Nilai Resistivitas Batuan Litologi Batuan

10 R= VI 2.2 V volt adalahbeda potensial dan I Ampere adalah kuat arus. Sehingga didapatkan nilai resistansi ρ, = �� � 2.3

2.4.2 Nilai Resistivitas Batuan

Batuan dan mineral di bumi memiliki karakteristik fisika yang bervariasi, dari sifat porositas, permeabilitas, kandungan fluida dan ion – ion di dalam pori – porinya, sehingga materi bumi memiliki variasi harga resistivitas. Menurut Telford 1990 aliran listrik di dalam batuan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu 1. Konduksi elektronik Konduksi ini trjadi apabila batuan mempunyai elektron bebas sehingga arus listrik di alirkan oleh elektron bebas. 2. Konduksi elektrolit Konduksi terjadi jika batuan bersifat poros dan pori – pori terisi oleh cairan elektrolit. Pada konduksi ini arus listrik dibawa oleh ion – ion elektrolit. 3. Konduksi dielektrik Konduksi ini terjadi jika batuan bersifat dielektrik terhadap aliran arus listrik yaitu terjadi polarisasi saat bahan dialiri arus listrik. Faktor faktor yang menyebabkan resistivitas batuan menurun : 1. Pori pori terisi oleh fluida 2. Peningkatan salinitas fluida 3. Adanya rekahan pada batuan yang dapat memberikan jalan untuk aliran arus 4. Terdapat mineral clay 5. Menjaga agar kandungan fluida tetap, tetapi meningkatkan hubungan antar pori –pori. Faktor – faktor yang menyebabkan resistivitas batuan meningkat : 1. Berkurangnya pori – pori fluida 2. Salinitas rendah 3. Kompaksi – jalan aliran arus berkurang Universitas Sumatera Utara 11 4. Litifikasi – pori-pori terblok dengan deposit mineral 5. Menjaga agar kandungan flida tetap, tetapi menurunkan hubungan antara pori – pori. Kebanyakan batuan dan material adalah penghantar yang buruk, dan penghambat yang baik dengan nilai resistivitas yang besar. besar nilai resistivitasnya dipengaruhi oleh porositas dan jumlah air yang diserap pori pori batuan. Bahan Penghantar atau konduktor biasanya memiliki resistivitas dibawah 10 5 Ωm, berlawanan dengan isolator yang nilai resistivitasnya diatas 10 7 Ωm. Logam dan grafit adalah contoh bahan konduktor, mengandung elektron bebas yang bergerak sangat cepat. Bahan Semikonduktor juga membawa arus dan mengalirkan elektron tapi besarnya lebih kecil dibandingkan dengan bahan konduktor. Isolator memiliki karakteristik yang memilki ikatan ion tetapi elektron valensinya tidak bergerak secara bebas sehingga bahan isolator merupakan resistor yang baik yang memiliki resistivitas diatas 10 7 Ωm. Tabel dibawah menunjukan nilai resistivitas beberapa jenis material dan batuan yang ada di bumi. Tabel 2.1 dan 2.2 menunjukkan nilai resistivitas beberapa batuan dan material di bumi. Tabel 2.1 Resistivitas Beberapa Jenis Batuan Rocks + Material Nilai resistivitas Ωm Air laut 0,2 Top soil 5 - 100 Air dalam akuifer aluvial 10 - 30 Air tanah groundwater fresh 10 - 100 Pasir dan kerikil kering 1000 – 10.000 Pasir dan kerikil terendam air laut 0,5 - 5 Pasir dan kerikil terendam air tawar 50 - 500 Lempung 2 – 20 Sand and gravel 30 – 225 Marl 20 -100 Batu gamping 300 – 10.000 Batupasir lempung 50 – 300 Batu pasir berkwarsa 300 – 10.000 Alluvium 10 - 800 Silstone 20 - 150 Sumber : Astier, 1971; Anthony,2006 ; Milson,2003; Loke,1999 Universitas Sumatera Utara 12 Tabel 2.2 Resistivitas Beberapa Jenis Air yang Tersaturasi Maupun yang Tidak Tersaturasi Jenis Air Nilai Resistivitas Ω . meter Meteoric Water Air yang berasal dari curah hujan 30 - 1000 Surface Water Air yang berada di Wilayah batuan Sedimen 10 – 100 Ground Water Air yang berada di Wilayah batuan Beku 30 – 150 Sea Water 0,2 Ground Water Air yang berada di Wilayah batuan Sedimen 1 Sumber : Telford 1990 2.5 Pendugaan Geolistrik Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik, pengukuran potensial, hingga pengukuran arus dan medan elektromagnetik di dalam bumi. Teknik resistivitas merupakan survei metode geolistrik yang paling banyak digunakan karena pada teknik resistivitas nilai kuantitatif tahanan jenis dapat diperoleh dengan mengatur dimensi besaran yang berkaitan. Teknik ini menggunakan arus sebagai elemen utamanya yang dialirkan pada permukaan bumi dengan menggunakan titik elektroda ataupun sambungan elektroda yang panjang. Prinsip kerja resistivitas ialah mengalirkan arus DC arus bolak balik yang besar ke dalam bumi melalui dua elektroda arus yang ditanamkan di dua titik permukaan tanah kemudian respon beda potensial yang terjadi diukur pada elektroda potensial yang terletak sejajar di antara elektroda – elektroda arus tersebut. Empat titik elektroda – elektroda tersebut yaitu dua elektroda arus dan dua elektroda potensial ditempatkan dalam suatu susunan tertentu. Hasil pengukuran arus dan tegangan untuk setiap jarak elekroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan harga resistivitas semu variasi masing – masing berdasarkan lapisan di bawah bumi untuk setiap spasi elektroda yang dibentang. Telford.1990. Dalam pendugaan resistivitas digunakan asumsi – asumsi sebagai berikut. 1. Pada bawah permukaan bumi terdiri dari lapisan – lapisan dengan ketebalan tertentu, kecuali pada lapisan terbawah yang mempunyai Universitas Sumatera Utara 13 ketebalan tidak berhingga 2. Bidang batas antar lapisan adalah horizontal 3. Setiap lapisan dianggap isotropis, homogen isotropis. Apabila medium homogen isotropis dialiri arus listrik dengan medan listrik �̅ yang melalui suatu medium elemen luas �� dengan rapat ̅ maka besarnya arus pada elemen tersebut ialah ̅. ��. Dengan demikian rapat arus ̅ di setiap elemen luasan akibat medan listrik �̅ , akan memenuhi syarat. ̅ = ��̅ 2.4 �̅ dalam volt per meter Vm dan � adalah konduktivitas medium dalam siemens per meter Sm. Medan listrik merupaka gradien dari potensial skalar sehingga dapat ditulis �̅ = − ∇ � 2.5 Disubsitusikan persamaan 2.4 ke persamaan 2.5 sehingga diperoleh = −∇ � � 2.6 Lapisan bumi dianggap bersifat homogen isotropis merupakan pendekatan yang sederhana dalam penentuan tahanan jenis lapisan – lapisan batuan bumi, sehingga tahanan jenis dianggap tidak bergantung pada sumbu koordinat. Arus tunggal I menyebabkan timbulnya distribusi potensial. Bila arus stasioner maka, ∇ = 2.7 Untuk medium homogen isotropis konstan, maka � juga konstan sehingga perubahan ∇ � = , sehingga diperoleh persamaan laplace sebagai berikut, ∇ � = 2.8 Untuk elektroda berarus tunggal di dalam bumi maka persamaan laplace pada persamaan 2.8 menjadi, ∇ � = � � �� + � �� �� = 2.9 Sehingga akan di dapatkan potensial disetiap titik yang berhubungan dengan sumber arus pada permukaan bumi yang homogen isotropis adalah � = � � atau = � � � 2.10 Universitas Sumatera Utara 14 daya permukaan Aliran arus ekwipotensial C Gambar 2.5 Elektroda tunggal pada permukaan bumi homogen C 2 C 1 P 2 r 2 r 1 r 4 r 3 P 1 V A Permukaan bumi daya Gambar 2.6 Dua elektroda arus dan potensial pada permukaan bumi homogen Persamaan 2.10 digunakan jika elektroda arus tunggal diletakkan pada permukaan bumi. Dua elektroda arus di permukaan bumi akan mepengaruhi dua elektroda potensial sehingga rumus potensial yang diakibatkan dua elektroda berarus adalah, ∆� = � [ � − � − � − � ] = � 2.11 = � ∆� � 2.12 = � − � − � − � 2.13 Universitas Sumatera Utara 15

2.6 Tahanan Jenis Semu