Tabel 4.1. Analisa regresi linier panjang gelombang terhadap temperatur untuk setiap arus yang berbeda
Arus Standard Error
Koefisien Determinasi R
2
Kemiringan Slope 12 mA
0,10993 0,999
0,078 16 mA
0,11054 0,999
0,078 20 mA
0,10972 0,999
0,078 Tabel 4.1. menunjukkan bahwa besarnya penambahan arus injeksi
pengaruhnya sangat kecil dapat diabaikan terhadap perubahan panjang gelombang laser, karena paramater yang secara langsung dapat mempengaruhi
pergeseran panjang gelombang adalah temperatur.
4.2. Hasil Karakterisasi Perubahan Daya Optis terhadap Arus Injeksi
Sebelum dan Sesudah Menggunakan Optical Amplifier
Pengambilan data dilakukan pada temperatur yang diatur konstan pada 47,3 ℃
sedangkan arus injeksi divariasikan mulai dari 10,8 mA sampai dengan 20 mA dengan interval 0,4 mA untuk kondisi yang sama antara sebelum dan sesudah
menggunakan amplifier. Penguatan optical ampilifier itu terjadi saat arus ambang terjadinya lasing
secara sempurna yaitu 10 mA, karena jika dibawah nilai arus tersebut penguatan yang terjadi tidak signifikan akibat belum adanya rekombinasi pasangan elektron-
hole atau pengisian pita energi. Nilai amplifikasi dari instrumen ini merupakan
suatu penguatan yang tetap. Sebelum menggunakan amplifier, semakin besar arus maka daya optis
intensitas laser juga semakin meningkat dengan nilai minimum sebesar 0,06 mW dan sesudah menggunakan optical amplifier, daya optis laser meningkat
secara signifikan sebesar 13,5 mW pada arus 10,8 mA dan nilai maksimum daya laser sebelum menggunakan optical amplifier sebesar 0,9 mW sedangkan sesudah
menggunakan amplifier menjadi 16,8 mW pada arus 20 mA. Penguatan pada arus 10,8 mA yaitu 23,53 dB dan penguatan pada arus 20
mA adalah 12,75 dB. Apabila arus yang diinjeksikan kecil maka ion erbium akan memompa terjadinya populasi inversi atau jumlah pasangan elektron-hole
Universitas Sumatera Utara
semakin banyak sehingga gain daya laser pun semakin besar. Sedangkan apabila arus yang diinjeksikan besar, maka foton yang teremisi akan terabsorbsi pada ion
erbium sehingga menyebabkan gain daya laser menurun, efek ini disebut gain saturation
. Alan Kost, 2011 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa nilai perubahan daya terhadap arus
sebesar 0,194 mWmA sebelum menggunakan optical amplifier dan 0,09 mWmA setelah penambahan optical amplifier. Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.5
sudah menunjukkan suatu kestabilan penguatan yang baik.
Gambar 4.5. Grafik hubungan daya optis terhadap arus injeksi sebelum dan sesudah menggunakan Optical Amplifier
4.3. Pengaruh