Iklan pembalut Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi .1 Defenisi

dimiliki setiap perempuan. Anak yang merasa kehilangan perhatian atau merasa diperlakukan tidak wajar dapat mengalami ketimpangan pribadi. Ibu mengemban tugas yang yang sangat khusus dan mulia. Secara kodrati hanya perempuan yang mengalami haid, mengandung dan melahirkan yang sangat mempengaruhi perubahan hormon dan perasaannya. Ditambah dengan tugasnya merawat bayi hingga anak tumbuh dewasa, maka perasaan keibuan tumbuh secara alami.

b. Iklan pembalut

Iklan-iklan selalu bersifat mempromosikan produk yang dijualnya. Namun beberapa iklan sama sekali tidak menunjukan produknya atau model iklan tidak memakai atau mengkonsumsi produk yang dipakai dalam iklan tersebut. Beberapa iklan ini adalah iklan yang paling sering tidak menunjukan produk yang dikonsumsi oleh model iklannya, diantaranya adalah iklan pembalut wanita. Karena digunakan didaerah pribadi kewanitaan, jadi jangan berharap model iklan bersedia menggunakannya secara terang-terangan. Sebagai gantinya iklan tersebut akan mendemokan pembalut tersebut dengan menyiramkan cairan berwarna biru umumnya untuk membuktikan pembalut tersebut anti bocor plus adegan yang memperlihatkan bokong-bokong model iklannya. Basmalah, 2010. 2.4 Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi 2.4.1 Defenisi Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan deskuamasi endometrium Properawati, 2009. Universitas Sumatera Utara Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa bersih berarti bebas dari kotoran. Sedangkan kata kebersihan yaitu keadaan yang menurut kepercayaan, keyakinan, akal atau pengetahuan manusia dianggap tidak mengandung noda dan kotoran. Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan hygiene yang baik, bebas dari virus, bakteri patogen dan bahan kimia berbahaya Wiki, 2012. Kebersihan genitalia atau personal hygiene pada saat menstruasi merupakan komponen hygiene perorangan yang memang peran penting dalam status perilaku kesehatan seseorang, termasuk menghindari adanya gangguan pada fungsi alat reproduksi. Pada saat menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terinfeksi. Oleh karena itu kebersihan alat kelamin harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan Infeksi Saluran Reproduksi Sujawarti, 2009. Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga kebersihan vagina. Vagina adalah salah satu bagian sensitif tubuh wanita yang kerap terlupakan dalam perawatan. Hal ini terjadi mungkin karena vagina selalu ditutupin sehingga kita sering lupa untuk memberikan perhatian khusus dan merawatnya Anonim, 2010. Adapun menurut Andira 2010, vagina merupakan bagian dari organ reproduksi yang harus dijaga kesehatannya. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva bibir vagina secara hati – hati menggunakan air bersih atau menggunakan sabun. Yang penting adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina. Dan untuk menampung darah menstruasi, Universitas Sumatera Utara pembalut perlu diganti sekitar 4 – 5 kali dalam sehari untuk menghindari masuknya bakteri kedalam vagina.

2.4.2 Siklus menstruasi

Proses terjadinya haid berlangsung dengan empat tahapan yaitu masa proliferasi, masa ovulasi, m asa sekresi dan masa haid. Dalam proses ovulasi, yang memegang peranan penting adalah hubungan hipotalamus, hipofisis, dan ovarium Hypothalamic - Pituitary - Ovarium axis. Menurut Teori Neurohumoral, hipotalamus mengawasi sekresi hormon gonadotropin oleh adenohipofisis melalui sekresi neurohormon yang disalurkan ke sel-sel adenohipofisis lewat sirkulasi portal yang khusus. Hipotalamus menghasilkan faktor yang telah dapat diisolasi dan disebut Gonadotropin Releasing Hormone GnRH karena dapat merangsang pelepasan Lutenizing Hormone LH dan Follicle Stimulating Hormone FSH dari hipofisis. Pada hipotalamus terdapat dua pusat, yaitu pusat tonik dibagian belakang hipotalamus di daerah nukleus arkuatus, dan pusat siklik di bagian depan hipotalamus di daerah suprakiasmatik. Pusat siklik mengawasi lonjokan LH LH-surge pada pertengahan siklus haid yang munyebabkan terjadinya ovulasi.

2.4.3 Fase-fase menstruasi

Menstruasi mempunyai kisaran waktu tiap siklus sekitar 28-35 hari setiap bulannya. Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu: a Fase menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek. Universitas Sumatera Utara b Fase proliferasifase folikuler ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi kembali. c Fase ovulasifase luteal ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi 1 sel ovum yang matang akan meninggalkan folikel dan folikel akan mengkerut dan berubah menjadi corpus luteum. d Fase pasca ovulasifase sekresi ditandai dengan corpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormone estrogen dan progesteron.

2.4.4 Tujuan Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi

Sekarang ini, menstruasi bukan merupakan barang tabu untuk dibicarakan sebagaimana pada jaman dulu. Kebiasaan menjaga kebersihan, termasuk organ- organ seksual atau reproduksi merupakan awal dari usaha menjaga kebersihan. Pada saat menstruasi, pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi. Oleh karena itu kebersihan daerah genetalia harus lebih dijaga karena kuman mudah sekali masuk dan dapat menimbulkan penyakit, yaitu rasa gatal yang disebabkan oleh jamur Candida yang akan subur tumbuhnya pada saat haid. Perawatan kesehatan dan kebersihan adalah hal yang banyak dibicarakan dalam masyarakat. Biasanya hal ini diajarkan oleh orang tua kita sejak kita masih kecil. Tetapi, karena orang tua sering kali tidak merasa nyaman membicarakan masalah Universitas Sumatera Utara kesehatan dan kebersihan dan kebersihan yang dibicarakan hanya menyangkut hal yang umum saja Sarwono, 2003 . Adapun tujuan perawatan kebersihan genetalia antara lain Andira, 2010 : a. Menjadikan vagina tetap dalam keadaan bersih dan nyaman. b. Dapat mencegah munculnya keputihan, gatal-gatal dan bau tidak sedap. c. Dapat mencegah PH vagina dalam kondisi normal 3,5 – 4,5.

2.4.5 Dampak Ketidakbersihan Genitalia Saat menstruasi

Beberapa penyakit yang mudah hinggap pada wanita adalah terjangkitnya infeksi jamur dan bakteri. Kondisi tersebut biasanya terjadi pada saat wanita dalam situasi menstruasi. Salah satu penyebabnya, yaitu bakteri yang ada pada pembalut biasa atau kurang berkualitas. Pembalut tersebut menjadi wadah dan sarana perkembangbiakan bakteri yang merugikan. Maka dari itu, wanita harus lebih memperhatikan karena hal-hal yang dianggap mudah jika tidak dilakukan bisa juga berdampak fatal. Hal mudah tersebut, misalnya mencuci tangan sebelum membuka dan memasang pembalut. Selain mudah, tampaknya hal tersebut juga dianggap gampang. Namun, tidak ada salahnya jika hal itu bisa berdampak baik bagi kesehatan. Jangan lupa untuk memperhatikan tanggal kadaluwarsa dan jangan menyimpan pembalut pada tempat yang lembab. Pemakaian pembalut yang kadaluwarsa dan menyimpan pembalut di tempat yang lembab akan berakibat timbulnya bakteri sehingga dapat terjangkit infeksi vagina dan jamur. Selain itu, untuk menghindar dari bakteri yang Universitas Sumatera Utara merugikan tersebut, selain melakukan hal yang telah dijelaskan di atas, hal yang perlu dilakukan saat sedang haid datang, yaitu jangan malas untuk ganti pembalut. Pembalut yang dipakai terlalu lama dan didiamkan akan menyebabkan masuknya kuman ke dalam tubuh melalui vagina, lalu menjalar ke atas, melewati mulut rahim. Saat kuman tersebut sudah berkembang, dapat menyebabkan peradangan, perekatan, lalu menyumbat saluran telur sehingga berakibat kemandulan Andira, 2010.

2.4.6 Perawatan Kebersihan Genitalia Saat Menstruasi

Untuk menjaga kebersihan genitalia saat menstruasi maka harus rajin mengganti pembalut saat menstruasi. Pada saat menstruasi, kuman-kuman lebih mudah masuk kedalam organ reproduksi, pembalut yang mengandung banyak gumpalan darah merupakan tempat yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan jamur dan bakteri. Oleh karena itu, sebaiknya pada sat menstruasi sebaikknya mengganti pembalut 4 jam sekali atau 4-5 kali sehari atau setiap saat jika sudah merasa tidak nyaman. Sebelum mengganti pembalut, bersihkan vagina terlebih dahulu dan jika membuang pembalut, sebaiknya sebelum dicuci, rendam terlebih dahulu memakai sabun pada tempat tertutup Andira, 2010. Pada saat haid, remaja putri harus memakai pembalut wanita yang bersih. Pilih pembalut yang tidak bewarna dan tidak mengandung parfum pewangi. Hal ini dilakukan untuk mengurangi paparan zat kimia pada vulva. Setelah buang air kecil pembalut disesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya pada saat menjelang haid dan mulai terasa adanya keputihan bersifat fisiologis, bisa menggunakan pembalut yang berukuran kecil pantyliner Tarwoto, 2010 Universitas Sumatera Utara Selain harus sering mengganti pembalut secara teratur, kita juga perlu menjaga kebersihan pakaian dalam yang baik. Sebaiknya mengganti pakaian dalam dengan orang lainmeskipun dengan anggota keluarga. Ini disebabkan setiap orang memiliki kondisi kelamin yang berbeda-beda Andira, 2010. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan vagina Dhanardono, 2010 : a. Selalu menggunakan celana dalam berbahan katun. Katun merupakan kain terbaik yang sesuai untuk semua jenis kulit. Dengan menggunakan celana dalam katun, memungkinkan organ genital untuk menghirup udara segar dan selalu membantunya tetap kering. b. Menghindari hubungan seksual bagi yang mengalami tanda-tanda infeksi vagina. Infeksi vagina biasanya disebabkan oleh ragi jamur dan menyebabkan gatal dan sakit di vagina. Infeksi ini terkadang menimbulkan nyeri atau rasa seperti terbakar ketika berkemih atau hubungan seksual. Untuk menghindari penyebaran dan memperparah infeksi, sebaiknya hindari hubungan seksual selama gejala infeksi masih terasa. c. Memperbanyak makan sayur dan buah untuk mencegah infeksi vagina. Selalu menyertakan buah dan sayuran pada menu makanan harian. Sayur dan buah yang kaya serat serta antioksidan tidak hanya membantu mencegah infeksi ragi vagina, tetapi juga membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. d. Menghindari penggunaan bahan kimia untuk daerah vagina. Universitas Sumatera Utara Mengusahakan untuk tidak menggunakan produk tertentu seperti sabun deodoran, lotion atau produk kesehatan feminin lain yang dapat menyebabkan iritasi pada organ vagina. Terlebih lagi bila memiliki alergi dengan bahan- bahan kimia. e. Menghindari menggaruk organ intim. Jangan pernah menggaruk organ intim bila mengalami gatal atau iritasi pada organ vagina. Menggunakan kain katun lembut dan air hangat untuk membuatnya lebih baik. Hal ini dapat menghindari penyebaran infeksi ke organ lain pada vagina. f. Menghindari menggunakan jelly atau minyak berparfum utnuk pelumas vagina. Jelly petroleum atau minyak berparfum yang digunakan sebagai pelumas vagina dapat menyebabkan perkembangbiakan bakteri di dalam dan sekitar vagina. g. Menjaga kebersihan selama mentruasi. Kebersihan pada saat siklus menstruasi sangatlah penting untuk menghindari masalah vagina. Menghindari menggunakan pembalut yang beraroma parfum dan mengandung gel, karena dapat menimbulkan iritasi dan gatal pada vagina. Selain itu, selalu menjaga daerah vagina tetap bersih dan kering. Ganti pembalut jika terdapat gumpalan darah diatas pembalut, yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan bakteri dan jamur. h. Membasuh vagina dengan air bersih dan mengalir. Universitas Sumatera Utara Untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur, basuhlah organ intim dengan air bersih dari arah depan ke belakang vagina ke anus. Selain itu selalu gunakan air yang mengalir atau yang berasal dari kran berada di toilet umum. i. Mengeringkan daerah vagina setelah buang air kecil atau buang air besar. Setelah selesai buang air kecil atau buang air besar, biasakan selalu mengeringkan organ intim dengan tisu atau handuk. Hal ini dapat menghindari perkembangbiakan bakteri di dalam dan di sekitar vagina.

2.5 Teori WHO