sama. Minyak atau lemak yang asam lemak dengan derajat ketidakjenuhannya tinggi akan lebih mudah larut daripada asam lemak dengan derajat ketidakjenuhan
rendah.
Salah satu dari beberapa tanaman golongan nabati yang menghasilkan minyak adalah dari bahan kepala sawit, minyak dihasilkan berasal dari inti kelapa
sawit yang dinamakan miyak inti sawit Palm Kernel Oil Ketaren, 2005.
2.2. Inti Sawit
Minyak inti sawti yang baik adalah minyak inti sawit berkadar asam lemak bebas yang rendah dan berwarna kuning terang, serta mudah dipucatkan. Bungkil inti
sawit yang diinginkan berwarna relatif terang dan nilai gizi serta kandungan asam
aminonya tidak berubah.Komposisi rata-rata inti sawit ditunjukkan pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Komposisi Rata-Rata Inti Sawit Bailey, 1950
Komponen Jumlah
Minyak 47-52
Bahan ekstraksi tidak mengandung nitrogen 23-24
Protein 7,5-9,0
Air 6-8
Selulosa 5
Abu 2
Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 perikarp dan 20 inti sawit yang dilapisi kulit yang tipis; kadar minyak dalam perikarp sekitar 34-40.
Minyak kelapa sawit adalah lemak semi padat yang mempunyai kompoisis yang tetap. Rata-rata komposisi asam lemak minyak kelapa sawit dengan minyak inti
sawit dapat dilihat pada tabel 2.3 Ketaren, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.3. Komposisi Asam Lemak Minyak Inti Sawit Eckey, 1995
Nama Asam Lemak Rumus Molekul
Persentase Asam Lemak
Asam kaproat C
6
H
12
O
2
0,0 - 0,8 Asam kaprilat
C
8
H
16
O
2
3,0 - 4,0 Asam kaprat
C
10
H
20
O
2
3,0 – 7,0 Asam laurat
C
12
H
24
O
2
46,0 - 52,0 Asam miristat
C
14
H
28
O
2
14,0 - 17,0 Asam palmitat
C
16
H
32
O
2
6,5 – 9,0 Asam stearat
C
18
H
36
O
2
1,0 – 2,5 Asam oleat
C
18
H
34
O
2
13,0 - 19,0 Asam linoleat
C
18
H
32
O
2
0,5 - 2,0
Standar mutu dari minyak inti sawit yang ditetapkan dalam industri dengan berdasarkan standar industri Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.4. berikut
ini.
Tabel 2.4. Standar Mutu Minyak Inti Sawit
No. Karakteristik
Mutu A Mutu B
Mutu C 1
Kadar air, bb, maks 5
5 5
2 Kadar minyak, bb, min
65 60
60 3
Kadar asam lemak bebas, bb, maks 5
5 5
2.3. Kopra
Kopra dibuat dari bahan baku daging buah kelapa. Buah kelapa berbentuk oval atau hampir bundar. Untuk memperoleh daging buah kelapa biasanya ditempuh
dengan jalan memisahkan sabut yang merupakan pembungkus daging buah kelapa paling luar yang mempunyai ketebalan 5 – 10 cm. Didalam sabut terdapat
tempurung tebalnya 3-5 mm. Didalam tempurung terdapat daging buah, diantara daging buah dan tempurung terdapat selaput tipis berwarna coklat yang disebut
testa. Pada waktu daging buah dikeringkan dan dipisahkan dari tempurungnya maka testa akan melekat pada daging buah kelapa.
Universitas Sumatera Utara
Cara pembuatan kopra adalah dengan beberapa tahapan yaitu pengupasan sabut, pembelahan kelapa butiran, dan pengeringan. Pengeringan daging buah
kelapa ditujukan untuk penurunkan kadar air yang terdapat didalam kelapa yaitu sekitar 50-55 menjadi 5-6 , ada beberapa teknik pengeringan kelapa yang
sering digunakan, yaitu teknik pengeringan dengan menggunakan sinar matahari, pengeringan dengan pemanasan langsung, dan pengeringan dengan pemanasan
tidak langsung. Sebelum dilakukan pengolahan kopra, buah kelapa yang dipetik disimpan terlebih dahulu selama beberapa hari dengan tujuan untuk pengupasan
sabut menjadi lebih mudah, daging buah kelapa menjadi lebih keras, dan tempurung menjadi lebih kering.
Buah kelapa mengadung sekitar 28 daging buah, dan yang lainnya merupakan sabut, tempurung, dan air buah, selain itu komposisi dari asam lemak
yang terkandung dalam minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.5. berikut ini.
Tabel 2.5. Komposisi Asam Lemak Copra
Nama Asam Lemak Rumus Molekul
Persentase Asam Lemak
Asam kaproat C
6
H
12
O
2
0,0 - 0,8 Asam kaprilat
C
8
H
16
O
2
5,5 - 9,5 Asam kaprat
C
10
H
20
O
2
4,5 - 9,5 Asam laurat
C
12
H
24
O
2
44,0 - 52,0 Asam miristat
C
14
H
28
O
2
13,0 - 19,0 Asam palmitat
C
16
H
32
O
2
7,5 - 10,5
Asam Palmitoleat C
16
H
30
O
2
0,0 - 1,3
Asam stearat C
18
H
36
O
2
1,0 - 3,0 Asam oleat
C
18
H
34
O
2
5,0 - 8,0 Asam linoleat
C
18
H
32
O
2
1,5 - 2,5
Universitas Sumatera Utara
Standar mutu dari kopra yang ditetapkan dalam industri dengan berdasarkan standar industri Indonesia dapat dilihat pada tabel 2.6. berikut ini.
Tabel 2.6. Standar Mutu Kopra
No. Karakteristik
Mutu A Mutu B
Mutu C 1
Kadar air, bb, maks 5
5 5
2 Kadar minyak, bb, min
65 60
60 3
Kadar asam lemak bebas, bb, maks 5
5 5
2.4. Penentuan Kualiatas Minyak