Diagram Alir Penelitian METEDOLOGI PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA

25

3.8 Diagram Alir Penelitian

Mulai Tinjau lokasi - Mempelajari kondisi daerah penelitian - Pemetaan dengan GPS Perancangan pengambilan data Wenner – Schlumberger - penentuan lintasan Pengambilangan data metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner - Schlumberger Hasil data Pengolahan hasil data metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner – Schlumberger dengan RES2Dinv Peta pseudosection berdasarkan lokasi penelitian Jenis batuan dan muka air tanah selesai Gambar 3.6 Diagram alir penelitian Universitas Sumatera Utara 26

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengambilan Data 4.1.1 Data Lapangan Terdapat 9 lintasan pengukuran yang berhasil dilakukan. Data percobaan dapat dilihat pada lampiran A. Lintasan yang telah ditentukan dapat dilihat pada gambar 4.1. Bentangan dibuat yaitu bentangan A sampai dengan I seperti pada gambar 4.1 . Bentangan A, B,C dan I diposisikan mengelilingi ash disposal landfill. Permukaan lintasan C lebih rendah sejauh 1,3 meter dari permukaan lintasan B. Sedangkan tinggi permukaan tanah lintasan D,E,F,G adalah sama, lintasan E adalah perpanjangan lintasan D, lintasan F tegak lurus dengan lintasan D dan lintasan G adalah perpanjangan lintasan F. Bentangan H diambil sebagai pengganti bentangan yang awalnya direncanakan merupakan lintasan perpanjangan bentangan I, namun lokasi yang bersangkutan merupakan rawa dan tidak mungkin untuk melakukan pengukuran geolistrik dilokasi tersebut maka diganti lokasinya yang orientasinya hampir sama yaitu di lokasi lapangan tembak milik Angkatan laut bentangan H . Pada proses akuisisi data metode yang digunakan adalah resisitivitas konfigurasi Wenner – Schlumberger dengan spasi elektroda 5 meter. Konfigurasi ini digunakan untuk mencitrakan bawah permukaan dua dimensi 2D secara vertikal. Konfigurasi ini digunakan karena memiliki sistem aturan spasi yang konstan dan faktor n yaitu perbandingan jarak antara elektroda C 1 - P 1 C 2 – P 2 dengan P 1 – P 2 . Elektroda yang dipakai sebanyak 32 buah sehin gga panjang tiap bentangansinya kurang lebih 155 meter. Pencitraan dilakukan secara 2D dengan menggunakan perangkat lunak software Res2Dinv. Dari hasil inversi 2D dengan menggunakan metode least square non linier yang ada pada software Res2dinv didapatkan distribusi resistivitas bawah permukaan yang dicitrakan dengan warna yang berbeda Gambar 3.4. Dari gambar penampang resistivitas tersebut dihasilkan tiga bagian gambar yang berbeda yaitu Gambar 3.4a merupakan distribusi resistivitas yang terukur di lapangan, Gambar Universitas Sumatera Utara