan, baik itu atenuasi maupun noise.
5.2. Saran