BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Signalling Theory
Signalling Theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar
perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada hakikatnya menyajikan keterangan, catatan
atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan
bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat
analisis untuk mengambil keputusan investasi. Signaling Theory menyatakan bahwa perusahaan melakukan
penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek perusahaan. Yang membuat metode ini menjadi kompleks adalah kenyataan bahwa
dividen yang meningkat oleh suatu perusahaan dapat diterjemahkan sebagai sinyal positif, namun dapat pula diartikan sebagai sinyal negatif.
Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman
penurunan dividen, namun ada argument lain yang lebih rasional, yakni dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan penurunan harga saham,
Universitas Sumatera Utara
tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya menurunnya dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan
harga saham. Teori tersebut kemudian dikenal sebagai teori isi informasi dari dividen information content of dividend. Menurut teori tersebut,
dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di masa mendatang.
2.1.2 Karakteristik Industri Pertambangan
Ikatan Akuntan Indonesia 2007 mengatakan bahwa dalam industri
pertambangan umum terdapat empat kegiatan usaha pokok, meliputi :
a Eksplorasi exploration;
b Pengembangan dan konstruksi development and construction;
c Produksi production; dan
d Pengolahan
Sifat dan karakteristik industri pertambangan umum berbeda dengan industri lainnya, perbedaannya tersebut adalah sebagai berikut :
a Eksplorasi bahan galian tambang umum merupakan kegiatan yang
mempunyai ketidakpastian yang tinggi karena meskipun telah dipersiapkan secara cermat, dengan biaya yang besar, tidak ada
jaminan bahwa kegiatan tersebut akan berakhir dengan penemuan cadangan bahan galian yang secara komersial layak untuk
ditambang.
Universitas Sumatera Utara
b Bahan galian bersifat deplesi dan tidak dapat diperbarui
nonrenewable serta untuk melaksanakan kegiatan pertambangan ini, mulai tahap eksplorasi sampai dengan tahap pengolahannya,
dibutuhkan biaya investasi yang relatif besar, padat modal, berjangka panjang, sarat risiko, dan membuthkan teknologi yang
tinggi, sehingga diperlukan pengolahan yang benar-benar profesional.
c Pada umumnya operasi perusahaan pertambangan berlokasi di
daerah terpencil dan kegiatannya menimbulkan kerusakan danatau pencemaran lingkungan hidup, sehingga setiap perusahaan
pertambangan wajib memenuhi ketentuan perundangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup, di samping mempunyai
konsep pascapenambangan yang jelas. d
Pemerintah Indonesia tidak memberikan konsesi penambangan karena menurut peraturan perundangan yang berlaku, segala bahan
galian yang berada dalam wilayah hokum Indonesia adalah kekayaan nasional bangsa Indonesia yang dikuasai dan
dipergunakan oleh negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Untuk dapat berusaha dalam industri pertambangan umum,
pemerintah mengeluarkan peraturan yang memberi wewenang kepada badan usahaperseorangan untuk melaksanakan usaha
pertambangan umum.
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Analisis Laporan Keuangan