Panen dan Sistem Pemasaran Kelapa Sawit

56 parang panjang, babat, ledokangkong, pupuk serta sistem pengetahuan yang mereka miliki tentang bagaimana cara mereka merawat kebunnya. Sistem pengelolaan yang mereka lakukan dengan peralatan tersebut di atas merupakan sistem pengelolaan yang masih bersifat sederhanatradisional. Menurut Ellis 1988 dalam bukunya Peasant Economics, Farm Households And Agrarian Development mengemukakan bahwa ekonomi subsistem meliputi tiga unit : 1. Aktivitas ekonomi adalah sebagai pekebun farmer 2. Tanah sebagai basis ekonomi 3. Pekerja berasal dari keluarga yang tidak dibayar.

4.3.2. Panen dan Sistem Pemasaran Kelapa Sawit

Dalam budidaya pertanian, penen merupakan puncak yang ditunggu-tunggu karena dari penen itulah petani memperoleh keuntungan.Pada perkebunan kelapa sawit milik rakyat, penen merupakan tahap akhir dari pengelolaan perkebunan, kerena TBS langsung dijual ke pabrik atau ke kebun inti di sekitarnya. Proses panen yang dilakukan oleh petani kelapa sawit meliputi tiga kegiatan utama yang saling terkait, yaitu ;pertama, memetik atau memotong tandan buah yang telah masak ; kedua, mengumpulkan brondolan disekitar batang dan membawanya bersama TBS yang telah dipanen ke TPH ; ketiga, melakukan proses transaksi penjualan ke pihak agen atau tauke. Sedangkan alat yang akan digunakan oleh para petani sawit dalam kegiatan panen adalah sebagai berikut Universitas Sumatera Utara 57 a. Dodos, yaitu alat pemotong tandan yang digunakan untuk memanen kelapa sawit pada kelompok umur 1- 5 Tahun b. Egrek atau arit bertangkai panjang, digunakan untuk memotong tandan buah kelapa sawit pada kelompok umur 6 tahun ke atas. c. Gancu, merupakan perlengkapan panen yang bentuknya menyerupai kail bertangkai, digunakan untuk mengangkat dan mengumpulkan TBS. d. Keranjang alat pikul, digunakan sebagai wadah untuk memikul atau membawa TBS keluar dari petak areal. e. Gerobak dorong,digunakan sebagai pengganti keranjang atau alat pikul dalam membawa TBS. Gerobak dorong ini memiliki roda tiga dan digunakan pada areal perkebunan datar. f. Batu asah, yaitu berguna untuk mengasah dodos atau egrek agar tampak lebih tajam. Sementara itu, setelah proses pemanenan selesai maka biasanya para petani kelapa sawit pergi kembali pulang ke rumah masing-masing. Para petani akan memberikan informasi kepada agen atau Tauke bahwa mereka telah lakukan panen sawit di kebunnya. Dari informasi itu akan jam berapa pihak tauke akan pergi ke lahan kebunnya untuk menimbang hasil panen sawit mereka. Namun ada juga diantara petani yang mengangkut sendiri hasil penennya dan segera mengantarkannya langsung ke rumah agen atau tauke.Hal ini disebabkan lahan perkebunan kelapa sawit milik mereka tidak dapat dimasuki oleh kendaraan beroda empat atau truk milik tauke.

4.3.3. Jam Kerja Para petani di Desa Bakti Mulya biasanya pergi ke ladang dari pukul 07.00