Gambaran Umum Pembahasan Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel ROA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

Objek penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonsia BEI tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling maka diperoleh sampel sebanyak 16 perusahaan. Berikut ini merupakan data statistik secara umum dari seluruh data yang digunakan: Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation H.SAHAM 64 59 4,346 1,208.17 1,221.765 ROA 64 -74.00 20.00 .5875 13.15815 DER 64 -292.90 1775.00 1.7517E2 253.58161 GPM 64 -191.19 99.79 19.6011 36.22175 Valid N listwise 64 Sumber: Data sekunder yang diolah Dari Tabel 4.1 di atas dapat dijelaskan bahwa : 1. Rata-rata dari Return on Assets ROA adalah 0.5875 dengan deviasi standar sebesar 13.15815 dengan nilai maksimum 20.00 dan nilai minimum -74.00 dengan jumlah data sebanyak 64. Universitas Sumatera Utara 2. Rata-rata Debt to Equity DER adalah 1.7517E2 dengan deviasi standar sebesar 253.58161dengan nilai maksimum 1775.00 dan nilai minimum - 292.90 dengan jumlah data sebanyak 64. 3. Rata-rata Gross Profit Margin GPM adalah 19.6011 dengan deviasi standar sebesar 36.22175 dengan nilai maksimum 99.79 dan nilai minimum -191.19 dengan jumlah data sebanyak 64. 4. Rata-rata dari Harga Saham H.SAHAM adalah 1,208.17 dengan deviasi standar sebesar 1,221.765 dengan nilai maksimum 4,346 dan nilai minimum 59 dengan jumlah data sebanyak 64.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Pegujian Asumsi Klasik 4.2.1.1 Uji Normalitas Hasil uji normalitas dengan grafik histogram, normal probability plot, serta Kolmogorov-smirnov Test ditunjukkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Data sekunder diolah Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pola distribusi normal, akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat membingungkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat Normal Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis Universitas Sumatera Utara diagonalnya. Uji normalitas dengan melihat Normal Probability Plot dapat dillihat pada gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Sumber: Data sekunder diolah Dari grafik histogram dan normal probability plot pada gambar 4.1 dan gambar 4.2 di atas terlihat bahwa grafik histogram memperlihatkan pola distribusi yang normal dan grafik P-P Plot di atas memperlihatkan titik menyebar di sekitar arah garis diagonal yang menunjukkan pola distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 64 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.10678790E3 Most Extreme Differences Absolute .169 Positive .169 Negative -.099 Kolmogorov-Smirnov Z 1.353 Asymp. Sig. 2-tailed .051 a. Test distribution is Normal. Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa setelah diuji menggunakan statistik, nilai signifikan variabel memiliki nilai 0.051 dimana 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa data variabel berdistribusi normal.

4.2.1.2 Uji Multikolinieritas Tabel 4.3

Hasil uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 11 Constant 1046.541 192.922 5.425 .000 Universitas Sumatera Utara ROA 25.361 12.474 .273 2.033 .046 .758 1.320 DER .019 .565 .004 .034 .973 .995 1.005 GPM 7.316 4.522 .217 1.618 .111 .761 1.314 a. Dependent Variable: H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Data yang digunakan untuk uji multikolinearitas ini adalah data dari variabel independen. Dari tabel 4.3 di atas diketahui masing-masing nilai VIF sebagai berikut : a. Nilai VIF untuk variabel ROA adalah 1.320 10 dan nilai tolerance variabel ROA adalah 0.758 0.10 maka variabel ROA dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. b. Nilai VIF untuk variabel DER adalah 1.005 10 dan nilai tolerance variabel DER adalah 0.995 0.10 maka variabel DER dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas. c. Nilai VIF untuk variabel GPM adalah 1.314 10 dan nilai tolerance variabel GPM adalah 0.761 0.10 maka variabel GPM dapat dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas.

4.2.1.3 Uji Heteroskedasitas

Hasil uji heteroskedasitas dapat dilihat pada grafik scatterplot berikut ini : Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Sumber: Data sekunder diolah Dari grafik scatterplot di atas dapat kita lihat bahwa titik- titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengidentifikasi tidak terjadinya heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.4 Uji Autokorelasi Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Model Summary b Berdasarkan tabel 4.4 di atas, diketahui bahwa nilai DW sebesar 1.790. Nilai ini dibandingkan dengan jumlah observasi sebanyak 64 n = 64 dan variabel independen k sebanyak 3, maka variabel statistik Durbin-Watson didapat nilai DL sebesar 1.49 dan DU sebesar 1.69. Nilai DW berada di antara nilai DU dan 4-DU 1.69 1.79 2.31 berarti tidak terjadi autokorelasi.

4.2.2 Analisis Regresi Berganda

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama menunjukkan konstanta a dan baris selanjutnya menunjukkan konstanta variabel independen. Tabel 4.5 Hasil Analisis Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .424 a .179 .138 1,134.120 1.790 a. Predictors: Constant, GPM, DER, ROA b. Dependent Variable: H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Universitas Sumatera Utara Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1046.541 192.922 5.425 .000 ROA 25.361 12.474 .273 2.033 .046 DER .019 .565 .004 0.34 .973 GPM 7.316 4.522 .217 1.618 .111 a. Dependent Variable: H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Berdasarkan tabel 4.5 di atas maka model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut : H.Saham = 1046.541 + 25.361 ROA + 0.019 DER + 7.316 GPM Dari persamaan regresi tersebut diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut: a. Konstanta sebesar 1046.541 menyatakan bahwa jika nilai ROA, DER, dan GPM adalah nol maka Harga Saham yang terjadi adalah sebesar 1046.541. b. Koefisien regresi ROA sebesar 25.361 menyatakan bahwa setiap penambahan ROA sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 25.361. c. Koefisien regresi DER sebesar 0.019 menyatakan bahwa setiap penambahan DER sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0.019. Universitas Sumatera Utara d. Koefisien regresi GPM sebesar 7.316 menyatakan bahwa setiap penambahan GPM sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 7.316. 4.2.3 Uji Hipotesis 4.2.3.1 Koefisien Determinasi R 2 Tabel 4.6 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary b Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,424 atau sama dengan 42.4 artinya hubungan antara variabel ROA, DER, dan GPM terhadap Harga Saham tidak kuat. Definisi korelasi ini tidak kuat didasarkan pada nilai R yang berada di bawah 0.5 atau 50. Koefisien determinasi R square R 2 menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai R 2 sebesar 0,179 atau 17.9 yang Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .424 a .179 .138 1,134.120 a. Predictors: Constant, GPM, DER, ROA b. Dependent Variable: H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Universitas Sumatera Utara berarti kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi variabel dependen sangat terbatas. Pada tabel diatas juga ditunjukkan nilai Adjusted R Square. Dari hasil perhitungan, nilai adjusted R square sebesar 0.138 atau 13.8. Artinya 13.8 Harga Saham dipengaruhi oleh ketiga variabel bebas yaitu ROA, DER, dan GPM. Sedangkan sisanya 86.2 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model.

4.2.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji –F Tabel 4.7

Hasil Uji –F Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara bersama-sama simultan variabel independen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari nilai F hitung sebesar 4.317 dengan signifikansi sebesar 0,008. Nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Harga Saham atau dapat ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1.687E7 3 5622341.208 4.371 .008 a Residual 7.717E7 60 1286228.425 Total 9.404E7 63 a.Predictors: Constant, GPM, DER, ROA b.Dependent Variable:H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Universitas Sumatera Utara dikatakan bahwa ROA, DER, dan GPM secara simultan bersama- sama berpengaruh terhadap Harga Saham.

4.2.3.3 Uji t Uji Parsial Tabel 4.8

Hasil Uji t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1046.541 192.922 5.425 .000 ROA 25.361 12.474 .273 2.033 .046 DER .019 .565 .004 0.34 .973 GPM 7.316 4.522 .217 1.618 .111 a Dependent Variable:H.SAHAM Sumber: Data sekunder diolah Dari tabel 4.8 di atas, maka hasil regresi berganda dapat menganalisis pengaruh dari masing-masing variabel ROA, DER, dan GPM terhadap Harga Saham yang dapat dilihat dari arah tanda dan tingkat signifikansi probabilitas sebagai berikut : a. Koefisien variabel ROA adalah sebesar 25.361 dan nilai signifikansi sebesar 0.046 lebih kecil dari 0.05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan signifikan variabel ROA terhadap Harga Saham. Universitas Sumatera Utara b. Koefisien variabel DER adalah sebesar 0.019 dan nilai signifikansi sebesar 0.973 lebih besar dari 0.05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan variabel DER terhadap Harga Saham. c. Koefisien variabel GPM adalah sebesar 7.316 dan nilai signifikansi sebesar 0.111 lebih besar dari 0.05 yang berarti terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan variabel GPM terhadap Harga Saham.

4.3 Pembahasan Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial, hanya variabel ROA

yang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel DER dan GPM masing-masing memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham. Return on Assets ROA secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikannya 0.046 0.05 setelah dilakukan uji t. Dari hasil penelitian ini, variabel ROA memiliki koefisien regresi bertanda positif sebesar 25.361. Hal ini berarti setiap penambahan ROA sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 25.361. Hal ini berarti bahwa informasi ROA yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya. Hasil ini sesuai dengan 3 hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Gilang Pradipta 2012, Universitas Sumatera Utara Julham Fahmi 2013, dan Destri 2009 yang menemukan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Debt to Equity DER secara parsial memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikannya 0.973 0.05 setelah dilakukan uji t. Dari hasil penelitian ini, variabel DER memiliki koefisien regresi berganda positif sebesar 0.019 menyatakan bahwa setiap penambahan DER sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 0.019. Hal ini berarti bahwa informasi DER perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan bukan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Susan 2008 yang menemukan bahwa DER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Namun juga berbeda dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Destri 2009 yang menemukan bahwa DER berpengaruh terhadap harga saham. Tidak samanya hasil yang diperoleh oleh penulis dan peneliti terdahulu dikarenakan berbedanya periode penelitian dan objek penelitiannya. Gross Profit Margin GPM secara parsial memiliki pengaruh positif dan tidak sgnifikan terhadap harga saham, sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikannya 0.111 0.05 setelah dilakukan uji t. Dari hasil penelitian ini, variabel GPM memiliki koefisien regresi berganda positif sebesar 7.316 menyatakan bahwa setiap penambahan GPM sebesar 1 maka akan meningkatkan Harga Saham sebesar 7.316. Hal ini berarti bahwa informasi GPM Universitas Sumatera Utara perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan bukan merupakan hal yang utama diperhatikan oleh investor dalam membuat keputusan investasinya. Hasil penelitian ini berbeda dari penelitian Gilang 2012 yang menghasilkan kesimpulan bahwa GPM berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan LQ45 selama periode 2009-2011 yang terdaftar di BEI. Tidak samanya hasil yang diperoleh Gilang dari pengujian dengan hipotesis yang dibuat oleh penulis adalah karena periode yang diteliti dan perusahaan yang dijadikan penelitian. Gilang meneliti pada perusahaan LQ45 selama periode 2009-2011, sedangkan penulis meneliti pada perusahaan pertambangan selama periode 2009-2012. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa variabel ROA, DER, dan GPM berpengaruh terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 4.317 dengan signifikansi sebesar 0,008. Nilai signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 atau 5, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi Harga Saham atau dapat dikatakan bahwa ROA, DER, dan GPM secara simultan bersama-sama berpengaruh terhadap Harga Saham. Hasil ini sesuai dengan 3 hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Gilang Pradipta 2012, Julham Fahmi 2013, dan Destri 2009 yang menemukan bahwa ROA, DER, dan GPM secara simultan berpengaruh terhadap harga saham. Namun berbeda dengan hasil penelitian Susan 2008 yang menemukan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Secara parsial, Return on asset ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham, ini berarti variabel ROA memberikan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi tingginya laba perusahaan sehingga dapat menentukan pergerakan harga saham, ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0.046 0.05. Ini berarti semakin meningkatnya nilai ROA maka akan menyebabkan harga saham pada perusahaan akan bergerak naik. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yaitu penelitian Gilang Pradipta 2012, Julham Fahmi 2013, dan Destri 2009 yang menemukan bahwa variabel ROA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Namun berbeda dengan hasil penelitian Susan 2008 yang menemukan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap harga saham. 2. Secara parsial, Debt to Equity DER tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham, ini berarti variabel DER tidak memberikan informasi yang bermanfaat untuk memprediksi nilai laba perusahaan, ini dapat dilihat dari nilai signifikan 0.973 0.05 sehingga semakin tinggi atau rendahnya nilai DER maka tidak akan mempengaruhi harga saham pada perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Universitas Sumatera Utara