Debt to Equity Ratio DER Gross Profit Margin GPM Saham

2.1.5 Debt to Equity Ratio DER

Debt to Equity Ratio DER dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholders equity yang dimiliki perusahaan. Total debt merupakan total liabilities baik jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan total shareholder equity menunjukkan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi DER menunjukkan tingginya ketergantungan permodalan perusahaan terhadap pihak luar sehingga beban perusahaan juga semakin berat. Tentunya hal ini akan mengurangi hak pemegang saham dalam bentuk dividen. Tingginya DER selanjutnya akan mempengaruhi minat investor terhadap saham perusahaan tertentu, karena investor pasti lebih tertarik pada saham yang tidak menanggung terlalu banyak beban utang. DER dapat dihitung dengan rumus : DER = ����� ���� ����� ������ x 100

2.1.6 Gross Profit Margin GPM

Gross Profit Margin GPM digunakan perusahaan untuk mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya. Hal tersebut mengindikasikan tentang kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Semakin tinggi Gross Profit Margin GPM, Universitas Sumatera Utara maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dengan penjualan, ini berarti semakin baik pula kinerja perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, maka daya tarik saham perusahaan semakin tinggi, tentunya hal ini menarik bagi investor karena saham tersebut memberikan prospek yang menjanjikan keuntungan. Dan pengaruhnya terhadap harga saham juga akan baik. GPM dapat dihitung dengan rumus : GPM = ���� ����� ��������� ����� ℎ x 100

2.1.7 Saham

Saham stock merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Universitas Sumatera Utara Pasar modal capital market merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang obligasi, ekuiti saham, reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain misalnya pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-masing instrumen. Dalam pasar modal ada dua jenis saham yang paling umum dikenal publik, yaitu saham istimewa preferred stockdan saham biasa common stock. Dimana kedua jenis saham ini memiliki arti dan aturannya masing- masing. Universitas Sumatera Utara 1. Saham Istimewa Saham istimewa preferred stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal rupiah, dollar, yen, dan sebagainya di mana pemegangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk dividen yang akan diterima setiap kuartal tiga bulanan. 2. Saham Biasa Saham biasa common stock adalah surat berharga yang dijual oleh suatu perusahaan yang menjelaskan nilai nominal rupiah, dollar, yen, dan sebagainya di mana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB serta berhak untuk menentukan membeli right issue penjualan saham terbatas atau tidak. Pemegang saham ini di akhir tahun akan memperoleh keuntungan dalam bentuk dividen. Saham biasa memiliki beberapa jenis yaitu : a. Saham unggulan blue chip-stock adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memiliki sejarah laba, pertumbuhan, dan manajemen yang berkualitas. b. Saham pertumbuhan growth-stock adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain dan karenanya mempunyai PER yang tinggi Suad Husnan 2005 : 354. Universitas Sumatera Utara c. Saham defensit defensive stock adalah saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatan, dan kinerja pasar R.J. Shook 2002 : 132 d. Saham siklikal cyclical stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara cepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat saat ekonomi lesu R.J. Shook 2002 : 123 e. Saham musiman seasonal stock adalah perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak musiman R.J. Shook 2002 : 519 f. Saham spekulatif speculative stock adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi dan kemungkinan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau negatif. Pembayaran dividen dapat digunakan sebagai sinyal bahwa perusahaan telah menunjukkan kinerjanya dengan baik dan penurunan dividen menunjukkan kinerja perusahaan yang buruk. Argumen ini dapat menjelaskan mengapa perusahaan membayarkan dividen yang disesuaikan dengan laba bersih. Pada dasarnya, perusahaan cenderung meningkatkan dividen jika terdapat tingkat profitabilitas yang tinggi di masa depan dan menurunkan dividen jika manajemen yakin bahwa tidak terdapat cash flow yang dapat Universitas Sumatera Utara mendukung pembayaran dividen sesuai dengan pecking order theory. Perubahan pembayaran dividen ini mengandung informasi yang memungkinkan investor merevisi prediksi mereka tentang prospek perusahaan dan akibatnya terjadi penyesuaian harga saham ketika perubahan dividen diumumkan. Di sekitar tanggal pengumuman dividen, peningkatan dividen secara umum menimbulkan abnormal return yang positif bagi investor. Hal ini disebabkan karena pada umumnya peningkatan dividen diinterpretasikan sebagai sebuah kebijakan yang mengandung informasi baik dalam kaitannya dengan prospek perusahaan di masa mendatang. Namun demikian, peningkatan dividen dapat pula menjadi sinyal negatif bagi investor. Perusahaan yang meningkatkan pembayaran dividen dapat dianggap sebagai perusahaan yang sudah tidak berprospek di masa mendatang, karena dividen pada dasarnya adalah sisa dana yang dibagikan karena kebutuhan reinvestasi sudah terpenuhi, maka dividen yang tinggi dapat mengandung arti tidak adanya investasi yang prospek di masa mendatang. Universitas Sumatera Utara

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu