dua kali dalam sehari. Menurut PKBI DIY 2000 untuk menjaga kebersihan dan kesehatan  daerah  kewanitaan,  idealnya  penggunaan  pembalut  selama  menstruasi
harus diganti secara teratur 4 sampai 5 kali sehari atau setiap 4 jam sekali, apalagi jika sedang banyak-banyaknya.
Kebersihan  genitalia  pada  saat  menstruasi  merupakan  Kebersihan  genitalia personal  pada  saat  mengalami  menstruasi,  karena  bila  penanganan  selama
menstruasi tidak benar atau tidak bersih maka dapat mengakibatkan infeksi pada alat  reproduksi  yang  mempunyai  dampak  yang  buruk  ke  masa  depan  seperti
terjadinya  kemandulan  dan  kanker  rahim.  Sebagian  besar  responden  menjawab secara  benar  tentang  dampak  kebersihan  genitalia  yang  buruk.  Hal  ini  sejalan
dengan  penelitian  oleh  Handayani  20l0  di  salah  satu  SMP  PALAPA  Binjai dimana  pengetahuan  siswi  di  SMP  tersebut  tentang  kebersihan  genitalia  sudah
baik.  Hal  ini  didorong  oleh  faktor-faktor  antara  lain  peran  keluarga,  iklan  di televisi dan teman sebaya.
5.4 Sikap Kebersihan Genitalia Pada Saat Menstruasi
Berdasarkan  hasil  tabel  4.21  diketahui  bahwa  sebagian  besar  siswi  SMP PALAPA Binjai sudah memiliki sikap yang baik sebanyak 33 responden 61,1
dalam hal kebersihan genitalia pada saat menstruasi. Dan tabel 4.20 dapat dilihat soal  pernyataan  no  1  bahwa  sebanyak  15  orang  responden  27.8  menyatakan
sangat  setuju  bahwa  informasi  seputar  kebersihan  organ  kewanitaan  saat menstruasi itu sangat penting. Soal pernyataan no 2 sebanyak 12 orang responden
22.2  sangat  setuju  bahwa  kita  hanya  bisa  mendapatkan  informasi  seputar
Universitas Sumatera Utara
kebersihan  organ  kewanitaan  dari  teman.  Sejalan  dengan  pendapat  Nugraha 1997  banyak  orang  tua  yang  tidak    berkomunikasi  kepada  anaknya  terutama
yang  berkaitan  dengan  seksual.  Informasi  yang  harus  disampaikan  orang  tua kepada  anaknya  dirumah  adalah  seputar pendidikan  seks  yang  berisikan anatomi
dan  fisiologi  alat  kelamin,  proses  reproduksi,  kontrasepsi,  penyakit  kelamin, kebersihan kelamin dan topik-topik yang berhubungan dengan seks. Hal ini terkait
dengan sumber informasi yang harus diberikan oleh orang tua dan didukung oleh pendapat para ahli bahwa seorang anak  harus belajar tentang tubuhnya, dan anak
perempuan  memerlukan informasi  tentang  perubahan  yang  terjadi  pada  fisik  dan emosionalnya  pada  saat  terjadi  pubertas  dan  memerlukan  pengetahuan  secara
nyata  tentang  menstruasi  dan  kebersihannya.  Menurut  PKBI  DIY  2000  orang tua  harus  menyiapkan  anaknya  dengan  memberi  informasi  tentang  pubertas  dan
seksual serta harus dapat menjawab eksplorasi seksual yang sening di konfirmasi anak.
Soal  pernyataan  no  3  sebanyak  18  orang  responden  33.3  menyatakan sangat  setuju  bahwa  yang  dilakukan  pertama  sekali  sebelum  membasuh  alat
kelamin adalah mencuci tangan. Progestian 2009 mengungkapkan hal terpenting yang  perlu  di  perhatikan  oleh  remaja  puteri  pada  saat  menstruasi  adalah  daerah
kewanitaan  perlu  dibersihkan  secara  cermat,  cara  membersihkan  daerah kewanitaan yang terbaik adalah mencuci tangan dengan air bersih terlebih dahulu
sebelum membasuhnya dengan air bersih juga. Soal  pernyataan  no  4  sebanyak  6  orang  responden  6,9  menyatakan
sangat  setuju  bahwa  pembalut  yang  mengandung  parfum  bisa  dipakai  seharian
Universitas Sumatera Utara
saat  menstruasi.  Dalam  sebuah  artikel  kesehatan  mengungkapkan  sekarang  ini begitu banyak pilihan merk  pembalut wanita dengan keunggulan masing-masing,
mulai  dari  pembalut  tradisional  sampai  pembalut  modern  yang  memiliki  aroma parfum,  aroma  rempah-rempah,  warna  dan  bentuknya  yang  beragam  yang
memiliki efek samping bagi kesehatan. Hal ini menjadi daya tarik bagi konsumen sehingga  sulit  untuk  menentukan  pilhan,  dan  tidak  jarang  memungkinkan  akan
berganti-ganti jenis pembalut. Soal  pernyataan  no  5  sebanyak  24  orang  responden  44.4  menyatakan
sangat  setuju  bahwa  cara  membersihkan  membasuh  alat  kelamin  wanita  adalah dan  arah  belakang  vagina  ke  depan.  Soal  pernyataan  no  6  sebanyak  15  orang
responden 27.8  menyatakan sangat setuju bahwa membersihkan alat kelamin harus menggunakan sabun mandi. Hal ini menunjukkan suatu sikap yang salah.
Progestian  2009  mengungkapkan  hal  terpenting  yang  perlu  di  perhatikan oleh  remaja  puteri  pada  saat  menstruasi  adalah  daerah  kewanitaan  perlu
dibersihkan  secara  cermat,  cara  membersihkan  daerah  kewanitaan  yang  terbaik adalah  mencuci tangan  dengan  air  bersih  terlebih  dahulu  sebelum  membasuhnya
dengan air bersih juga. Satu hal yang harus diperhatikan dalam membasuh daerah kewanitaan terutama setelah buang air besar BAB,  yaitu dengan membasuhnya
dan arah depan ke belakang dan vagina kearah anus, bukan sebaliknya.  Karena apabila  terbalik  arah membasuhnya,  maka  kuman  dan  daerah  anus  akan terbawa
ke  depan  dan  dapat  masuk  kedalam  vagina.  Progestian  2009  juga mengungkapkan  pada  saat  membersihkan  alat  kelamin,  tidak  perlu  di  bersihkan
dengan cairan pembersih atau cairan lain dan douche karena cairan tersebut akan
Universitas Sumatera Utara
semakin  merangsang  bakteri  yang  menyebabkan  infeksi.  Apabila  menggunakan sabun,  sebaiknya  gunakan  sabun  yang  lunak  dengan  pH  3,5,  misalnya  sabun
bayi  yang  biasanya  ber-pH  netral.  Setelah  memakai  sabun,  hendaklah  dibasuh dengan air sampai bersih sampai tidak ada lagi sisa sabun yang tertinggal, sebab
bila  masih  ada  sisa  sabun  yang  tertinggal  malah  dapat  menimbulkan  penyakit. Setelah  dibasuh,  harus  dikeringkan  dengan  handuk  atau  tissue,  tetapi  jangan
digosok-gosok.  Dengan  menjaga  kebersihan  tubuh  dapat  memberikan  kesegaran bagi tubuh dan memperlancar peredaran darah.
Sejalan  dengan  sebuah  penelitian  Widyastuti  2011  salah  satu  fenomena perilaku  remaja  puber  tentang  kebersihan  genitalia  pada  saat  menstruasi  masih
rendah,  mengenai  kebersihan  genitalia  pada  saat  menstruasi  pada  perempuan pengunjung  rumah  sakit  di  Subang  dan  Tangerang  N=305  mengungkapkan
bahwa sebagian besar  77.5  di Tangerang dan 68.3  di Subang mempunyai status  kebersihan  genitalia  pada  saat  menstruasi  yang  buruk.    Dalam  hal
kebersihan  genitalia  individu,  masih  terdapat  responden  yang  salah  dalam mencuci alat kelaminnya yaitu dan arah belakang ke depan.
Konsep  sikap  yang  disebutkan  Notoadmojo  2005  terdiri  dari  4  empat tingkatan dimana setiap tingkatan merupakan tahapan yang menunjukkan kualitas
dan  kemampuan  seseorang  dalam  memandang  permasalahan  secara  luas. Responden mungkin dapat menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan
obyek  tetapi  belum  tentu  dapat  merespon  dimana  responden  dapat  menjawab pertanyaan  apabila  ditanya  tetapi  tidak  dapat  mengerjakan  dan  menyelesaikan
tugas yang diberikan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam  pernyataan  sikap  siswi  dapat  menjawab  benar  tentang  pernyataan melakukan  cuci  tangan  dengan  sabun  sebelum  memegang  alat  kelamin,  tetapi
apabila ditanya pada saat wawancara sejauh mana tindakan remaja maka sebagian besar  responden  mengatakan  tidak  pernah  melakukan  cuci  tangan  dengan
beberapa  alasan  seperti  karena  keterbatasan  waktu,  lupa,  dan  memang  tidak terbiasa dari kecil, dan mereka menganggap bukan sesuatu yang penting.
Hal  ini  terkait  dengan  sumber  informasi  yang  di  peroleh  para  siswi  dan orangtua khususnya ibu. Pengetahuan dengan sikap siswi sangat berkaitan dengan
pendidikan  dan  sumber  informasi  yang  di  dapat  karena  dapat  dilihat  pada penelitian  Handayani  2010  pendidikan  ibu  yang  rendah  mayoritas  bersikap
negatif, demikian dengan siswi yang memiliki keterbatasan sumber informasi juga memiliki  sikap  negatif.  Dengan  demikian,  seseorang  yang  tidak  mempunyai
pengetahuan  tinggi  dalam  menghadapi  kebersihan  genitalia  pada  saat  menstruasi akan  membentuk  sikap  negatif  pula  terhadap  penerimaannya.  Dengan  kata  lain
sikap  positif  akan  lebih  sedikit  ditemukan  pada  responden  yang  memiliki pengetahuan  kurang  dibandingkan  dengan  pengetahuan  baik,  sehingga  individu
akan  membentuk  sikap  negatif  terhadap  hal-hal  yang  dirasakannya  yang  akan merugikan dirinya.
Soal  pernyataan  no  7  sebanyak  13  orang  responden  24.1  menyatakan sangat  setuju  bahwa  menggunakan  pembalut  tradisional  dapat  mengganggu
kesehatan.  Soal  pernyataan  no  8  sebanyak  33  orang  61,1  menyatakan  sangat setuju  bahwa  menggunakan  pembalut  modern  dapat  menyembuhkan  penyakit
kanker rahim. Menurut sebuah penelitian, sebanyak 107 bakteri per m2 ditemukan
Universitas Sumatera Utara
di  atas  pembalut  wanita  berkualitas  buruk  yang  menjadi  sarang  pertumbuhan bakteri  merugikan  walaupun  hanya  digunakan  selama  2  jam.  Penyebab  utama
penyakit kewanitaan, yaitu: 10 Imunitas tubuh lemah, 30 kurang higienis, dan 50 lingkungan yang tidak bersih serta penggunaan pembalut yang kurang sehat.
83 wanita dewasa terjangkit infeksi vagina 62 dari data tersebut disebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas.
Soal  pernyataan  no  9  sebanyak  13  orang  responden  24.1  menyatakan sangat  setuju  bahwa  menggunakan  pembalut  sangat  penting  saat  menstruasi.
Sesuai  dengan  kutipan  dari  sebuah  artikel,  setiap  wanita  yang  masih  mengalami menstruasi  pasti  mengenal  pembalut.  Pembalut  wanita  adalah  sebuah  perangkat
yang  digunakan  oleh  wanita  di  saat  menstruasi,  ini  berfungsi  untuk  menyerap darah  dan  vagina  supaya  tidak  meleleh  kemana-mana.  Selain  saat  menstruasi,
perangkat  ini  juga  digunakan  setelah  peinbedahan  vagina,  setelah  melahirkan, sesudah  aborsi,  maupun  situasi  lainnya  yang  membutuhkan  pembalut  untuk
menyerap setiap cairan yang berupa pendarahan pada vagina. Soal pernyataan no 10 sebanyak  31 orang responden 57,4 menyatakan bahwa pembalut membuat
seseorang  merasa  lebih  percaya  diri,  nyaman,  bersih,  dan  bebas  bergerak sepanjang  hari.  Soal  pernyataan  no  11  sebanyak  18  orang  responden  33,3
menyatakan  sangat  setuju  bahwa  pembalut  dapat  menyebabkan  gangguan pencernaan.  Soal  pernyataan  no  12  sebanyak  15  orang  responden  27,8
menyatakan  sangat  setuju  bahwa  sebelum  membersihkan  alat  kelamin  sebaiknya mencuci  tangan  terlebih  dahulu.    Soal  pernyataan  no  13  sebanyak  24  orang
responden 44.4 menyatakan setuju bahwa pembalut dapat menyebabkan efek
Universitas Sumatera Utara
samping  bagi  kesehatan.  Soal  pernyataan  no  14  sebanyak  15  orang  responden 27.8  menyatakan  setuju  bahwa  cara  membersihkan  pembalut  yang  benar
adalah  mencucinya  sampai  tidak  ada  sisa  darah  kemudian  dibuang  ke  tempat sampah.  Sesuai  dengan  kutipan  dari  sebuah  artikel  kesehatan,  jika menggunakan
pembalut  sekali  pakai  sebaiknya  dibersihkan  dulu  sebelum  dibungkus  lalu dibuang ke tempat sampah. Untuk pembalut lainnya sebaiknya direndam memakai
sabun di tempat tertutup terlebih dahulu sebelum dicuci. Soal  pernyataan  no  15  sebanyak  33  orang  responden  61,1  menyatakan
sangat setuju bahwa pembalut tradisional dapat berdampak buruk bagi kesehatan organ  reproduksi  jika  tidak  dicuci  dengan  bersih..  Artikel  kesehatan  reproduksi
mengungkapkan pembalut tradisional merupakan pembalut yang terbuat dan kain tentu saja dengan desain yang lebih baik, bukan sekedar potongan-potongan kain
yang  disumpalkan  kembali  muncul  sekitar  tahun  1970-an  dan  cukup  populer pada  tahun  1980-an  sampai  1990-an.  Wanita  memilih  memakai  pembalut  kain
karena  memiliki  kelebihan  seperti  alasan  kenyamanan,  kesehatan,  dampak lingkungan,  dan  lebih murah  karena  memungkinkan  untuk  dicuci  dan  digunakan
kembali. Dalam  hal  ini  siswi  sudah  memiliki  pengetahuan  yang  baik  karena
mengetahui  pembalut  tradisional  lebih  baik  dari  pembalut  modern  karena  tidak terpapar  dengan  zat-zat  kimia  berbahaya  yang  terkandung  didalam  pembalut
modern pada umumnya. Sikap siswi juga tergolong baik, hal ini di tunjukkan oleh siswi  pada  pernyataan  pembalut  tradisional  juga  memiliki  kekurangan  seperti
Universitas Sumatera Utara
gangguan kesehatan reproduksi jika pembalut tidak dicuci dengan keadaan benar- benar bersih.
Menurut  Sianturi  2001  faktor  penentu  sikap  seseorang  salah  satunya adalah faktor komunikasi sosial. Informasi  yang diterima individu tersebut dapat
menyebabkan  perubahan  sikap  pada  diri  individu  tersebut.  Positif  atau  negatif informasi  dan  proses  komunikasi  tersebut  tergantung  seberapa  besar  hubungan
sosial  dengan  sekitarnya  mampu  mengarahkan  individu  tersebut  bersikap  dan bertindak  sesuai  dengan  informasi  yang  diterimanya.  Hal  ini  dapat  dilihat  dari
jawaban  responden  yang  memperoleh  informasi  dari  ibu,  iklan  dan  lain sebagainya ada yang bersikap positif dan ada pula yang negatif.
Sikap  positif  maupun  negatif  dapat  dipengaruhi  oleh  pengetahuan  yang diperoleh.  Seperti  yang  diungkapkan  oleh  Shah  2009  bahwa  wanita  yang  tidak
memperoleh  pengetahuan  yang  cukup  mengenai  Kebersihan  genitalia  pada  saat menstruasi  kebanyakan  memiliki  sikap  yang  negatif,  begitu  juga  sebaliknya.
Kemungkinan  beberapa  sikap  negatif  dan  hasil  penelitian  ini  dipengaruhi  oleh sumber informasi yang salah yang mereka terima, usia remaja yang masih muda,
dimana emosinya masih labil dan cenderung untuk membentuk suatu pemahaman tersendiri terhadap suatu permasalahan.
5.5 Tindakan Kebersihan Genitalia Pada Saat Menstruasi