9 air dan batuan, keberadaan keduanya saling mempengaruhi dalam skala ruang dan
waktu.
2.4.1 Batu Sebagai Media Penghantar Listrik di Dalam Tanah
Pada umumnya cairan dengan komposisi kimia tertentu yang mengisi pori
–pori dari batuan dan sifat penyerapannya merupakan suatu yang penting dalam menentukan sifat resistivitas dan konduktivitas batuan yang membentuk
batuan itu. Aliran listrik di dalam batuan dan mineral dapat terjadi jika batuan atau mineral mempunyai banyak elektron bebas sehingga arus listrik dialirkan dalam
batuan atau mineral oleh elektron bebas tersebut. Aliran listrik ini juga dipengaruhi oleh sifat karakteristik masing
– masing batuan yang dilewatinya. Salah satu sifat atau karakteristik batuan tersebut adalah resistivitas tahanan
jenis yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Semakin besar nilai resistivitas suatu bahan maka semakin sulit bahan
tersebut menghantarkan arus listrik, begitu pula sebaliknya. Resistivitas memiliki pengertian yang berbeda dengan resistansi
hambatan, dimana resistansi tidak hanya bergantung pada bahan tetapi juga bergantung pada faktor geometri atau bentuk bahan tersebut, sedangkan
resistivitas tidak bergantung pada faktor geometri.
A L
i i
Gambar 2.4 Konduktor silinder Jika ditinjau suatu silinder dengan panjang L dalam meter, luas
penampang Am
2
, dan resistansi R Ω, maka dapat dirumuskan: ρ = R . A L
2.1 dimana secara fisis rumus tersebut dapat diartikan jika panjang silinder konduktor
L dinaikkan, maka resistansi akan meningkat, dan apabila diameter silinder konduktor diturunkan yang berarti luas penampang A dalam meter kuadrat m
2
berkurang maka resistansi juga meningkat. Dimana ρ adalah reistivitas tahanan
jenis dalam Ωm Ohm.meter. Berdasarkan hukum ohm resistansi R Ω dirumuskan dengan:
Universitas Sumatera Utara
10 R= VI
2.2 V volt adalahbeda potensial dan I Ampere adalah kuat arus. Sehingga
didapatkan nilai resistansi ρ, =
�� �
2.3
2.4.2 Nilai Resistivitas Batuan