Saran Budaya Kerja Budaya Kerja dan Kesejahteraan Petani Sawit”(Budaya Kerja Petani Sawit di Desa Bakti Mulya Kecamatan Sungai Bahar Kabupaten Muaro Jambi)

65 pendapatan utama tersebut akan di gunakan oleh petani untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan untuk modal tanam selanjutnya. Petani sawit sangat bergantung pada hasil panen dari sawit yang mereka tanam. Menghadapi kondisi tersebut petani harus memiliki budaya dan semangat kerja yang keras demi keberlangsungan kehidupan keluarganya dan mempertahankan mata pencaharian utamanya. Berbagai sikap kerja mereka lakukan mulai dengan pergi ke ladang setiap pagi, bekerja sebagai buruh panen untuk menambah penghasilan, mengajarkan anak mereka untuk bekerja keras agar menghargai jerih payah orang lain. 4. Memiliki mata pencaharian sebagai petani, tidak terlepas dari peranan anggota keluarga didalamnya. Bagi petani peranan anggota keluarganya merupakan hal yang sangat penting, karena terkadang hambatan-hambatan muncul dalam kehidupan petani.untuk bertahan dan mengatasi hambatan tersebut peranan dan kerja sama dari anggota keluarga sangatlah dibutuhkan. Anggota keluarga bagi petani merupakan aset tenaga kerja dan melakukan sikap kerja dengan mengoptimalkan segala potensi keluarga dalam mengatasi tekanan dan hambatan dalam keluarga mereka.

5.2. Saran

1. Pemerintah harus lebih memperhatikan segala kabutuhan yang menjadi faktor pendukung keberhasilan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian mereka dengan mempertahankan mata pencaharian utama petani sawit serta memberikan pembinaan dan pembelajaran bagi masyarakat petani kelapa sawit yang mayoritas memiliki pendidikan rendah bahkan ada yang tidak bersekolah, agar apa yang menjadi pilihan dari mata Universitas Sumatera Utara 66 pencaharian utama mereka dapat terus bertahan guna untuk kesejahteraan dan kemajuan Desa Bakti Mulya. 2. Penyuluhan dan pengawasan yang dilaksanakan lebih intensif oleh petugas dari dinas pertanian setempat sangat dibutuhkan oleh petani. Dengan adanya penyuluhan yang diberikan oeh pihak dinas pertanian untuk teknik bertanam yang baik, pemilihan bibit unggul yang tepat dan sebagainya, akan membantu petani dalam melakukan efesiensi dan meningkatkan hasil produksinya. 3. Pupuk merupakan salah satu sarana dalam produksi yang digunakan oleh petani untuk tanaman sawit mereka, pupuk digunakan sebagai menstabilkan unsur hara pada tanah dan menyuburkan tanaman, agar pertumbuhan tanaman berjalan baik dan hasil panen yang didapatkan tinggi. Ketersediaan pupuk anorganik di pasaran seringkali menjadi hambatan, langka dan tingginya harga pupuk menjadi salah satu kesulitan petani saat hendak menanam dan masa pemupukan rutin. Pemerintah sebagai pihak terkait sangat dibutuhkan dukungannnya seperti peningkatan pemberian pupuk bersubsidi agar dapat meringankan beban bagi petani. Universitas Sumatera Utara 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Budaya Kerja

Budaya kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai- nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai “kerja atau bekerja” Triguno dalam Prasetya. Setiap fungsi atau proses kerja harus mempunyai perbedaan dalam cara bekerjanya, yang mengakibatkan berbedanya pula nilai-nilai yang sesuai untuk diambil dalam kerangka kerja petani. Seperti nilai-nilai apa saja yang sepatutnya dimiliki, bagaimana perilaku setiap orang akan dapat mempengaruhi kerja mereka, kemudian falsafah yang dianutnya seperti “budaya kerja” yang merupakan suatu proses tanpa akhir. Fungsi budaya kerja bertujuan untuk membangun keyakinan sumber daya manusia atau menanamkan nilai-nilai tertentu yang melandasi atau mempengaruhi sikap dan perilaku yang konsisten serta komitmen membiasakan suatu cara kerja di lingkungan masing-masing. Dengan adanya suatu komitmen dan keyakinan kuat merefleksikan nilai-nilai tertentu, misalnya membiasakan kerja berkualitas, sesuai standar, atau sesuai ekspektasi, efektif atau produktif dan efisien. Tujuan fundamental budaya kerja adalah untuk membangun sumber daya manusia seutuhnya agar setiap orang sadar bahwa mereka berada dalam suatu hubungan sifat peran petani. Budaya kerja berupaya mengubah komunikasi tradisional menjadi perilaku manajemen modern, sehingga tertanam semangat kerjasama yang tinggi dan displin. Dengan membiasakan kerja berkualitas, seperti berupaya melakukan cara kerja tertentu, sehingga hasilnya sesuai dengan standar dan kualifikasi yang ditentukan petani. Jika Universitas Sumatera Utara 11 hal ini dapat terlaksana dengan baik atau membudaya dalam diri petani, sehingga petani tersebut menjadi tenaga yang bernilai ekonomis, atau memberikan nilai tambah bagi orang lain dan petani. Budaya kerja mempunyai arti yang sangat mendalam, karena akan merubah sikap dan perilaku sumber daya manusia untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi dalam menghadapi tantangan masa depan. Begitu pula budaya kerja yang baik yang dilakukan oleh petani sawit di desa Bakti Mulya akan meningkatkan produktivitas kelapa sawit tiap bulannya.

2.2. Masyarakat Petani