Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia Pada Saat Menstruasi

pemaknaan seorang remaja perempuan tentang kesehatan reproduksi sangat bergantung pada sumber informasi yang dimilikinya tentang hal tersebut, dan bagaimana ia berkomunikasi dengan orang yang menjadi sumber primer baginya untuk mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Terbentuknya frame of reference dan pola komunikasi ini dimulai sejak mereka mengalami menstruasi pertama.

5.3 Pengetahuan Mengenai Kebersihan Genitalia Pada Saat Menstruasi

Berdasarkan hasil penelitian Tabel 4. 19 diketahui bahwa sebagian besar siswi SMP PALAPA Binjai sudah memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 33 responden 61.1 tentang gambaran perilaku remaja putri tentang kebersihan genitalia pada saat menstruasi . Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain, faktor pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan yang positif maupun negatif akan mempengaruhi sikap dan tindakan. Pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pendidikan, media informasi dan keterpaparan informasi. Seperti yang dikatakan oleh Marvan, Morales, dan Cortes, 2006 dalam Emotional Reactions to Menarche Among Mexican Women of Different Generations bahwa pengetahuan yang cukup akan mempengaruhi perilaku menstruasi yang baik, begitu pula sebaliknya Marvan, Morales, dan Cortes, 2006. Menurutnya, apabila remaja telah mengetahui mengenai personal hygiene menstruasi sebelum dia mengalami menstruasi itu sendiri, baik itu didapatkan dari orang tua, teman atau sumber lainnya secara Universitas Sumatera Utara benar, maka pengetahuan itu akan menjadi bekal yang positif saat mereka mengalaminya sendiri. Mereka akan lebih siap menghadapinya dan akan berperilaku sesuai dengan apa yang mereka ketahui sebelumnya. Seluruh responden 100 yang pernah mendengar istilah kebersihan genitalia. Menurut Baradero, 2010 banyak perempuan Indonesia yang tidak memperhatikan alat genitalia mereka ketika menstruasi karena masih ada yang tidak pernah mendengar istilah kebersihan genitalia. Sehingga banyak masalah timbul pada remaja pada saat menstruasi seperti keputihan, gatal-gatal, bau tidak sedap dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil tabel 4.9 sebanyak 39 responden 72.2 mengatakan pengertian kebersihan genitalia secara benar. Pengertian kebersihan genitalia yang benar adalah suatu tindakan kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang. Menurut Sujarwati, 2009 kebersihan genitalia atau persomal hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memegang peran penting dalam status perilaku kesehatan seseorang termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan genitalia harus lebih dijaga karena kumangenitala mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan infeksi saluran reproduksi Sujarwati, 2009. Berdasarkan tabel 4.10 sebanyak 38 responden 70,4 menyatakan bahwa tujuan menjaga kebersihan genitalia pada saat menstruasi adalah untuk memelihara kebersihan dan kesehatan genitalia seseorang yang dilakukan selama Universitas Sumatera Utara menstruasi untuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Menurut Sarwono, 2003 menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan sebagaimana pada jaman dulu. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk organ-organ seksual atau reproduksi merupakan awal dari usaha menjaga kebersihan. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan daerah genitalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit, yaitu rasa gatal yang disebabkan oleh jamur Candida yang akan subur tumbuhnya pada saat haid. Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah hal yang diajarkan oleh orangtua kita sejak kita masih kecil. Tetapi karena orang tua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah kesehatan dan kebersihan. Sarwono, 2003. Berdasarkan hasil tabel 4.11 sebanyak 29 siswi 53.7 mengetahui sebaiknya mencuci tangan hal pertama yang sebaiknya dilakukan pada saat menstruasi. Progestian 2009 mengungkapkan hal terpenting yang perlu di perhatikan oleh remaja puteri pada saat menstruasi adalah daerah kewanitaan perlu dibersihkan secara cermat, cara membersihkan daerah kewanitaan yang terbaik adalah mencuci tangan dengan air bersih terlebih dahulu sebelum membasuhnya dengan air bersih juga. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah kewanitaan terutama setelah buang air besar BAB, yaitu dengan membasuhnya dari arah depan kebelakang dari vagina kearah anus, bukan sebaliknya. Karena apabila terbalik arah membasuhnya, maka kuman dari daerah anus akan terbawa ke depan dan dapat masuk kedalam vagina. Jika Hal ini Universitas Sumatera Utara terjadi akan sangat mungkin memunculkan gangguan reproduksi, terutama didaerah kewanitaan. Berdasarkan hasil tabel 4.12 sebanyak 29 responden 53.7 menyatakan bahwa pembalut tradisional kain adalah pembalut yang baik digunakan pada saat menstruasi. Pembalut tradisional merupakan pembalut yang terbuat dari kain tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekedar potongan-potongan kain yang disumpalkan kembali muncul sekitar tahun 1970-an dan cukup populer pada tahun 1980-an sampai 1990-an. Wanita memilih memakai pembalut kain karena memiliki kelebihan seperti alasan kenyamanan, kesehatan, dampak lingkungan, dan lebih murah karena kemungkinkan untuk dicuci dan digunakan kembali. Namun pembalut tradisional ini sendiri juga memiliki kekurangan seperti gangguan kesehatan reproduksi jika pembalut tidak dicuci dengan keadaan benar- benar bersih. Sementara mengenai bahan pembalut yang baik adalah yang berbahan lembut dan menyerap. Pada saat menstruasi, sebaiknya menggunakan pembalut yang permukaannya lembut dan daya serapnya tinggi, sehingga tetap nyaman selama menggunakannya. Kenyamanan menjadi sangat penting karena pada saat menstruasi wanita menjadi cenderung lebih was-was dan khawatir darah menstruasinya akan menyebar kemana-mana. Berdasarkan hasil tabel 4.13 sebanyak 40 responden 74,1 menyatakan bahwa bahan pembalut yang baik adalah pembalut dengan bahan yang lembut dan menyerap. Hasil tabel 4.14 sebanyak 40 siswi 74,1 menyatakan bahwa dampak tidak sering mengganti pembalut akan mengakibatkan bakteri mudah berkembangbiak kedalam vagina dan menyebabkan infeksi. Pada saat menstruasi Universitas Sumatera Utara pembalut harus diganti secara teratur 4-5 kali atau setiap setelah mandi dan buang air besar ataupun kecil. Penggantian pembalut yang tepat adalah apabila di permukaan pembalut telah ada gumpalan darah. Alasannya ialah karena gumpalan darah yang terdapat di permukaan pembalut tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk perkembangan bakteri dan jamur. Berdasarkan hasil tabel 4.15 sebanyak 24 responden 44,4 menyatakan bahwa dampak pembalut bagi kesehatan adalah menyebabkan kanker rahim, infeksi, gatal-gatal. Pembalut memiliki dampak bagi kesehatan, salah satunya adalah memicu terjadinya kanker rahim, infeksi dan gatal-gatal. Produk pembalut yang mengandung zat-zat kimia didalamnya serta berkualitas buruk dapat menyebabkan daerah kewanitaan selalu mengalami banyak masalah, seperti keputihan, gatal-gatal, iritasi serta memicu terjadinya kanker rahim. Berdasarkan tabel 4.16 sebanyak 31 siswi 57.4 hanya mengetahui bahwa pembalut terbuat dan bahan daur ulang kertas bekas dan kardus bekas sedangkan untuk bahan lainnya mereka tidak mengetahui secara pasti. Pembalut wanita adalah produk sekali pakai, karena itulah para produsen mendaur ulang bahan baku kertas bekas dan pulp, menjadikannya bahan dasar untuk menghemat biaya. Bahan bakunya mulai dari kertas koran, kardus, karton bekas penuh dengan bakteri dan kuman-kuman, serta bermacam pewarna sintetis dan berbau. Dalam proses daur ulang, banyak zat kimia yang digunakan untuk proses pemutihan kembali seperti dioxin yaitu bahan sampingan dan proses bleaching pemutihan. Berdasarkan tabel 4.18 sebesar 40.7 siswi tidak begitu tahu frekuensi mengganti pembalut karena rata-rata mengatakan bahwa pembalut diganti hanya Universitas Sumatera Utara dua kali dalam sehari. Menurut PKBI DIY 2000 untuk menjaga kebersihan dan kesehatan daerah kewanitaan, idealnya penggunaan pembalut selama menstruasi harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 4 jam sekali, apalagi jika sedang banyak-banyaknya. Kebersihan genitalia pada saat menstruasi merupakan Kebersihan genitalia personal pada saat mengalami menstruasi, karena bila penanganan selama menstruasi tidak benar atau tidak bersih maka dapat mengakibatkan infeksi pada alat reproduksi yang mempunyai dampak yang buruk ke masa depan seperti terjadinya kemandulan dan kanker rahim. Sebagian besar responden menjawab secara benar tentang dampak kebersihan genitalia yang buruk. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Handayani 20l0 di salah satu SMP PALAPA Binjai dimana pengetahuan siswi di SMP tersebut tentang kebersihan genitalia sudah baik. Hal ini didorong oleh faktor-faktor antara lain peran keluarga, iklan di televisi dan teman sebaya.

5.4 Sikap Kebersihan Genitalia Pada Saat Menstruasi