Pengaruh Pengaruh SNR HASIL DAN PEMBAHASAN

semakin banyak sehingga gain daya laser pun semakin besar. Sedangkan apabila arus yang diinjeksikan besar, maka foton yang teremisi akan terabsorbsi pada ion erbium sehingga menyebabkan gain daya laser menurun, efek ini disebut gain saturation . Alan Kost, 2011 Gambar 4.5 menunjukkan bahwa nilai perubahan daya terhadap arus sebesar 0,194 mWmA sebelum menggunakan optical amplifier dan 0,09 mWmA setelah penambahan optical amplifier. Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.5 sudah menunjukkan suatu kestabilan penguatan yang baik. Gambar 4.5. Grafik hubungan daya optis terhadap arus injeksi sebelum dan sesudah menggunakan Optical Amplifier

4.3. Pengaruh

Optical Amplifier terhadap Penguatan Gain sebagai Fungsi dari Daya Sinyal Keluaran Gambar 4.6 menunjukkan nilai penguatan terhadap daya sinyal keluaran laser dengan menggunakan erbium doped fiber amplifier. Pengujian ini dilakukan dengan mengatur arus dari 10,8 mA hingga 20 mA pada temperatur 47,3 ℃ yang diatur konstan. Literatur menyebutkan bahwa daya saturasi sering dinyatakan sebagai daya optik di mana gain mengalami penurunan sebesar 3 dB. Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa daya saturasi, 3 dB adalah 15,48 mW atau 11,9 dBm yang tersaturasi pada arus 11,6 mA. 2 4 6 8 10 12 14 16 10 12 14 16 18 20 D aya O pti s m W Arus mA Power Out Power In Universitas Sumatera Utara Pada kondisi arus mulai dari 10,8 mA sampai 12,8 mA terjadi penurunan gain sebesar 1,86 dBmW. Apabila arus injeksi kembali ditingkatkan yaitu pada nilai 13,2 mA hingga 20 mA maka gain berkurang semakin besar yaitu 11,34 dBmW. Hal ini terjadi karena Er 3+ tidak lagi mengisi populasi inversi atau foton terabsorbsi akibat arus yang diberikan semakin besar. P. C. Becker, 1997 Gambar 4.6. Grafik hubungan gain terhadap daya sinyal keluaran laser

4.4. Pengaruh SNR

Signal to Noise Ratio terhadap Arus Injeksi Sebelum dan Sesudah Menggunakan Optical Amplifier Pengambilan data dilakukan dengan perlakuan yang sama seperti pada perubahan daya optis terhadap arus injeksi yaitu pada temperatur yang diatur konstan pada 47,3 ℃ sedangkan arus injeksi divariasikan mulai dari 10,8 mA sampai dengan 20 mA dengan interval 0,4 mA untuk sebelum dan sesudah menggunakan amplifier. Semakin besar arus yang diberikan maka nilai SNR yang dihasilkan juga semakin besar. Dalam hal ini nilai SNR merepresentasikan perbandingan antara sinyal asli dengan sinyal gangguan noise. Ketika tanpa menggunakan amplifier, nilai SNR minimum sebesar 45,51 dB dan sesudah menggunakan optical amplifier, nilai SNR laser menjadi 38,9 dB pada arus 10,8 mA sedangkan nilai SNR maksimum sebelum menggunakan 12 14 16 18 20 22 24 13,5 14 14,5 15 15,5 16 16,5 17 G ai n dB Signal Output Power mW P saturasi, 3 dB = 15,48 mW Universitas Sumatera Utara optical amplifier sebesar 56,554 dB dan sesudah menggunakan optical amplifier, nilai SNR menjadi 51,49 dB pada arus 20 mA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebelum menggunakan optical amplifier diperoleh nilai SNR yang lebih besar dibandingkan dengan sesudah menggunakan optical amplifier. Nilai SNR yang lebih besar adalah yang lebih baik, itu berarti bahwa SNR akan selalu terdegradasi sebagai sinyal setelah melewati komponen microwave. Penguatan optik ini juga meningkatkan noise. Alexander, P. 2008 Gambar 4.7 menunjukkan bahwa nilai perubahan SNR terhadap arus sebesar 1,003 dBmA sebelum menggunakan optical amplifier dan 1,103 dBmA setelah penambahan optical amplifier. Gambar 4.7. Grafik hubungan SNR terhadap arus injeksi sebelum dan sesudah menggunakan Optical Amplifier

4.5. Analisa Spektrum Optik dan