Alat dan Bahan 1. Alat Pembahasan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Nama Alat Ukuran Merek Penyaring Timbal - - Neraca analitis 100 g Camry Erlenmeyer Asa 250 ml Pyrex Labu Alas 250 ml Pyrex Alat Soklet - Pyrex Rangkaian alat destilasi - Pyrex Oven - - Cawan petri - - Desikator - Pyrex Beaker glass 50 ml Pyrex Labu takar 100 ml Pyrex Labu takar 1000 ml Pyrex Hotplate stirer - Cimarex Buret 25 ml Pyrex Kondensor - Pyrex Gelas Ukur 50 ml Pyrex Desikator - Pyrex Corong - Pyrex Pipet volume 5 ml Pyrex Botol aquadest - - Rotarievaporator - Heidolph vv 2000 Universitas Sumatera Utara

3.1.2. Bahan

Bahan- bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: Palm Kernel Expeller PKE PT. Palmcoco Laboratories Copra Expeller COPEX PT. Palmcoco laboratories Metanol aq p.a. E’Merck n-heksan aq p.a. E’Merck Indikator phenolpthalein aq Indikator timol blue aq Asam Oksalat s p.a. E’Merck NaOH s p.a. E’Merck Alkohol netral aq 3.2. Prosedur Penelitian 3.2.1. Penentuan Kadar Minyak dalam PKE dan COPEX - ditimbang sampel ke dalam penyaring timbal sebanyak 10 gram dan tutup permukaan penyaring timbal dengan kapas yang bersih. - ditimbang berat Erlenmeyer Asa kosong yang akan digunakan. - dimasukkan 200 ml n-heksan kedalam Erlenmeyer Asa. - dimasukkan penyaring timbal ke dalam soklet dan tambahkan n-heksan sampai ¾ bagian soklet. - dirangkai alat soklet lengkap dengan pendingin bola yang dialiri air pendingin - diekstraksi selama 4 jam. - dipisahkan n-heksan dari hasil ekstraksi secara destilasi pada suhu 60 – 70 ⁰C. - dimasukkan Erlenmeyer Asa yang berisi minyak kedalam oven pada suhu 60 – 70 ⁰C selama 1 jam . - dimasukkan ke dalam desikator selama 30 menit. - ditimbang berat minyak yang dihasilkan - dicatat hasilnya Universitas Sumatera Utara

3.2.2. Penentuan kadar Air dalam PKE dan COPEX -

ditimbang sampel sebanyak ±10 gram ke dalam cawan petri yang telah diketahui beratnya - dimasukkan cawan petri yang berisi sampel tersebut ke dalam oven - dipanaskan pada suhu 105 ⁰C selama 3 jam - didinginkan sampel selama 30 menit di dalam desikator - ditimbang cawan petri yang berisi sampel tersebut - dicatat hasilnya

3.2.3. Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N -

dikeringkan kristal H 2 C 2 O 4 secukupnya dalam oven selama 1 jam - didinginkan dalam desikator selama 30 menit - ditimbang Kristal H 2 C 2 O 4 sebanyak 0,63 gram kedalam beaker glass - dilarutkan dalam aquadest - dimasukkan dalam labu takar 100 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai garis tanda - dihomogenkan dengan magnetic stirrer diatas hot plate stirrer - dimasukkan kedalam botol kaca tertutup.

3.2.4. Pembuatan Larutan NaOH 0,1N -

ditimbang 4 gram Kristal NaOH kemudian dimasukkan kedalam beaker glass 50 ml - dilarutkan dengan aquades - dimasukkan dalam labu takar 1000 ml kemudian diencerkan dengan aquades sampai garis batas - dihomogenkan dengan magnetic stirrer diatas hot plate stirrer - dimasukkan kedalam botol kaca tertutup Universitas Sumatera Utara

3.2.5. Standarisasi Larutan NaOH 0,1N -

dipipet 5 ml larutan H 2 C 2 O 4 0,1N kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 ml - ditambahkan 3 tetes indikator phenolphthalein 1 - dititrasi dengan larutan NaOH sampai terbentuk larutan berwarna merah rose - dicatat volume NaOH yang digunakan.

3.2.6. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas -

ditimbang 0,5 g sampel minyak hasil ekstraksi PKE dan COPEX dalam Erlenmeyer 100 ml - ditambahkan 10 ml n-heksan dan 25 ml alkohol netral - ditambahkan 3 tetes indikator Timol Blue 1 kemudian dititrasi dengan larutan NaOH 0.09 N sampai terbentuk lapisan warna hijau muda - dicatat NaOH 0.09 N yang digunakan. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Hasil Penentuan Kadar Minyak PKE dan COPEX

Ekstraksi PKE dan COPEX dilakukan dengan metode sokletasi selama 4 jam dengan menggunakan pelarut n-heksan. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.1. dan 4.2. berikut ini. Tabel 4.1. Hasil Penentuan Kadar Minyak PKE Kode Sampel Berat erlenmeyer g Berat sampel g Berat erlenmeyer + minyak Setelah ekstraksi g Kadar Minyak Rata-rata Kadar Minyak A1 109,26 10,00 110,00 7,40 7,44 A2 109,61 10,10 110,36 7,42 A3 105,71 10,26 106,48 7,50 Tabel 4.2. Hasil Penentuan Kadar Minyak COPEX Kode Sampel Berat erlenmeyer g Berat sampel g Berat erlenmeyer + minyak Setelah ekstraksi g Kadar Minyak Rata-rata Kadar Minyak B1 104,91 10,42 105,56 6,23 6,20 B2 109,82 10,37 110,46 6,17 B3 109,75 10,45 110,40 6,22 Universitas Sumatera Utara

4.1.2. Penentuan Kadar Air PKE dan COPEX

Penentuan kadar air PKE dan COPEX dilakukan dengan metode penguapan pada suhu 105 ⁰C selama 3 jam dan didinginkan selama 30 menit di dalam desikator. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.3. dan 4.4. berikut ini. Tabel 4.3. Hasil Penentuan Kadar Air PKE Kode Sampel Berat Cawan Kosong g Berat Sampel g Berat Cawan + Sampel Sebelum Pemanasan g Berat Cawan + Sampel Setelah Pemanasan g Kadar air Rata2 Kadar air A1 50,42 10,02 60,44 59,79 6,48 6,45 A2 35,14 10,01 45,16 44,52 6,39 A3 50,96 10,01 60,97 60,32 6,49 Tabel 4.4. Hasil Penentuan Kadar Air COPEX Kode Sampel Berat Cawan Kosong g Berat Sampel g Berat Cawan + Sampel Sblm Pemanasan g Berat Cawan + Sampel Stlh. Pemanasan g Kadar air Rata2 Kadar Air B1 48,93 10,06 58,99 58,08 9.04 9,07 B2 35,96 10,00 45,96 45,06 9,00 B3 35,96 10,02 45,98 45,06 9,18

4.1.3. Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas ALB PKE dan COPEX

Penentuan kadar Asam lemak Bebas ALB dilakukan dengna metode titrasi menggunakan basa dengan indikator Timol Blue 1 sampai terbentuk lapisan Universitas Sumatera Utara warna hijau muda. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.5. dan 4.6. berikut ini. Tabel 4.5. Hasil Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas ALB PKE Kode sampel Berat sampel g Normalitas NaOH N Volume NaOH ml ALB sebagai asam laurat Rata-rata ALB sebagai asam laurat A1 1,00 0,09 2,24 4,03 4,23 A2 1,00 0,09 2,29 4,32 A3 1,01 0,09 2,20 3,96 Tabel 4.6. Hasil Penentuan Kadar Asam Lemak Bebas ALB COPEX Kode sampel Berat sampel g Normalitas NaOH N Volume NaOH ml ALB sebagai asam laurat Rata-rata ALB sebagai asam laurat B1 0,50 0,09 1,90 7,23 7,17 B2 0,51 0,09 1,90 7,02 B3 0,50 0,09 1,93 7,26

4.1.4. Perhitungan

4.1.4.1. Perhitungan Kadar Minyak

Sampel PKE Palm Kernel Expeller , Untuk kode sampel A1 Kadar Minyak = A – B Berat Sampel x 100 = 110,00 - 109,26 10,00 X 100 = 7,40 Keterangan: A = Berat Erlenmeyer + minyak setelah ekstraksi Universitas Sumatera Utara B = Berat Erlenmeyer Sampel COPEX Copra Expeller, Untuk kode sampel B1 Kadar Minyak = A – B Berat Sampel x 100 = 105,56 - 104,91 10,42 X 100 = 6,23 Keterangan: A = Berat Erlenmeyer + minyak setelah ekstraksi B = Berat Erlenmeyer

4.1.4.2. Perhitungan Kadar Air

Sampel PKE Palm Kernel Expeller , Untuk kode sampel A1 Kadar Air = A – B Berat Sampel x 100 Kadar Air = 60,44 - 59,79 10,02 x 100 = 6,48 Keterangan: A = Berat Erlenmeyer + minyak setelah ekstraksi B = Berat Erlenmeyer Sampel COPEX Copra Expeller , Untuk kode sampel B1 Kadar Air = A – B Berat Sampel x 100 Kadar Air = 58,99 - 58,08 10,06 x 100 = 9.04 Keterangan: A= Berat cawan + sampel sebelum pemanasan g B= Berat cawan + sampel setelah pemanasan g Universitas Sumatera Utara 4.1.4.3. Perhitungan Asam Lemak Bebas Pembuatan Larutan Asam Oksalat 0,1 N = Massa H 2 C 2 O 4 .2HO x MR. H 2 C 2 O 4 .2HO V.Pelarut 1000 = 0,63 x 1000 126 100 x 2 = 0,1 N Pembuatan Larutan NaOH 0,1 N = Massa NaOH x MR. NaOH V.Pelarut 1000 = 4 x 40 1000 1000 = 0,1 N Standarisasi larutan NaOH : V1 x N1 = V2 x N2 : 5,30 ml x N1 = 5ml x 0,1N : N1 = 0,09 N. Dimana: V1 = Volume NaOH ml N1 = Normalitas NaOH N V2 = Volume Asam oksalat ml N2 = Normalitas Asam Oksalat N Penentuan Asam Lemak bebas ALB. ALB = BM x N. NaOH x V.NaOH X 100 Berat Sampel X 1000 Penentuan ALB PKE, untuk kode sampel A1 ALB = BM x N. NaOH x V.NaOH X 100 Berat Sampel X 1000 = 200 x 0,09 x 2,24 1,00 x 1000 x 100 = 4,03 Universitas Sumatera Utara Penentuan ALB COPEX, untuk kode sampel B1 ALB = BM x N. NaOH x V.NaOH X 100 Berat Sampel X 1000 = 200 x 0,09 x 1,94 0,50 x 1000 x 100 = 7,23

4.2. Pembahasan

Dari hasil percobaan yang dilakukan di PT. Palmcoco Laboratories untuk menentukan kadar minyak dari Palm kernel Expeller PKE dan Copra Expeller COPEX adalah 7,46 dan 6,23 hal ini menunjukkan bahwa sampel PKE dan COPEX yang telah diekstraksi dengan menggunakan pengepresan masih mengandung minyak. Proses pengambilan minyak dari PKE dan COPEX dilakukan dengan proses ekstraksi sokletasi dengan menggunakan pelarut n- heksan. Dari hasil percobaan dalam penentuan kadar air yang terdapat didalam sampel PKE dan COPEX di PT. Palmcoco Laboratories didapatkan hasil 6,48 dan 9,08, hal ini menunjukkan bahwa sampel yang dicobakan mengandung kadar air yang tinggi. Dari hasil percobaan dalam penentuan kadar asam lemak bebas yang terdapat didalam sampel PKE dan COPEX di PT. Palmcoco Laboratories didapatkan hasil 4,23 dan 7,17. Untuk sampel PKE masih dapat digunakan untuk proses industri karena masih memenuhi Standar Nasional Industri SNI nomor 01-2901-2006 yaitu kadar maksimal 5, sedangkan untuk kopra sudah tidak dapat digunakan untuk proses industri karena sudah tidak memenuhi Standar Nasional Industri SNI. Universitas Sumatera Utara Peningkatan kadar air dan kadar asam lemak bebas dipengaruhi oleh lama penyimpanan, tempat penyimpanan, dan waktu panen.Semakin lama penyimpanan, tempat penyimpanan yang lembab, dan waktu panen yang telah lewat batas akan mempercepat reaksi hidrolisa sehingga mengubah terigliserida menjadi asam-asam lemaknya. Kadar air dan kadar asam lemak bebas akan mempengaruhi mutu dari minyak tersebut, semakin rendah kadar air dan kadar asam lemak bebas, maka semakin baik mutu minyak tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan