Penyaluran Kredit oleh Bank terhadap UKM

2.4. Penyaluran Kredit oleh Bank terhadap UKM

Pada kenyataannya penyaluran kredit pada UKM masih kecil dibandingkan dengan usaha besar. Pemecahan masalah tersebut secara makro seperti kebijakan pemerintah mewajibkan Bank Umum untuk menyalurkan 20 kredit kepada UKM dari total kreditnya, KUT, program program promosi akses kredit UKM kepada lembaga keuangan dan lain-lainnya ternyata hasilnya masih jauh dari memuaskan. Hal ini disebabkan selain karena ketidakmampuan UKM mengakses bank juga disebabkan oleh : 1. Officer Bank kekurangan pengetahuan atau pengalaman, sehingga bank kesulitan menilai prospek bisnis UMK, sehingga untuk meminimalisasi resiko perlu menetapkan persyaratan jaminan yang ketat. Skema kredit UMK kurang bervariasi mengikuti variasi karakteristik usaha UMK yang spesifik. 2. Pada UMK yang mengajukan kredit, Officer Bank masih kesulitan untuk menemukan yang prospektif untuk dibiayai. Untuk mendorong penyelesaian masalah ditingkat mikro tersebut semestinya menjadi perioritas dalam mempromosikan akses kredit UMK pada lembaga keuangan. secara teknis bank harus punya target pasar spesifik untuk UMK sebagaimana juga bank memiliki target pasar spesifik untuk usaha besar, tetapi menetapkan target pasar untuk UKM ternyata lebih rumit dari pada menetapkan target pasar kredit usaha besar, hal ini disebabkan : 1. Tidak tersedianya data sekunder yang memadai tentang UMK, data yang tersedia pada dinas teknis dan BPS sangat tidak memadai sebagai pertimbangan dalam merumuskan target pasar kredit UMK. Universitas Sumatera Utara 2. Faktor lokalitas pada tingkat Kabupatenpropinsi bahkan pada tingkat wilayah yang lebih kecil sangat mempengaruhi potensi pengembangan UMK, dengan demikian data Nasional akan sangat bisa jika digunakan dalam memilih sektor UMK. 3. Pengelompokkan UMK selama ini berdasarkan sub sektor telah menjadi pola analisis, padahal pengelompokkan tersebut pada dasarnya untuk kepentingan administrasi Pemerintah BI bukan kepentingan analisis bisnis, Analisis yang paling rasional adalah berdasarkan rantai bisnis dan wilayah wilayah yang dibatasi oleh keterkaitan pelaku bukan wilayah administrasi. Karena sebagian besar UMK tidak memiliki dokumen usaha dan data tentang UMK sangat sedikit maka untuk bisa menyalurkan kredit kepada UMK, bank perlu mengenal dengan baik karakteristik dan pola bisnis UMK, perlu cara lain dalam analisis pasar dan potensi sektor agar penyaluran kredit pada UMK tetap dengan pendekatan koridor biasa. Menurut data Bank Indonesia, total penyaluran kredit UMKM pada periode Januari - Juli 2012 mencapai Rp 681 triliun atau 33 persen dari rencana bisnis bank. Porsi kredit UMKM paling besar dikucurkan untuk sektor perdagangan yakni 46,6 persen, diikuti sektor industri pengolahan sebesar 10,5 persen, dan sektor pertanian, perburuan dan kehutanan 7,8 persen. Adapun rata- rata bunga kredit UMKM tercatat 13,8 persen. Menurut data BI per Juli 2012. Total penyaluran kredit secara keseluruhan mencapai Rp 2.538 triliun. Mengacu pada hal itu maka total penyaluran kredit UMKM yang telah mencapai Rp 681 triliun sudah mencapai 20 persen. Universitas Sumatera Utara

2.5. Syarat UKM Mendapat Kucuran Dana dari Bank